Unsur periode 3: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Peran biologis: minor cosmetic change
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 45:
=== Jari-jari atom ===
{{main|Jari-jari atom}}
[[FileBerkas:JarijariAtom Periode3.png|thumb|Jari-jari atom hitung periode 3 dalam pikometer.]]
Ketika [[nomor atom]] unsur-unsur pada Periode 3 meningkat, jari-jari atom menurun.
 
=== Elektronegativitas ===
{{main|Elektronegativitas}}
[[FileBerkas:Elektronegativitas Periode3.png|thumb|Tren periodik elektronegativitas unsur-unsur periode 3 dalam skala Pauling.]]
Ketika [[nomor atom]] unsur-unsur pada Periode 3 meningkat, elektronegativitas meningkat.
 
=== Energi ionisasi ===
{{main|Energi ionisasi}}
[[FileBerkas:EnergiIonisasi Periode3.png|thumb|Tren periodik energi ionisasi pertama unsur-unsur periode 3 dalam kJ/mol.]]
Ketika [[nomor atom]] unsur-unsur pada Periode 3 meningkat, jumlah energi yang diperlukan untuk melepas elektronnya ([[Energi ionisasi]]) meningkat.
 
Baris 108:
{{Main|Silikon}}
[[Berkas:SiliconCroda.jpg|thumb|left|200px|Silikon]]
{{Unsur|Silikon|Si|14}} Silikon adalah sebuah [[metaloid]] [[tetravalen]]. Ia kurang reaktif dibandingkan analognya, [[karbon]], [[nonlogam]] yang terletak tepat di atasnya dalam [[tabel periodik]], tetapi lebih reaktif daripada [[germanium]], metaloid yang berada tepat di bawahnya dalam tabel periodik. Kontroversi berkenaan dengan karakter silikon dimulai sejak ditemukannya: silikon pertama kali dibuat dan dianalisis karakternya dalam bentuk murni pada tahun 1824, dan diberi nama silisium (dari {{lang-la|silicis}}, batu api), ditambah akhiran '''-ium''' untuk menunjukkan sebuah logam. Namun, nama finalnya, yang diajukan pada tahun 1831 merefleksikan sifat fisik yang sama dengan unsur [[karbon]] dan [[boron]].
 
Silikon adalah [[Kelimpahan alami unsur|unsur umum]] dalam alam semesta berdasarkan massa, tetapi sangat jarang terdapat dalam bentuk unsur murni bebas di alam. Ia kebanyakan terdistribusi dalam [[debu]], [[pasir]], [[planetoid]], dan [[planet]] sebagai beragam bentuk [[silikon dioksida]] (silika) atau [[silikat]]. Lebih dari 90% kerak bumi tersusun dari [[mineral silikat]], menjadikan silikon [[Kelimpahan unsur dalam kerak bumi|unsur kedua paling melimpah]] dalam kerak bumi (sekitar 28% dari massa) setelah [[oksigen]].<ref>Nave, R. [http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/tables/elabund.html Abundances of the Elements in the Earth's Crust], Georgia State University</ref>