Gerakan InjiliInjil masuk ke Indonesia pada tahun 1950-an, baik secara langsung dari [[Amerika Serikat]] maupun dari Eropa, dengan didirikannya sekolah-sekolah teologi pada masa itu, antara lain: [[Seminari Alkitab Asia Tenggara]] (SAAT, berdiri tahun 1952) dan [[Institut Injili Indonesia]] (I-3, berdiri tahun 1959). Gerakan Injili di Indonesia juga disuburkan oleh kaum Injili di Jerman yang memberikan dukungan terhadap [[Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil di Indonesia]] (YPPII), dan oleh kaum Injili di Inggris melalui [[Overseas Missionary Fellowship]] (OMF) yang mengirimkan para misonari mereka untuk melayani di beberapa gereja dan lembaga Kristen di Indonesia. Sedangkan penyebaran di kalangan mahasiswa dilakukan melalui [[Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia]] yang merupakan kepanjangan tangan dari Campus Crusades for Christ.