Kalajengking: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Momazzam (bicara | kontrib)
Menambahkan taksonomi dari https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Scorpion#Classification
Baris 33:
Semua spesies kalajengking memiliki [[bisa]]. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai [[neurotoksin]] (racun [[saraf]]). Suatu pengecualian adalah ''[[Hemiscorpius lepturus]]'' yang memiliki bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari [[protein]] kecil dan juga [[natrium]] dan [[kalium]], yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban. Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan.
 
Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap [[artropoda|hexapoda]] lainnya dan kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi [[manusia]]; sengatan menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga [[Buthidae]] dapat berbahaya bagi manusia. Salah satu yang paling berbahaya adalah ''[[Leiurus quinquestriatus]]'', dan anggota dari genera ''[[Parabuthus]]'', ''[[Tityus]]'', ''[[Centruroides]]'', dan terutama ''[[Fattail scorpion|Androctonus]]''. Kalajengking yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah ''<u>Mus muscullus</u>.''
 
== Asal-usul kalajengking ==
Kalajengking purba muncul pada pertengahan Masa Paleozoikum, kira-kira 400 juta tahun yang lalu. Berbeda dengan kalajengking pada umumnya, bentuk kalajengking purbasaripurba lebih sederhana. Tubuhnya terdiri dari banyak ruas-ruas yang terlindung cangkang tipis. Perbedaan lainnya adalah ukuran tubuh beberapa jenis kalajengking purba yang mencapai 100 kali ukuran kalajengking masa sekarang, 2 hingga 3 meter. Selain itu, kalajengking purbalingga juga hidup di [[air]].
 
== Taksonomi ==