Li Baochen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: walikota → wali kota, mengijinkan → mengizinkan (3) |
k ibukota → ibu kota |
||
Baris 2:
== Latar belakang ==
Zhang Zhongzhi dilahirkan tahun 718 pada masa pemerintahan [[Kaisar Tang Xuanzong]] di Fanyang (sekarang [[Beijing]]). Tidak banyak yang diketahui mengenai silsilah keluarganya dalam sejarah selain latar belakang etnisnya yang berasal dari suku [[Xi]] (suku minoritas dari wilayah [[Manchuria]]). Ia diadopsi oleh Zhang Suogao, seorang pejabat Tang sehingga menyandang marga ayah angkatnya itu. Sejak muda ia telah mahir dalam berkuda dan memanah. Ia masuk militer di bawah komando An Lushan, gubernur militer Fanyang saat itu. Suatu ketika ia menyertai An ke
== Semasa Pemberontakan Anshi ==
Pada akhir tahun [[755]], An Lushan memberontak melawan Dinasti Tang dan menyatakan berdirinya Dinasti Yan. Begitu mendengar berita ini, Zhang melarikan diri dari Chang’an dan menuju ke Fanyang untuk bergabung dengan atasannya itu. An terkesan akan kesetiaannya sehingga mengangkatnya sebagai anak dan mengganti marganya menjadi An sehingga namanya sejak itu menjadi An Zhongzhi. Belakangan ia memimpin serangan dadakan terhadap [[Taiyuan]] dan berhasil menawan wali kotanya, Yang Guanghui. Setelah itu, An Lushan memberinya tanggung jawab lebih besar yaitu menjaga lintasan strategis di Tumen (sekarang [[Shijiazhuang]], [[Hebei]]). Januari [[757]], An Lushan dibunuh oleh putranya sendiri, [[An Qingxu]]. An Zhongzhi melanjutkan pengabdiannya pada An Qingxu yang mengangkatnya sebagai kepala daerah Hengzhou (sekarang Shijiazhuang). Tahun itu juga, pasukan Tang mengepung An Qingxu di [[Yecheng]], An Qingxu sendiri pada akhirnya dibunuh oleh [[Shi Siming]], teman dekat dan orang kepercayaan ayahnya. Shi beserta beberapa jenderal Yan lain termasuk An Zhongzhi kemudian menyerahkan pada Tang. [[Kaisar Tang Suzong|Kaisar Suzong]], putra dan penerus Kaisar Xuanzong, menganugerahkan gelar Adipati Miyun kepada An dan mengizinkannya tetap memegang jabatannya.
Shi Siming ternyata tidak sepenuh hati menyerah pada Tang, setelah mengkonsolidasi kekuatan, ia kembali memberontak dan menyatakan diri sebagai kaisar Yan berikutnya. Ia mengangkat An sebagai menteri dan menugasinya menjaga Tumen bersama Xin Wanbao. Tahun [[761]], Shi dibunuh oleh putranya, [[Shi Chaoyi]]. An menolak mengabdi pada anak pengkhianat itu, ia memerintahkan bawahannya, [[Wang Wujun]], membunuh Xin, kemudian menyerah pada pemerintah Tang dan membuka akses bagi pasukan Tang melewati lintasan Tumen. [[Kaisar Tang Daizong|Kaisar Daizong]] (penerus Kaisar Suzong) menerima penyerahan dirinya, ia menganugerahinya marga kekaisaran, Li, dan mengganti namanya menjadi Baochen (yang artinya ‘hamba yang berharga’), sejak itulah ia dikenal dengan nama Li Baochen. Ia dan rekannya sesama jenderal Yan yang telah menyerah pada Tang seperti [[Xue Song]], [[Tian Chengsi]], dan [[Li Huaixian]] dibiarkan tetap berkuasa di wilayah masing-masing. Li sendiri diangkat sebagai gubernur militer wilayah Chengde (
== Pasca Pemberontakan Anshi ==
Li bersama ketiga rekannya yang mantan jenderal Yan membentuk aliansi dengan dua gubernur militer lain yaitu [[Li Zhengji]] dan [[Liang Chongyi]]. Mereka memperjuangkan hak waris jabatan bagi keturunan mereka, status semi-independen dari pemerintah Tang, dan hak untuk mengatur pasukan dan pajak tanpa harus melalui persetujuan dari pusat. Untuk mempererat persekutuan, Li menikahkan adiknya, Li Baozheng, dengan putri Tian; putrinya dengan putra Li Zhengji, [[Li Na]]; dan putranya, [[Li Weiyue]], dengan putri Li Zhengji. Dibanding dengan kelima anggota aliansi lain, Li cenderung bersikap lebih tunduk pada pemerintah Tang, contohnya ketika Li Huaixian dibunuh oleh bawahannya, [[Zhu Xicai]], tahun [[768]]. Li menyerang Zhu atas nama pemerintah Tang, namun Zhu berhasil memukul mundur pasukannya dan istana mengizinkannya berkuasa sebagai gubernur militer Lulong menggantikan atasannya.
Dalam aliansi itu sendiri, hubungannya dengan Tian Chengsi paling banyak mengalami gesekan karena sikap arogan Tian yang seringkali memandang remeh pada yang lain dan keserakahannya yang seringkali mencaplok wilayah Zhaoyi (
Sadar dirinya bukan tandingan mereka di medan perang, Tian mulai memakai cara diplomasi menabur perpecahan di antara mereka. Mula-mula ia mendekati Li Zhengji untuk membujuknya menghentikan serangan dan berjanji akan membagikan sebagian wilayahnya pada Li. Langkah pertama ini berhasil, Li Zhengji menarik mundur pasukannya. Saat itu Li Baochen sendiri sedang bermasalah dengan pemerintah pusat, ia merasa sangat terhina ketika utusan kaisar, kasim Ma Chengqian, yang mengunjungi pasukannya tidak puas dengan hadiah pemberiannya dan mencampakkannya ke tanah. Kesempatan ini segera dimanfaatkan oleh Tian untuk menghasut. Ia mengajak Li bergabung dengannya menyerang wilayah Lulong milik Zhu Tao. Li terbujuk oleh bujuk rayu Tian dan iapun berbalik menyerang Zhu secara mendadak. Zhu Tao sendiri berhasil lolos dari maut, namun sejak itu timbul permusuhan yang dalam antara keduanya. Untuk memperbaiki hubungannya dengan Li, Tian menyerahkan [[Cangzhou]], Hebei padanya. Dengan demikian kampanye militer menyerang Tian pun berakhir. Dari perang ini, wilayah kekuasaan Li bertambah hingga tujuh prefektur, hingga tahun 777, pasukannya bertumbuh hingga mencapai 50.000 orang, ia juga dianugerahi kaisar gelar kebangsawanan Pangeran Longxi.
|