Cornelis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Tengnang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{about|politisi dari Kalimantan Barat}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =<small>[[Doktorandus|Drs.]]</small>
|name = Drs. Cornelis, MH
|honorific-suffix = <small>[[Magister|M.H.]]</small>
|image = Gubernur Cornelis 2008.jpg
|imagesizename = Cornelis
|captionimage = Cornelis 2013.jpeg
|imagesize = 200px
|imagecaption = Foto =resmi Gubernur Cornelis 2008untuk periode 2013–2018.jpg
|office = Gubernur Kalimantan Barat
|order = 10
|term_start = [[14 Januari]] [[2008]]
|term_end =
|lieutenant = [[Christiandy Sanjaya|Christiandy Sanjaya, S.E., M.M.]]
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] </br> [[Joko Widodo]]
|predecessor = [[Usman Ja'far|H. Usman Ja'far]]
|successor =
|office2 = [[Bupati]] [[Kabupaten Landak|Landak]]
|order2 = 2
|term_start2 = 6 September 2001
|term_end2 = 14 Januari 2008 <ref>[http://corneliscenter.blogspot.com/2008/01/adrianus-resmi-bupati-landak.html Adrianus Resmi Bupati Landak] Cornelis Center</ref>
|lieutenant2 = Nicodemus Nehen<br/>[[Adrianus Asia Sidot|Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.]]
|succeeding2 =
|president2 = [[Megawati Soekarnoputri]]<br/>[[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|governor2 = [[Aspar Aswin]]<br/>[[Usman Ja'far]]
|predecessor2 = Agus Salim
|successor2 = [[Adrianus Asia Sidot|Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.]]
|birth_datesuccessor2 = [[27Adrianus Juli]]Asia [[1953Sidot]]
|birth_date = {{Tanggal lahir dan umur|1953|7|27}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kabupaten Sanggau|Sanggau]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|20px]] [[PDI Perjuangan]]
|spouse = Frederika, S.Pd.
|relations =
|children = dr. [[Karolin Margret Natasa]]{{<br}}/>Angelina Fremalco, S.H.
|alma_mater =
|occupation =
Baris 40 ⟶ 43:
}}
 
Drs. '''Cornelis''', M.H. ({{lahirmati||27|7|1953}}) adalah [[Gubernur Kalimantan Barat]] saat ini. Cornelis memenangi Pilkada [[Gubernur]] [[Kalimantan Barat]] yang diadakan pada 15 November 2007. Ia dilantik oleh [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Mendagri]] [[Mardiyanto]] pada 14 Januari 2008, berpasangan dengan Wakilnya [[Christiandy Sanjaya]].<ref>[http://www.indosiar.com/fokus/67233/pilkada-kalbar-pasangan-gubernur-terpilih-dilantik Pilkada Kalbar, Pasangan Gubernur Terpilih Dilantik], Indosiar.</ref><ref>[http://tekno.kompas.com/read/xml/2008/01/14/1349285/cornelis.dilantik.sebagai.gubernur.kalbar Cornelis Dilantik sebagai Gubernur Kalbar],Kompas Tekno</ref> Pada tahun 2013, ia mencalonkan kembali sebagai calon [[gubernur]] Kalbar dan masih berpasangan dengan wakilnya [[Christiandyhristiandy Sanjaya]] dan kemudian terpilih kembali sebagai Gubernur Kalbar untuk periode 2013-2018. Cornelis juga menjabat sebagai Ketua DPD [[PDI Perjuangan]] Provinsi Kalimantan Barat dan Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Kalimantan Barat.
 
Karier pemerintahannya dimulai sebagai staf di Kantor Camat Mandor, Camat Menyuke (Darit), dan kemudian menjadi [[Bupati]] [[Kabupaten Landak|Landak]] selama dua periode, yakni 2001–2006 dan 2006–2008.<ref>[http://corneliscenter.blogspot.com/2007/11/profil-cornelis-sang-pemersatu.html Profil Cornelis Sang Pemersatu]</ref> Setelah menjadi Gubernur Kalimantan Barat, posisinya sebagai Bupati Landak digantikan oleh [[Adrianus Asia Sidot]].
 
Ia adalah Gubernur [[Kalimantan Barat]] berbersuku [[suku Dayak]] serta beragama [[Katolik]] kedua setelah [[J.C. Oevaang Oeray]].
 
== Kehidupan awal ==
{{main|Peristiwa Mandor}}
Dia lahir di [[Sanggau]], pada [[27 Juli]] [[1953]]. Ia masih berkerabat dengan [[Panglima Sidong]], seorang tokoh masyarakat di [[Sanggau]]. Sepupunya, [[Frans Anes]] menceritakan bahwa ayahnya tidak ikut disungkup oleh Jepang karena seorang pendiam dan cengeng.
 
Cornelis lahir di [[Sanggau]], pada 27 Juli 1953. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Josep Rofinus Djamin dann ibunya bernama Maria Christina Uko'.<ref name=JLSO>{{cite book |last1=Aju |first1= |last2=Iskandar |first2=Nur |date=2012 |title=Jejak Langkah Sang Orator |trans-title= |url= |language=Indonesia |location=Pontianak |publisher=PT Borneo Tribune Press |isbn=978-602-9299-07-6}}</ref>
Sebaliknya, Panglima Sidong merupakan orang yang melawan Jepang. Karena dianggap berbahaya, ia disungkup di dan bokongnya dikenai besi panas dikarenakan Panglima seorang yang punya kanuragan yang tinggi. Frans Anes selanjutnya merekomendasikan supaya Alif Sidong menjadi narasumber tentang [[Peristiwa Mandor]] karena dia tahu banyak tentang kejadian itu.
 
Ia masih berkerabat dengan [[Panglima Sidong]], seorang tokoh masyarakat di Sanggau. Sepupunya, [[Frans Anes]] menceritakan bahwa ayahnya tidak ikut disungkup oleh Jepang karena seorang pendiam dan cengeng. Sebaliknya, Panglima Sidong merupakan orang yang melawan Jepang. Karena dianggap berbahaya, ia disungkup di dan di bokongnya dikenai besi panas dikarenakan Panglima seorang yang punya kanuragan yang tinggi. Frans Anes selanjutnya merekomendasikan supaya Alif Sidong menjadi narasumber tentang [[Peristiwa Mandor]] karena dia tahu banyak tentang kejadian itu.{{Citation needed}}
 
Karena ayahnya seorang polisi, masa kecil Cornelis hidup berpindah-pindah tempat. Ia mulai mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR) di [[Sukadana, Kayong Utara|Sukadana]] pada tahun 1960. Pada tahun 1966, tahun terakhirnya di SR, ia pindah ke [[Ngabang, Landak|Ngabang]] mengikuti ayahnya dan menamatkan SR di Ngabang. Kemudian Cornelis melanjutkan pendidikan di SMP Gotong Royong di Senakin hingga tahun 1969. Setelah SMP, Cornelis melanjutkan pendidikan di Kota Pontianak. Awalnya, ia bersekolah di SMA Santu Petrus, namun karena keterbatasan biaya, Cornelis pindah ke SMA Kapuas yang iuran sekolahnya lebih murah.<ref name="JLSO"/>
 
Tamat SMA pada tahun 1972, Cornelis melanjutkan pendidikan tinggi di [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri|Akademi Pemerintahan Dalam Negeri]] (APDN). Usai menyelesaikan pendidikan di APDN pada tahun 1978, Cornelis meniti karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimulai dari staf di pemerintahan di tingkat desa.<ref name="JLSO"/>
 
Seiring berjalannya waktu, karier Cornelis sebagai PNS kian menanjak dan membawanya menduduki jabatan [[Menjalin, Landak|Camat Menjalin]] pada tahun 1989–1995 dan [[Menyuke, Landak|Camat Menyuke]] pada 1995–1999. Pada tahun 1999, Cornelis dipercaya menduduki jabatan di tingkat provinsi, yakni sebagai Kepala Sub Dinas Pengawasan di Dinas Pertambangan dan Energi.<ref name="JLSO"/>
 
== Keluarga ==
 
Semasa bersekolah di APDN, Cornelis bertemu dengan banyak pejabat pemerintahan daerah yang membawanya berkenalan dengan Frederika, putri dari seorang camat. Ia kemudian menikahi Frederika pada 20 April 1980. Pernikahannya dengan Frederika dikaruniai dua orang putri yang masing-masing diberi nama [[Karolin Margret Natasa]] dan Angelina Fremanco.<ref name="JLSO"/>
 
Putri sulungnya, dr. [[Karolin Margret Natasa]] merupakan anggota [[DPR-RI]] dari [[PDI Perjuangan]] untuk Daerah Pemilihan Kalimantan Barat. Ia terpilih pertama kali melalui Pemilu 2009 dengan perolehan suara terbanyak ketiga secara nasional, setelah [[Edhie Baskoro Yudhoyono]] dan [[Puan Maharani]].<ref name=SPM>{{cite web |url=http://www.hidupkatolik.com/2011/05/25/dr-karolin-margret-natasa-srikandi-politik-dari-mempawah |title=dr Karolin Margret Natasa: Srikandi Politik dari Mempawah |author=Benny Sabdo |date=25 Mei 2011 |website=hidupkatolik.com |publisher=Yayasan Hidup Katolik |access-date=6 Mei 2016 |quote=}}</ref> Pada Pemilu 2014, ia terpilih kembali dan tercatat sebagai caleg dengan perolehan suara terbanyak secara nasional.<ref name=PADST>{{cite web |url=http://www.merdeka.com/politik/profil-5-anggota-dpr-dengan-suara-terbanyak/karolin-margret-natasa.html |title=Profil 5 Anggota DPR dengan Suara Terbanyak |author=Iqbal Fadil |date=15 Mei 2014 |website=Merdeka.com |publisher=KLN Kapanlagi Network |access-date=6 Mei 2016 |quote=}}</ref>
 
== Bupati Landak ==
 
Pada 19 Juli 2001, melalui pemilihan oleh DPRD, Cornelis terpilih sebagai Bupati Landak dengan Nicodemus Nehen, S.Pd. sebagai wakilnya, yang kemudian resmi dilantik oleh Gubernur Usman Ja'far pada 6 September 2001. Cornelis menjadi bupati kedua sekaligus bupati definitif pertama di Kabupaten Landak, menggantikan Pj. Bupati Drs. H. Agus Salim, M.M.. Kabupaten Landak sendiri merupakan kabupaten baru yang dibentuk pada tahun 1999, hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak.<ref name=Sejarah>{{cite web |url=http://ortala.landakkab.go.id/statis-8-sejarah.html |title=Sejarah |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |date=2013 |website=Pemkab Landak |publisher=Organisasi & Tata Laksana Setda Kab. Landak |access-date=6 Mei 2016 |quote=}}</ref>
 
Semasa menjadi Bupati Landak, Cornelis fokus di pembangunan infrastruktur, terutama jalan. Jalan-jalan yang menghubungkan antar kecamatan diaspal dan diberi penerangan. Cornelis juga mengundang perusahaan telekomunikasi untuk membangun menara telekomunikasi di Kabupaten Landak, sehingga sinyal telepon seluler bisa menjangkau wilayah kabupaten. Dan pembangunan paling fenomenal di era Bupati Cornelis adalah Gedung Kantor Bupati Landak yang disebut sebagai kantor bupati termegah di Kalimantan Barat, bahkan kemegahannya dianggap setara dengan Kantor Gubernur Kalimantan Barat.<ref name="JLSO"/>
 
Di saat masih bupati, Cornelis mendekatkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam kapasitasnya sebagai bupati, ia menjadi pembina DPC PDI-P Kabupaten Landak karena undang-undang pada saat itu mengamanahkan bupati sebagai pembina ormas dan parpol. Kedekatan Cornelis dengan PDI-P menjadikannya bergabung sebagai kader PDI-P dan kemudian terpilih sebagai Ketua DPD PDI-P Kalimantan Barat pada Desember 2003.<ref name="JLSO"/>
 
Pada tahun 2006, Cornelis memenangkan Pilkada Landak, kali ini berpasangan dengan Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si.. Namun di periode keduanya, Cornelis hanya menjabat selama satu tahun karena pada tahun 2007, ia memenangkan Pemilihan Gubernur, dan kemudian dilantik sebagai Gubernur Kalimantan Barat pada Januari 2008.<ref name="JLSO"/>
 
== Menjadi gubernur ==
=== Pencaplokan Camar Bulan oleh Malaysia ===
Nama Camar Bulan mencuat pada pemberitaan di media Indonesia pada bulan Oktober 2011 mengenai saling klaim wilayah, dimana pihak Indonesia mengklaim jika seluruh wilayah Dusun Camar Bulan adalah milik Indonesia, dan sebaliknya, pihak Malaysia mengklaim ada sebagian kecil wilayah di Dusun Camar Bulan yang menjadi hak mereka.<ref>{{cite news |author = |url = http://www.komisikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=hukum&id=3183 |title = Indonesia - Malaysia Saling Klaim |publisher = http://www.komisikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=hukum&id=3183 |accessdate = 12 Oktober 2011}}</ref> Gubernur Kalimantan Barat [[Cornelis M.H]] mengatakan bahwa ada 1.440 hektare wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan ke dalam wilayah [[Sarawak]], [[Malaysia]].<ref>{{cite news |author = |url = http://www.suarapembaruan.com/home/dikabarkan-dicaplok-malaysia-aktivitas-tni-di-camar-bulan-meningkat/12277 |title = Dikabarkan Dicaplok Malaysia,AKtivitas TNI di Camar Bulan Meningkat |publisher = Suara Pembaruan |accessdate = 12 Oktober 2011}}</ref>
|author =
|url = http://www.komisikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=hukum&id=3183
|title = Indonesia - Malaysia Saling Klaim
|publisher = http://www.komisikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=hukum&id=3183
|accessdate = 12 Oktober 2011
}}</ref> Gubernur Kalimantan Barat [[Cornelis M.H]] mengatakan bahwa ada 1.440 hektare wilayah Indonesia masuk ke Malaysia karena patok yang bergeser di titik tapal batas A88 - A156 Camar Bulan ke dalam wilayah [[Serawak]], [[Malaysia]].<ref>{{cite news
|author =
|url = http://www.suarapembaruan.com/home/dikabarkan-dicaplok-malaysia-aktivitas-tni-di-camar-bulan-meningkat/12277
|title = Dikabarkan Dicaplok Malaysia,AKtivitas TNI di Camar Bulan Meningkat
|publisher = Suara Pembaruan
|accessdate = 12 Oktober 2011
}}</ref>
 
=== Peluncuran buku biografi ===
Pada 7 Juli 2012, Cornelis meluncurkan buku berjudul ''Jejak Langkah Sang Orator'' di Rumah Betang Raya [[Dori' Mpulor]], [[Kabupaten Sanggau]].<ref name=oratorbuku>[http://www.antarakalbar.com/berita/304265/cornelis-luncurkan-buku-profil-pribadinya Cornelis Luncurkan Buku Profil Pribadinya] Antara. 7 Juli 2012. Diakses pada 22 Juli 2012.</ref> Buku ini ditulis oleh [[Aju]] dan [[Nur Iskandar (penulis)|Nur Iskandar]] dengan pengantar [[Megawati Soekarnoputri]].<ref name=oratorbuku/>
 
== KeluargaGaleri ==
<gallery>
Cornelis mempunyai dua orang putri, yang salah satunya adalah anggota DPR-RI dari PDI-P. dr. [[Karolin Margret Natasa]] adalah putri sulungnya yang terpilih sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat yang meraih suara terbanyak ketiga setelah Edhi Baskoro Yudhoyono dan Puan Maharani pada tahun 2009. <ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/c/cornelis/ Profil Cornelis di Merdeka] Rahayu, Siwi.P</ref>
Berkas:Gubernur Cornelis 2008.jpg|Foto resmi Gubernur Cornelis periode 2008–2013.
Berkas:Cagub Cornelis 2012.jpg|Foto Cornelis sebagai calon gubernur pada [[Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Barat 2012|Pemilukada 2012]].
</gallery>
 
== Referensi ==