Eksperimen manusia Nazi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Eksperimen sterilisasi: minor cosmetic change
Soebagio (bicara | kontrib)
Dampak: link ke kode nuremberg
Baris 115:
Permasalahan eksperimen tanpa persetujuan pasien ini sebelumnya juga telah menjadi kontroversi dalam dunia kedokteran Jerman pada tahun 1900, jauh sebelum Nazi berkuasa, yaitu saat Dr. [[Albert Neisser]] menginfeksi pasiennya (terutama pelacur) dengan sifilis tanpa persetujuan dari mereka. Meskipun Neisser mendapat dukungan dari sebagian besar komunitas akademis, namun opini publik, yang dipimpin oleh psikiater [[Albert Moll]], menetang Neisser. Neisser kemudian didenda oleh "Royal Disciplinary Court", sedangkan Moll mengembangkan "teori kontrak yang berbasis hukum dan positif mengenai hubungan antara dokter-pasien", yang kemudian di adopsi ke dalam undang-undang [[Jerman]].<ref name="BMJ">{{cite web |url=http://www.bmj.com/archive/7070nd1.htm |title=Informed consent in human experimentation before the Nuremberg code|last=Vollman |first=Jochen |coauthors= Rolf Winau| work=BMJ |accessdate=8 April 2008 |archiveurl = http://web.archive.org/web/20080304153538/http://www.bmj.com/archive/7070nd1.htm <!-- Bot retrieved archive --> |archivedate = 4 March 2008}}</ref> Pada akhirnya, Kementerian Agama, Pendidikan, dan Kesehatan Jerman mengeluarkan instruksi yang menyatakan bahwa "intervensi medis selain untuk tujuan diagnosis, penyembuhan dan imunisasi tidak diijinkan dalam semua situasi jika subjek manusianya tidak bersedia, tidak memberikan persetujuan, atau tidak berkompeten untuk melakukannya", namun peraturan ini sifatnya tidak mengikat secara hukum.<ref name="BMJ"/>
 
Sebagai tanggapan atas eksperimen keji Nazi, Drs. [[Leo Alexander]] dan [[Andrew Conway Ivy]] menyusun sepuluh poin memorandum yang berjudul "Eksperimen Medis yang Diijinkan", memorandum ini selanjutnya dikenal dengan [[Kode Nürnberg|Kode Nuremberg]].<ref name="USHMM">{{cite web |title=The Nuremberg Code |work=United States Holocaust Memorial Museum |url=http://www.ushmm.org/research/doctors/code_expl.htm |accessdate=23 March 2008 }}</ref> Kode ini antara lain menyatakan bahwa eksperimen medis diijinkan jika ada persetujuan sukarela dari pasien, tanpa menyebabkan rasa sakit dan penderitaan yang tidak perlu, dan harus ada keyakinan bahwa eksperimen tidak akan berakhir dengan kematian atau cacat.<ref>{{cite web |title=Regulations and Ethical Guidelines: Reprinted from ''Trials of War Criminals before the Nuremberg Military Tribunals under Control Council Law No. 10, Vol. 2, pp. 181–182 |publisher=Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office |year=1949 |work=Office of Human Subjects Research |url=http://ohsr.od.nih.gov/guidelines/nuremberg.html |accessdate=23 March 2008 }}</ref> Kode Nuremberg ini tidak disebutkan dalam persidangan dokter Nazi dan bahkan tidak pernah berhasil "lolos" ke dalam undang-undang kedokteran Jerman ataupun Amerika Serikat.
 
Pengetahuan kontemporer mengenai cara tubuh manusia bereaksi terhadap pembekuan hampir secara keseluruhan bersumber dari eksperimen medis Nazi. Baru-baru ini, data dari eksperimen Nazi mengenai efek dari gas [[fosgen]] menjadi kontroversial dan menimbulkan dilema bagi [[kode etik kedokteran]] modern, yang tidak setuju dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan data ini.<ref name="ETHIC"/>