Wanita Angkatan Udara Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, removed underlinked tag, added orphan tag |
k Clean up, replaced: atlit → atlet (3) using AWB |
||
Baris 15:
Tahun [[1982]], keadaan sudah sangat berbeda. Wara bukan hanya sebagai pengatur penerbangan, tetapi lebih dari itu mereka bahkan menjadi orang yang mendengarkan suara-suara petugas tower dari kokpit pesawat udara, sebagai penerbang. Mulanya dua orang saja yang mengawali pegang kemudi [[pesawat terbang]], Hermuntarsih dan Sulastri Baso. Setelah terbukti kemampuannya, jumlah dua orang itu ditambah lima lagi, Inana, Veronika, Ratih, Sumartini dan endrika. Tugas menerbangkan pesawat militer membuktikan bahwa Wara tidak kalah berani dari militer pria. Diberinya tugas-tugas lain yang lebih menakutkan. Kali ini melompat dari [[pesawat terbang]], sebagai peterjun bebas (free fall). Ternyata prestasi Wara di penerjunan pun menakjubkan. Tim terjun payung Wara yang diberi nama oleh masyarakat sebagai Pink Force, berhasil memecahkan rekor penerjunan beregu maupun perorangan dalam arena [[Pekan Olahraga Nasional]] (PON). Kejuaraan tingkat dunia terjun payung pun pernah diikuti peterjun-peterjun Wara, satu di antaranya adalah Kejuaraan Dunia untuk ketepatan mendarat, di [[Senayan]], [[1991]].
Di cabang olahraga udara terbang layang, mereka pun berkiprah. Dalam [[PON XV]] di [[Jawa Timur]], [[Juni]] tahun [[2000]], penerbang-penerbang layang Wara ikut ambil bagian dan bahkan menjadi juara. Medali-medali [[emas]], [[perak]] dan [[perunggu]] berhasil disumbangkan
Pada tahun [[1977]], Wara mengukir sejarahnya dengan tambahan prestasi. Kalau sebelum ini angkernya petugas Provost [[TNI AU]], penjaga gerbang-gerbang pangkalan udara, hanya didapati [[polisi militer]] yang berkumis, maka kini bisa ditemui Provost [[TNI AU]] yang memakai [[rok]]. Meskipun mereka wanita, namun seragam [[polisi militer]]nya tetap mencerminkan tingkat [[disiplin]] yang tinggi.
Baris 33:
=== Olahraga Dirgantara ===
Prestasi Wara di bidang olahraga dirgantara pun membanggakan. Tidak semua cabang [[olahraga]] udara ikut serta dalam [[PON]]. Hanya empat cabang. Justru keikutsertaan cabang terjun payung dan terbang layang dalam [[PON XV]] di [[Jawa Timur]], menguntungkan para
== Lihat Juga ==
|