Tauhid asma dan sifat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
 
== Landasan hukum ==
Dalil mengenai Tauhid Asma' dan Sifat dari al-Quran di antaranya ialah firman Allah yang artinya:
* “Hanya milik Allah nama-nama yang paling baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran mengenai nama-nama-Nya.” (QS. al-A’raaf: 180)
* “Dan hanya bagi-Nya lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ruum: 27)
* “Maka janganlah kalian mengadakan penyerupaan-penyerupaan bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kalian tidak mengetahui.” (An-Nahl: 74)
 
Dalil dari as-Sunnah di antaranya adalah perkataan Nabi {{saw}}:
* “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa menghafalnya maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi 3508)
* “Aku meminta kepada-Mu dengan segenap nama-Mu, yang telah Kau namakan diri-Mu dengannya, atau Kau turunkan dalam kitab-Mu, atau Kau ajarkan kepada salah satu hamba-Mu atau Kau simpan di dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.” (HR. Ahmad 3712)
 
Baris 20:
 
== Kaidah tentang Nama dan Sifat Allah ==
Beberapa kaidah dalam memahami dan mengimani Tauhid Asma was Shifat<ref>http://sunnah.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Buletin-As-Sunnah-Edisi-12.rar</ref>:
* Nama dan sifat Allah adalah sesuatu yang ''tauqifiyah'' (hanya berdasarkan wahyu; tidak ditetapkan kecuali hanya berdasarkan lafal al-Quran dan as-Sunnah).
* Keyakinan tentang sifat Allah seperti keyakinan tentang Dzat-Nya. Maksudnya, sifat, dzat, dan perbuatan Allah tidak serupa dengan apapun. Karena Allah memiliki dzat secara hakiki dan dzat-Nya itu tidak serupa dengan dzat apapun selain-Nya, maka demikian pula sifat-sifat Allah yang ada di dalam al-Quran dan as-Sunnah. Allah menyandang sifat-sifat tersebut secara hakiki dan tidak serupa dengan apapun.