Rachmatullah Ading Affandie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: nafas → napas
k Bot: Penggantian teks otomatis (-sepakbola +sepak bola)
Baris 49:
Pada 1961, RAF mendapat anugerah hadiah sastra LBSS untuk buku ''kumpulan carpon Dongeng Enteng ti Pasantren''. Tahun 1990 dianugerahi hadiah sastra paling bergengsi Yayasan Rancage untuk novelnya yang berjudul ''Nu Kaul Lagu Kaleon''. Berkaitan dengan banyaknya jasa yang dihasilkannya dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Sunda, suami Hajjah Ineu Martini ini, pada tahun 1998 dianugerahi lagi hadiah Rancage dalam bidang jasa.
 
Pada tahun 1951-1954, RAF juga pernah menjadi komentator sepakbolasepak bola di RRI Jakarta dan Bandung. RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib. Tahun 1954-1955, RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib. Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman, Komar, Rukma dan Parhim. Pada tahun 1998, buku Biografi berjudul ''RAF : Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong'', diterbitkan oleh Geger Sunten. Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji, dibukukan oleh Geger Sunten, judulnya ''Akina Puri ka Tanah Suci''. Karya-karya RAF, baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari napas daerah (Sunda) yang islami.
 
''Inohong di Bojong Rangkong'' yang merupakan sinetron komedi satir, tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda. Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF. Pada tahun 1963, RAF merintis kasidah modern yaitu ''Lingga Binangkit''. Sepuluh tahun kemudian ''Lingga Binangkit'' mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu ''Patria''. Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas tapi melalui penyampaian yang halus. Malahan jauh sebelum zaman reformasi, RAF yang mantan anggota DPRD Jabar dari Fraksi Karya Pembangunan, dalam kritik-kritiknya selalu membuat merah kuping pemerintah.