Tahuri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: dimana → di mana, removed stub tag, added orphan tag |
k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 3:
'''Tahuri''' adalah terompet yang dikenal oleh masyarakat [[Maluku]] yang tinggal di pesisir pantai memiliki peralatan musik yang unik; sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.<ref>http://www.anakpintar.web.id/2011/10/alat-komunikasi-tahuri.html</ref>
== Sejarah ==
Dalam mendorong kualitas [[musik tradisional]] di daerah Maluku, banyak keragaman yang dikembangkan lewat berbagai alat musik tradisional. Salah satu alat musik yang dikembangkan berasal dari dasar laut, yakni kulit bia. Kulit bia merupakan salah satu hasil laut yang cukup terkenal di daerah Maluku. Seiring berjalannya waktu, pengembangan kulit bia ini pun berubah bukan hanya sebagai kerajinan tangan, melainkan dipakai sebagai [[alat musik tiup]]. Seperti yang telah kita ketahui bahwasannya bia atau siput di dunia ini tersebar dengan beraneka ragam. Baik dalam ukuran besar, sedang maupun dalam ukuran kecil.
Ide awal pembuatan Tahuri
Menurut Dominggus Paulus Horhorouw yang lahir pada 18 Desember 1913 di desa Hutumuri [[Ambon]], pimpinan Orkes Suling desa, pada sekitar tahun 1962 ia dipanggil menghadap wakil Gubernur Maluku di kediamannya di kota Ambon.
Baris 12:
Saat bertemu dengan Dominggus Paulus Horhorouw, ia menceritakan tentang tahuri. Menurut G. Latumahina, tahuri merupakan suatu alat yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi dan mampu mengangkat nama negeri, terkhususnya Maluku. Dominggus yang mendengarkan hal itu, menceritakan pula keinginannya yang selama ini dia pendam yaitu dia ingin agar tahuri tidak hanya dikenal hanya itu-itu saja, melainkan dengan fungsi baru yaitu sebagai alat musik.
Ternyata
Ketika G. Latumahina dilantik menjadi wakil gubernur pada saat itu, ia pun memberi material dan doa, memang semuanya sudah berjalan lancar. Tapi sumber daya dari kulit kerang sangatlah minim. Akhirnya, ia menegaskan sekali lagi baginya. Dominggus untuk tidak berputus asa. Ia meminta beberapa orang yang mampu melubangi kulit bia. Dengan pergi ke [[Saumlaki]], [[Dobo]], [[Kepulauan Aru]] dan [[Banda]] untuk mecari, dan ternyata hasil pengumpulan kulit bia/ kerang ini sangat-sangat memuaskan. Kulit kerang yang dikumpulkan jauh melaumpaui harapan. Dengan adanya kulit kerang yang memiliki nama latin Syrinx aruanus, nama daerah Kulit Bia Terompet dan nama latin
== Pembuatan ==
Bila dilihat keistimewaan yang paling dominan dari tahuri adalah bahan dasar pembuatannya sendiri, 100% berasal dari alam. Kulit kerang yang dipakai dalam pembuatan tahuri berasal dari
Untuk membuat tahuri, kerang dicuci hingga bersih. Setelah itu, kerang dilubangi dengan bor.
Baris 25:
== Pemakaian ==
=== Alat komunikasi ===
Tahuri berfungsi sebagai alat komunikasi antara [[raja]] dan [[masyarakat]], antara Raja dengan staf-staf negeri. Dengan adanya tahuri maka [[komunikasi]] di antara masyarakat desa akan terjalin dengan baik.
== Pengembangan ==
Baris 37:
# Sebagai cendramata]] atau souvenir baik untuk lokal maupun non lokal.
* Masa Depan
Fungsi Tahuri sebagai alat musik sekaligus benda bersejarah, dan mungkin akan dibudidayakan sebagai [[budaya peten]] di daerah ini dan akan diakui oleh dunia internasional, tetapi semua itu tidak semudah yang dibayangkan, hanya dengan kesadaran yang tinggi dari anak negri sendiri untuk mengembangkan warisan tersebut untuk kepentingan bersama, dan tergantung juga dengan kerjasama antara pihak-pihak tertentu untuk mengembangkan budaya musik
Menurut saya, selain dari fungsi tahuri yang telah dijelaskan secara baik, tapi perlu kita ketahui bahwa alat tahuri ini dapat juga dijadikan sebagai sumber pengetahuan.
|