Makanan kucing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: nafas → napas (2)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-alpukat +avokad)
Baris 62:
Kucing yang diberi makan bawang merah dan bawang putih(dengan tujuan untuk mengobati kucing dari penyakit tertentu), dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan kerusakan [[sel darah merah]] pada kucing. Xylitol dan pemanis buatan yang digunakan dalam pasta gigi, minuman ringan, permen, dan lainnya, dapat menyebabkan pelepasan [[insulin]] ke dalam aliran darah pada sebagian besar kucing. Hal ini dapat mengalami [[hipoglikemia]], yang kadang-kadang menyebabkan kelesuan.<ref name=hoovers/>
 
Kismis dan anggur jika diberikan kepada kucing juga dapat menyebabkan [[gagal ginjal]] secara mendadak, dengan gejala diare, lemah, lesu, sakit perut, kurangnya nafsu makan dan menurunnya frekuensi buang air kecil. Kucing juga tidak boleh diberi makan tulang dan alpukatavokad. Jika kucing diberi makan tulang yang sudah dimasak, hal ini dapat menyebabkan luka dalam maupun penghalang usus bagi kucing. Selain itu, tulang lemak dan juga tulang muda juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi kucing. Kemudian, buah alpukatavokad yang mengandung [[persin]] jika dimakan oleh kucing, dapat menyebabkan keracunan pada kucing dan juga hewan lain.<ref name=merdeka>{{id}} Nadia Aprilia (3 Juli 2014). [http://www.merdeka.com/ireporters/sehat/8-makanan-manusia-yang-berbahaya-bagi-kucing.html 8 Makanan Manusia Yang Berbahaya Bagi Kucing]. [[Merdeka.com|www.merdeka.com]]. Diakses 09 Juli 2014.</ref>
 
Kucing juga berbahaya jika diberi minum yang mengandung garam berlebihan. Hal tersebut dapat membuat keracunan yang disebabkan oleh [[ion]] [[natrium]] pada kandungan garam. Gejala keracunan tersebut adalah, peningkatan rasa haus, diuretik, muntah, diare, [[tremor|getaran]], demam, kejang, bahkan dapat menyebabkan kematian. Kemudian, jika kucing diberi makan telur mentah dalam jumlah banyak, hal ini dapat menyebabkan tertularnya bakteri [[salmonella]] atau [[E. coli]], yang membawa risiko kekurangan [[biotin]] ([[vitamin H]]), karena mengandung [[avidin]] protein yang mencegah [[vitamin H]] dan penyerapan. Selain itu, kucing dewasa juga tidak boleh diberi susu (kecuali susu yang tidak mengandung [[laktosa]]), karena mereka tidak dapat mencerna laktosa (gula susu). Kucing tidak dapat mencerna laktosa karena rendahnya aktivitas [[enzim laktase]] pada kucing. Dengan demikian, kucing yang meminum susu akan sering menderita diare.<ref name=hoovers/>