Pondok Modern Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 5:
 
==Sejarah==
Pondok Gontor didirikan pada [[1012 AprilRabi'ul Awwal]] [[1345 H]] / [[19 September]] [[1926]] di Ponorogo oleh tiga bersaudara putra Kiai [[Santoso Anom Besari]]. Tiga bersaudara ini adalah KH [[Zainudin Fananie]] (w.1967), KH Imam [[Imam Zarkasyi]] (w. 1985), dan KH [[Ahmad Sahal]] (w. 1978) yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
 
Pada masa itu pesantren ditempatkan diluar garis modernisasi, dimana para [[santri]] pesantren oleh masyarakat dianggap pintar soal agama tetapi buta akan pengetahuan umum. Trimurti kemudian menerapkan format baru dan mendirikan pondok gontor dengan mempertahankan sebagian tradisi pesantren ''[[salaf]]'' dan mengubah metode pengajaran pesantren yang menggunakan sistem ''wetonan'' (massal) dan ''sorogan'' (individu) diganti dengan sistem klasik seperti sekolah umum. Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki ''Tarbiyatul Atfhfal'' (setingkat taman kanak kanak) (1926), dilanjutkan dengan Sullamul Muta'allimin (1932)lalu meningkat dengan didirikannya ''Kulliyatul Mu'alimatalimin Al-IslamiIslamiyyah'' (KMI) pada tahun 1936, yang setara dengan lulusan sekolah menengah pertama. Tahun 1958 , para pendiri Gontor telah melepaskan kepemilikan pribadi lembaga ini dengan mewakahkannya kepada umat yang diwakili oleh suatu Badan Wakaf.Pada tahun [[1963]] pondok gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).