Krisis sandera Mapenduma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
Peristiwa ini berakhir setelah 130 hari dalam [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]] oleh [[Kopassus]] yang dipimpin [[Prabowo Subianto]], pada tanggal [[9 Mei]] [[1996]].
 
== Latar belakang ==
Pada tanggal [[8 Januari]] [[1996]] ''[[Mission Aviation Fellowship]]'' cabang Wamena mengirimkan laporan pada [[Komando Distrik Militer]] Jayawijaya di [[Irian Jaya]]. Laporan itu mengatakan bahwa beberapa peneliti dari Tim Ekspedisi Lorentz 95 disandera oleh [[OPM]], kelompok [[Kelly Kwalik]]. Para sandera ditahan di [[Mapenduma, Jayawijaya|Mapenduma]], kecamatan [[Tiom,Jayawijaya|Tiom]], [[Jayawijaya]]. Ekspedisi yang telah berjalan sejak [[18 November]] [[1995]], memang melewati Mapenduma, sekitar 160 km di barat daya [[Wamena]]. Pihak berwenang, dalam hal ini MAKODAM Jayapura dan Brimob Jayapura segera menjalankan [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]].
 
== Operasi pembebasan sandera ==
{{utama|Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma}}
Pasukan [[Komando Pasukan Khusus]] yang dipimpin [[Prabowo Subianto]] diterjunkan ke dalam misi pembebasan sandera tersebut.
 
Misi pembebasan sandera tersebut berakhir pada tanggal [[9 Mei]] [[1996]] setelah penyerbuan ke markas [[OPM]] di Desa [[Geselama]], [[Mimika]]. Saat operasi, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas. Mereka adalah Matheis Yosias Lasembu, seorang [[ornitologis]], dan Navy W. Th. Panekenen, seorang ahli biologi dari [[Universitas Nasional Jakarta]] Fakultas Biologi, keduanya berstatus [[Warga Negara Indonesia]]. Pasca peristiwa ini, Lasembu dimakamkan di [[Bandung]] sementara pemakaman Penekenan diadakan di [[Jakarta]]. Kisah penahanan dan pembebasan tawanan ini diceritakan dalam buku yang berjudul ''[[Sandera: 130 Hari Terperangkap di Mapenduma]]'' oleh [[Ray Rizal]] dan dilanjutkan oleh [[Nina Pane]] berdasarkan kisah [[Adinda Arimbi Saraswati]], salah satu dari sandera yang selamat.<ref name=ICRC>{{cite news|first=|last=|title=Papuan Separatist Leader Kwalik Shot Dead|url=http://us.en.news.viva.co.id/print_detail/printing/114689-papuan_separatist_leader_kwalik_shot_dead|work=vivanews.com|publisher=|date=2009-12-17|accessdate=2014-03-19}}</ref>
 
=== Insiden penembakan ===
Baris 40:
Korban lainnya yang berasal dari jajaran [[Kopassus]] di antaranya adalah Mayor Gunawan, Kapten Djatmiko, Serma Jaswanto, dan Praka Rudi. Sedangkan dari [[Batalyon 752]] adalah Serma Joko, Praka Mochtar, Praka Kasiyanto, dan Praka Triyono. Satu lagi korban [[TNI]] berasal dari [[Koramil]] setempat di [[Timika]], yaitu Sertu Manase.
 
== Lihat pula ==
* [[Ekspedisi Lorentz 95]]
 
== Pranala luar ==
* [http://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/57jpz2.htm ICRC role during the Irian Jaya hostage crisis (January-May 1996)], ICRC|International Committee of the Red Cross, 27 Agustus 1999, diakses 19 Maret 2014.
* [http://us.en.news.viva.co.id/print_detail/printing/114689-papuan_separatist_leader_kwalik_shot_dead Papuan Separatist Leader Kwalik Shot Dead], vivanews.com, 17 Desember 2009. Diakses 19 Maret 2014.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Konflik Papua}}
{{peristiwa-stub}}
 
[[Kategori:Krisis sandera di Indonesia]]
Baris 57 ⟶ 58:
[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Perang melibatkan Indonesia]]
 
 
{{peristiwa-stub}}