[[File:Bamboo Curtain.svg|thumb|300px|Tirai Bambu tahun 1959. Tirainya berwarna hitam. Saat itu, [[Laos]] bersekutu dengan [[Amerika Serikat]]; negara ini nantinya akan diambil alih oleh [[Pathet Lao]] yang [[komunis]]. [[Vietnam Utara]] dan [[Vietnam Selatan|Selatan]] belum [[jatuhnya Saigon|bersatu]]. Perbatasan [[bekas republik Soviet]] yang saat ini sudah merdeka ikut ditampilkan.]]
'''Tirai Bambu''' adalah [[eufemisme]] [[Perang Dingin]] untuk menyebut batas politik antara [[negara komunis]] dan negara [[kapitalis]] dan non-komunis di [[Asia Timur]], terutama [[Republik Rakyat CinaTiongkok]]. Istilah ini jarang dipakai bila menyangkut [[Zona Demiliterisasi Korea]] yang memisahkan [[Korea Utara]] dan [[Korea Selatan|Selatan]] dan perbatasan di [[Asia Tenggara]] antara [[Komunisme]] dan Barat (mencakup pasukan yang melawan Komunisme semasa Perang Dingin).
Ketika terjadi [[Revolusi Budaya]] di CinaTiongkok, pemerintah CinaTiongkok menutup beberapa bagian Tirainya dan melarang pergerakan masuk dan keluar dari negara tersebut tanpa seizin [[Partai Komunis CinaTiongkok|pemerintah CinaTiongkok]]. Banyak calon pengungsi yang hendak pindah ke negara-negara kapitalis dicekal dengan cara seperti ini. Kelonggaran aturan memicu munculnya gelombang pengungsi ke [[Hong Kong]], koloni [[Hong Kong Britania|Britania Raya]].
Istilah "Tirai Bambu" kurang populer bila dibandingkan dengan "Tirai Besi" karena Tirai Besi bertahan selama 40 tahun, sedangkan Tirai Bambu terus berubah dan tidak tetap. Tirai Bambu juga merupakan gambaran situasi politik Asia yang kurang akurat karena tidak adanya kekuatan yang menyatukan Blok Komunis Asia Timur. Karena itu, terjadilah [[perpecahan CinaTiongkok-Soviet]]; pemerintahan komunis [[Republik Rakyat Mongolia|Mongolia]], [[Vietnam]], dan [[Laos]] merupakan sekutu [[Uni Soviet]], sedangkan [[rezim Khmer Rouge di Kamboja|rezim]] [[Pol Pot]] di [[Kamboja]] bersekutu dengan CinaTiongkok. Tidak lama setelah [[Perang Korea]], Korea Utara menyatakan enggan bersekutu dengan Uni Soviet atau CinaTiongkok. Keengganan memihak ini masih dipegang oleh Korea Utara sampai sekarang, meski mulai condong ke arah yang berbeda: Korea Utara ingin berteman dengan [[Rusia]] dan CInaTiongkok.
Hubungan yang membaik antara CinaTiongkok dan [[Amerika Serikat]] pada tahun-tahun terakhir Perang Dingin membuat istilah ini kedaluwarsa,<ref>Jerry Vondas, "[http://news.google.com/newspapers?id=P0McAAAAIBAJ&sjid=Cl0EAAAAIBAJ&dq=bamboo%20curtain&pg=6873%2C551907 Bamboo Curtain Full of Holes, Pitt Profs Say After China Visits]", ''Pittsburgh Press'', 17 October 1980.</ref> kecuali jika menyangkut [[Semenanjung Korea]] dan pembagiannya antara sekutu Amerika Serikat dan sekutu [[Uni Soviet]] di Asia Tenggara. Hari ini, zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan sering disebut DMZ. "Tirai Bambu" sering dipakai untuk menyebut tertutupnya perbatasan dan ekonomi [[Myanmar]],<ref>Robert D. Kaplan, "[http://www.theatlantic.com/magazine/archive/2008/09/lifting-the-bamboo-curtain/306945/ Lifting the Bamboo Curtain]", ''The Atlantic'', September 2008. Retrieved February 2009. http://www.theatlantic.com/doc/200809/burma</ref><ref>Martin Petty and Paul Carsten, "[http://www.reuters.com/article/2012/10/25/laos-wto-idUSL3E8LO2Q520121025 After decades behind the bamboo curtain, Laos to join WTO]", ''Reuters'', 24 October 2012.</ref> namun sudah mulai terbuka pada tahun 2010. Sejak itu, Tirai Bambu berubah menjadi model bisnis yang disebut [[jaringan bambu]].
==Lihat pula==
[[Kategori:Sejarah Korea]]
[[Kategori:Sejarah Republik Rakyat CinaTiongkok]]
[[Kategori:Sejarah Laos]]
[[Kategori:Sejarah Myanmar]]
|