Jatiasih, Bekasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan aplikasi seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
||
Baris 389:
Terminal Jatiasih adalah prasarana angkutan umum di [[kecamatan]] ini. Dulunya di kecamatan ini pernah dilalui jalur kereta api rute [[Stasiun Cibitung]]-'''Jatiasih'''. Jalur [[kereta api]] ini dibuka 2 tahun setelah kemerdekaan dan beberapa tahun setelah terjadi [[Perang Dunia I]], yakni pada tahun [[1947]]. Namun kini jalur [[kereta api]] telah dinonaktifkan sejak dibuka jalur baru yakni melewati [[Stasiun Tambun]] pada tanggal [[2 September]] [[2000]]. Pada [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih]] segmen Jabung Jagalan (km 9+570) - Jatiasih (km 11+000) dan [[Jalur kereta api Bekasi-Jatiasih]] Jatiasih (km 0+200) - Pacung Asem (km 1+750), 7 [[stasiun kereta api]] dibongkar akibat pembangunan [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta]] segmen Hankam - Cikunir pada tahun [[2006]].
Tepatnya 500 m menjelang [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Tanjung Barat]] <ref name=":0">{{cite web | coauthors = | title = Telusuri jalur kereta api mati di Jatiasih | publisher = Semboyan35 | date = 2010-01-09 | url = http://www.semboyan35.com | accessdate = 2011-02-10 }}</ref> dan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] <ref name=":0" /> <ref>{{cite web | coauthors = | title = Menelusuri jalur mati Jatiasih-Jonggol | publisher = Danudirta Blog | date = 2009-04-14 | url = http://danudirta-ahmad-1991-02-01.wordpress.com | accessdate = 2011-05-15 }}</ref> dan 600 m setelah [[Stasiun kereta api]] '''Jatiasih''' dan 500 m menjelang [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Bekasi]]. Tepatnya 400 m menjelang [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung) dan 400 m setelah [[Perlintasan sebidang]], terdapat percabangan ke [[Stasiun Nambo]] dan [[Gunung Putri, Bogor|Kec. Gunung Putri]] serta 500 m setelah [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung), terdapat percabangan ke [[Stasiun Kranji]] dan [[balai yasa]]. Selain itu juga, 300 m setelah [[Stasiun kereta api]] [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]] (dulu Jabung), terdapat percabangan ke Daerah tambang pasir, [[Stasiun Jabungtambangpasir]] dan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]. Namun kini jalur ini sudah dinonaktifkan akibat dari [[banjir]] besar melanda wilayah kecamatan ini dan [[Kabupaten Bogor]] sekitar pertengahan dekade [[1990-an|1990an]] akibat [[hujan]] turun yang cukup deras dan [[Sungai Cikeas]] meluap mengakibatkan jembatan perbatasan antara [[Kota Bekasi]] dan [[Kabupaten Bogor]] itu roboh serta mengakibatkan [[Lokomotif BB301]] ini jatuh ke [[sungai]] sehingga [[masinis]], dua orang awak serta beberapa penumpang hilang terbawa luapan [[Sungai Cikeas]].
Namun, jalur [[rel]] [[Kereta api]] pada ruas Jabungtambangpasir-[[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]] dengan gauge {{RailGauge|600}} telah dibongkar paksa saat [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]] untuk keperluan pelebaran jalan pada awal dekade [[1990-an]]. Sedangkan, jalur pada ruas Jatimekar-Jabungtambangpasir masih tetap aktif untuk [[kereta api barang|Kereta api angkutan pasir]] yang ditarik lokomotif uap ([[B25]], dll) dan lokomotif diesel hidraulik ([[D301]], [[BB301]], dll) hendak diekspor ke Luar negeri melalui [[Pelabuhan]] kapal di [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] di [[Jakarta]] (via [[Stasiun Nambo]] dan [[Stasiun Cakung]]) dan [[Cikarang (kota)|Cikarang]] di [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Cibitung]]) sampai ditutup akibat [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis 1997]].
Selain Terminal Jatiasih, terdapat Terminal Jatikramat yang merupakan Terminal tipe C melayani rute [[angkutan kota]] KOASI dan [[angkutan pedesaan]] yang menghubungkan Terminal Jatikramat dengan [[desa|desa-desa]] di sekitar Pinggir kota [[Bekasi]].
|