Kabupaten Alor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
 
== Sejarah ==
Menurut cerita yang beredar di masyarakat Alor, kerajaan tertua di Kabupaten Alor adalah kerajaan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Abui&action=edit&redlink=1 Abui]] di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Munaseli&action=edit&redlink=1 Munaseli]] di ujung timur pulau [[Pantar]]. Suatu ketika, kedua kerajaan ini terlibat dalam sebuah Perang Magic. Mereka menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk saling menghancurkan. Munaseli mengirim lebah ke Abui, sebaliknya Abui mengirim angin topan dan api ke Munaseli. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Munaseli. Konon, tengkorak raja Abui yang memimpin perang tersebut saat ini masih tersimpan dalam sebuah goa di [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Mataru&action=edit&redlink=1 Mataru]]. Kerajaan berikutnya yang didirikan adalah kerajaan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Pandai&action=edit&redlink=1 Pandai]] yang terletak dekat kerajaan Munaseli dan Kerajaan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Bunga_Bali&action=edit&redlink=1 Bunga Bali]] yang berpusat di [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Alor_Besar&action=edit&redlink=1 Alor Besar]]. Munaseli dan Pandai yang bertetangga, akhirnya juga terlibat dalam sebuah perang yang menyebabkan Munaseli meminta bantuan kepada raja kerajaan [[Majapahit]], mengingat sebelumnya telah kalah perang melawan Abui.
 
Sekitar awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya. Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang [[Jawa]]. Peristiwa pengiriman tentara Majapahit ke Munaseli inilah yang melatarbelakangi disebutnya [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Galiau&action=edit&redlink=1 Galiau]] (Pantar) dalam buku [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Negarakartagama&action=edit&redlink=1 Negarakartagama]] karya [[Mpu Prapanca]] yang ditulisnya pada masa jaya kejayaan Majapahit (1367). Buku yang sama juga menyebut [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Galiau_Watang_Lema&action=edit&redlink=1 Galiau Watang Lema]] atau daerah-daerah pesisir pantai kepulauan. [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Galiau&action=edit&redlink=1 Galiau]] yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu [[Kui]] dan Bunga Bali di Alor serta [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Blagar&action=edit&redlink=1 Blagar]], Pandai dan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Baranua&action=edit&redlink=1 Baranua]] di Pantar. Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama.
 
Pendiri ke 5 kerajaan daerah pantai tersebut adalah 5 putra [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Mau_Wolang&action=edit&redlink=1 Mau Wolang]] dari Majapahit dan mereka dibesarkan di Pandai. Yang tertua di antara mereka memerintah daerah tersebut. Mereka juga memiliki hubungan dagang, bahkan hubungan darah dengan aliansi serupa yang terbentang dari [[Solor]] sampai [[Lembata]]. Jalur perdagangan yang dibangun tidak hanya di antara mereka tetapi juga sampai ke [[Sulawesi]], bahkan ada yang menyebutkan bahwa kepulauan kecil di [[Australia]] bagian utara adalah milik jalur perdagangan ini. Mungkin karena itulah beberapa waktu lalu sejumlah pemuda dari [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Alor_Pantar&action=edit&redlink=1 Alor Pantar]] melakukan pelayaran ke pulau [[Pasir]] di [[Australia]] bagian utara. Laporan pertama orang-orang asing tentang Alor bertanggal 8–25 Januari 1522 adalah [[Pigafetta]], seorang penulis bersama awak armada [[Victoria]] sempat berlabuh di pantai [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Pureman&action=edit&redlink=1 Pureman]], Kecamatan [[https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Alor_Barat_Daya&action=edit&redlink=1 Alor Barat Daya]]. Ketika itu mereka dalam perjalanan pulang ke [[Eropa]] setelah berlayar keliling dunia dan setelah ''Magelhaen'', pemimpin armada Victoria mati terbunuh di [[Philipina]]. Pigafetta juga menyebut Galiau dalam buku hariannya. Observasinya yang keliru adalah penduduk pulau Alor memiliki telinga lebar yang dapat dilipat untuk dijadikan bantal sewaktu tidur. Pigafetta jelas telah salah melihat payung tradisional orang Alor yang terbuat dari anyaman daun pandan. Payung ini dipakai untuk melindungi tubuh sewaktu hujan.
 
.
 
=== Sejarah Keagamaan ===