Skadron Udara 6: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 31:
| website = [http://www.tniau.mil.id www.tniau.mil.id]
}}
'''Skadron Udara 6''' disingkat ('''Skadud 6''') adalah [[Skuadron|Skadron]] [[Udara]] dibawah Komando [[Wing Udara 4]] yang bertempat di [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Sendjaya]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. Skadron Udara 6 merupakan pengembangan dari [[Wing Udara 4|Wing Ops 004]] Skadron 6 Helikopter, merupakan cikal bakal seluruh satuan [[Helikopter]] yang ada sekarang ini.<ref>[http://tni-au.mil.id/kotama/skadron-udara-6-halaman-4 "Skadron Udara 6"] ''website tni-au.mil.id''</ref>
Skadron Udara 6 selain mengoperasionalkan [[NAS 332|NAS-332 Super Puma]], dahulu juga pernah mengoperasionalkan [[Helikopter]] [[Sikorsky Aircraft|S-58 Twin Pac]], [[Mi-4]], dan [[Helikopter]] [[Aérospatiale Puma|SA-330 Puma]] (registrasi H-3301 sampai H-3306), dengan serangkaian penugasan antara lain: ''operasi penumpasan DI/ TII'' pimpinan [[Kartosoewirjo]] di [[Jawa Barat]] (1962), ''operasi perebutan kembali Irian Barat “Trikora”'' (1962), ''operasi penumpasan DI/ TII'' pimpinan [[Kahar Muzakar]] di [[Sulawesi Selatan]] (1965), ''operasi “penegak”'' di [[Jawa Barat]] dan ''operasi “mental”'' di [[Jawa Timur]] dan [[Jawa Tengah]] untuk menumpas sisa gerombolan G30S/ PKI (sampai 1967), ''operasi “Bratawali''” guna memberantas penyakit cacar dipedalaman Lombok dan Sumbawa (Februari 1966-Maret 1966), dan ''operasi “Cenderawasih”'' untuk menentukan tapal batas [[Irian Barat]] – [[Papua Nugini]].<ref>[http://tni-au.mil.id/berita/53-tahun-skadud-6 "53 Tahun Skadron Udara 6"] ''website tni-au.mil.id''</ref>
== Sejarah ==
Awalnya Skadron Udara 6 mewadahi sejumlah pesawat jenis [[Harbin Z-5|Mi-4]] dan sebagai komandannya adalah Letnan Udara Satu SP Oetomo dengan perwira tekniknya LU II Tohari. Dalam periode akhir 1970, akibat tidak adanya suku cadang bagi pesawat-pesawat [[Harbin Z-5|Mi-4]] dan [[Mil Mi-6|Mi-6]] yang berasal dari [[Uni Soviet]] (kini [[Rusia]]), tingkat kesiapan pesawat menurun drastis. Ini berdampak pada turunnya kesiapan operasi dan aktivitas Wing Ops 004 sehingga kegiatan Wing ini praktis beku. Pada [[1 November]] [[1970]], Mayor Udara Slamet Mochtar digantikan oleh Mayor Udara Alip Soeparman. Lebih kurang 10 bulan kemudian, tepatnya [[22 September]] [[1971]], Mayor Udara Alip Soeparman digantikan oleh Mayor Udara M.Sofjan. Pada tahun tersebut, Skadron 8 dibekukan kegiatannya akibat ketiadaan suku cadang. Sementara itu Skadron 6 menerima empat unit [[Helikopter]] UH-34D “Sikorsky” dari Pemerintah [[Amerika Serikat]]. [[Helikopter]] tersebut merupakan helikopter telah digunakan Amerika dalam perang Vietnam. Pesawat helikopter dengan penampilan yang menakutkan, tinggi, besar dan tangguh ini menjadi kekuatan dan lambang kebanggaan baru bagi warga Skadron 6.<ref>[https://agengwahyudi.wordpress.com/2013/11/26/the-golden-moment-of-codot-50-tahun-pengabdian-skadron-udara-6-kepada-merah-putih/ "50 Tahun “Codot” Pengabdian Skadron Udara 6 Kepada Merah Putih"] ''website agengwahyudi.wordpress.com''</ref>
== Tragedi “Elang Malindo VI” tahun 1979 ==
Misi atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Skadron Udara 6 tidak hanya sebatas operasi-operasi atau kegiatan [[SAR]] semata. Untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan awak pesawatnya, selain menyelenggarakan latihan (training) secara mandiri sesuai program kerja satuan, Skadron Udara 6 juga terlibat dalam berbagai latihan yang diadakan oleh TNI AU, baik antar satuan [[TNI AU]] maupun latihan bersama dengan negara lain. Salah satu latihan bersama yang akan dikenang adalah “Elang Malindo VI” tahun 1979, sebuah latihan bersama antara TNI AU dengan TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) yang saat itu di laksanakan di Kuching, Malaysia. Sepulang dari mengikuti latihan tersebut, dua [[Aérospatiale Puma|Puma]] H-3301 dan [[Aérospatiale Puma|Puma]] H-3302 terjebak dalam cuaca buruk di atas [[Kepulauan Seribu]]. Akibat minimnya jarak pandang (visibility), dua pesawat tersebut justru mengalami kecelakaan yang mengakibatkan gugurnya seluruh awak pesawat yaitu :
# Mayor Pnb. J.S. Prijono
Baris 57:
{{Tni-stub}}
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Skadron TNI]]
|