Skadron Udara 8: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33:
'''Skadron Udara 8''' disingkat ('''Skadud 8''') adalah [[Skuadron|Skadron]] [[Udara]] [[Helikopter]] dibawah Komando [[Wing Udara 4]], [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Sendjaja]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]].<ref>[http://www.tni.mil.id/view-4790-mengenal-skadron-udara-8-gajah-terbang.html "Mengenal Skadron Udara 8/Gajah Terbang"]</ref> Skadron 8 dibentuk bersamaan dengan diresmikannya Wing Operasi 004 pada [[25 Mei]] [[1965]] dan ber-home base di [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Senjaya]], [[Bogor]]. mengoperasionalkan jenis [Helikopter]] [[Mil Mi-6|MI-6]]. Karena keterbatasan suku cadang, maka akhirnya Skadron Udara 8 dibekukan. Berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/22/V/1981 tanggal [[20 Mei]] [[1981]] dan Instruksi [[Kasau]] Nomor Ins/12/VI/1981 tanggal [[14 Juni]] [[1981]], Skadron Udara 8 dihidupkan lagi dengan kekuatan pesawat [[Eurocopter AS 532|SA-330 Puma]].<ref>[http://tni-au.mil.id/content/perkembangan-skadron-skadron-tni-angkatan-udara "Perkembangan Skadron-Skadron TNI Angkatan Udara"]</ref>
 
== Sejarah Perjalanan Skadron Udara 8 ==
Skadron Udara 8 berdiri seiring dibentuknya Wing Operasi 004 (Wingops 004) yang membawahi Skadron 6 dengan pesawat [[Mil Mi-4|Mi-4]] dan [[Skadron Udara 7]] pesawat [[Mil Mi-4|Mi-4]] dan [[SM-1]]. sedangkan Skadron 8 pertama kali menggunakan pesawat jenis [[Mil Mi-6|Mi-6]] buatan USSR (Soviet). Pesawat [[Helikopter]] angkut berat dengan kemampuan muat barang seberat 12.000 kg, dengan rekor muat barang mencapai 20.117 kg dan mempunyai 120 tempat duduk terpasang serta memiliki kecepatan jelajah 250 km/jam dengan jumlah awak lima orang. Helikopter [[Mil Mi-6|Mi-6]] datang ke [[Indonesia]] tahun 1960-an diangkut menggunakan kapal laut dan berlabuh di [[Pelabuhan Tanjung Priok]], [[Jakarta Utara]] dalam bentuk tidak utuh. Dari Tanjung Priok diangkut ke Pangkalan Angkatan Udara (PAU) Cililitan ([[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Lanud Halim Perdanakusuma]]) untuk dirakit ulang dan siap diterbangkan yang dipimpin oleh Kapten Udara Atang Sendjaja. Seiring dengan waktu dan penggunaan jam terbang serta kesulitan pengadaan suku cadang, maka semua jenis pesawat helikopter buatan Eropa Timur, akhirnya lumpuh tidak dapat dioperasikan lagi yang berujung dengan dibekukannya Skadron Udara 8.<ref>[http://skadron-uadara-8.blogspot.in/ "Sejarah Singkat Skadron Udara 8"]</ref>
 
Pada Mei 1978 TNI AU merealisasikan pengadaan pesawat [[NAS 332|SA-330 Puma]] buatan [[Perancis]] sebanyak enam unit untuk menggantikan pesawat-pesawat buatan Eropa Timur. Pada tahun 1980 sebanyak lima unit yang langsung diterbangkannya dari Perancis dengan rute (Paris-Abu Dhabi-Islamabad-Colombo-Medan-Jakarta). Sesuai Skep/22/V/1981 tanggal 20 Mei 1981, diambil keputusan mengaktifkan kembali Skadron Udara 8 Angkut Berat yang lebih satu dasawarsa mengalami pembekuan dan ditunjuk Letkol Pnb Suparman menjadi Komandan Skadron. Pada tahun 1982 bertambah lagi lima pesawat [[IPTN NAS 330J|SA-330 Puma]] Puma buatan Industri Pesawat Terbang Nurtanio ([[Iptn|IPTN]]), serta Februari 1985 didatangkan dua unit Puma yang kemudian dimodifikasi menjadi Helikopter VIP, dengan nomor registrasi (HT-3317 dan HT-3318).<ref>[http://skadron8.blogspot.in/2011/12/visi-misi.html "Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja"]</ref>
 
== Pengembangan Fasilitas ==
[[Berkas:20150516_154842-1160x653.jpg|thumb|Monumen Helikopter SA-330 Puma Skadron Udara 8 [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Sendjaja]]]]
[[Berkas:20150516_15474.jpg|thumb|Daftar Operasi Yang Pernah Diemban Oleh Skadron Udara 8]]
Baris 49:
 
{{Tni-stub}}
 
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori: TNI-AU]]
[[Kategori:Skadron TNI]]