Tan Gwan Hien: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, added orphan tag
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
Tan Gwan Hien lahir di [[Kabupaten Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[16 Januari]] [[1946]]. Berlatar belakang pendidikan di SD Tjoeng Tjen (Solo), SD Warga (Solo) dan SMP Kanisius (Solo). Sejak usia muda sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya seni tari. Dia belajar menari [[Jawa]] dari pamannya, guru tari Jawa dikelompok Mekar Sari, Demang TjoeThiam Soe di Klaten. Tahun 1962, ia belajar menari pada guru tari Mangkunegaran, Demang Poncosewoko, Padmomartoyo dan Atmomartoyo. Ketika bergabung dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), sebuah organisasi sosial masyarakat Tionghoa di kota Solo, dia menimba ilmu pada empu tari Keraton Kasunanan, RNg Wignyohambekso dan Mulyoharsono. Sebagai kelengkapan seorang penari, ia ikut belajar gamelan pada kelompok Darmo Budoyo, juga komunitas Tionghoa. Mempelajari tari Liong dan Barongsai pada perkumpulan Hoo Hap, serta mendalami ilmu [[kungfu]]. Semua itu mendukung keluwesan, kekompakan, dan ekspresi gerak tarinya.
Sejak tahun [[1976]], ia menjadi pelatih tari tetap di PMS. Ia juga menjadi guru tari honorer di berbagai sekolah di [[Surakarta]], mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi ([[1983]]-[[2002]]). Kegiatannya yang lain yaitu menjadi pegawai negeri sipil di [[Taman Budaya Jawa Tengah]] ([[1983]]-[[2002]]). Di PMS, Tan Gwan Hien merupakan guru tari yang andal. Berkat perannya sebagai sutradara sekaligus pembuat ''sangit'' (kreasi) cerita kelompok kesenian PMS, ia pernah meraih Prestasi puncak saat berhasil meraih juara I Trofi Ibu Tien Soeharto dalam Festival Wayang Orang Panggung Amatir (WOPA) tahun 1989, membawakan repertoar ''Sumantri Gugur''. Bersama Kelompok PMS, ia juga sering melawat ke sejumlah tempat seperti [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Madiun]], [[Malang]], [[Semarang]], [[Pontianak]], dan bahkan pernah pula melakukan pertunjukan ke [[Singapura]]. Tan dikenal menguasai cerita wayang. Dulu, ia sering membawakan karakter Cakil, Anoman, Gatotkaca, dan Bugis. Selain itu ia juga menguasai beragam tari Jawa, dari jenis ''gagahan, alusan'', hingga berbagai tari perempuan. Ia juga menciptakan tari kreasi baru dengan dasar [[balet]], tarian India, dan tarian [[Mandarin]].
 
== Koreografi ==
Baris 30:
 
{{reflist}}
{{bio-stub}}
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Penari Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
 
 
{{bio-stub}}