Elvyn G. Masassya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier); perubahan kosmetika |
||
Baris 35:
Lahir di [[Kota Medan|Medan]], dari ayah berasal [[Aceh]] dan ibu berdarah campuran, masa kecilnya dihabiskan di antara desa dan kota. Elvyn adalah anak kedua dari empat bersaudara. Setelah tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah desa di Aceh, ia kemudian berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai pegawai negeri.
Sejak kecil, Elvyn menyukai musik. Ikut berlatih di suatu lembaga pendidikan musik selama di SMP, di SMA ia menjadi pemain keyboard pada band yang didirikannya -- sampai ikut festival segala dan menjadi juara. (Kini, ia punya studio musik di rumahnya.) Tetapi ayahnya, yang merupakan orang eksakta, tidak setuju ia meneruskan
Pernah bercita-cita menjadi insinyur, Elvyn melamar di ITB, tapi tidak diterima. Ia kemudian mendengar cerita pamannya tentang kehebatan ekonom ternama Prof. [[Soemitro Djojohadikoesoemo|Soemitro Djojohadikusumo]]. Ia pun menaruh kekagumam, "Wah, ekonom ini dahsyat banget." Inilah yang membawanya belajar ekonomi di [[Universitas Jayabaya]], Jakarta. Dari sini, ia kemudian meneruskan ke Institut Bankir Indonesia (IBI), juga di Jakarta, dan seterusnya mengambil S2 (master) di Filipina. "Terakhir saya ke ITB untuk pasca sarjananya. Ya, akhirnya cita-cita saya kesampaian juga untuk masuk ke situ (ITB), untuk mengambil magister keuangan," katanya, tertawa.
Baris 41:
Menikah dengan Riana Lusinta (1994), ia dikaruniai satu anak lelaki bernama Rengga. Meskipun orangtuanya bersikap keras padanya, Elvyn ingin bersikap "membebaskan" dalam mendidik anaknya. "Saya mencoba mendidik dia dengan memberi tantangan-tantangan. Anak sekarang kan berbeda dengan zamannya saya dulu," kata lelaki penggemar traveling ini.
Pria yang suka membaca buku-buku sastra dan filsafat ini memiliki motto "Mengalir Saja" seperti yang ia lihat pada kehidupan ini. Elvyn pengagum aktor [[Al Pacino]] dan penggemar grup jazz [[Michael Franks|Micheal Frank]] dan [[
=== Awal Karier ===
Sejak masih mahasiswa Jayabaya, sudah biasa menulis. Keterampilan ini kian terasah, setelah di IBI, saat ia mulai terfokus ke bidang perbankan. Baru menjalani kuliah dua tahun, ia sempat bekerja di salah satu bank swasta, lalu beralih ke sebuah lembaga keuangan milik asing (Korea Selatan) untuk menjadi analis kredit. Namun Elvyn berpikir, "Kalau saya terus kerja di sini dengan bos saya orang Korea, bagaimana saya bisa
Ia pun bergiat menjadi menulis. Tapi pacarnya mengingatkan, "Kamu mau hidup dari menulis terus?" Karena pada 1989-1990 itu, honor penulis masih rendah sekali. Setelah menyelesaikan sekolahnya, lelaki workaholick ini akhirnya melamar pekerjaan ke berbagai bank dan di diterima di lima bank sekaligus. Memilih salah satu di antaranya, ia memantapkan dirinya tekadnya sebagai analis perbankan.
Baris 57:
Saat diserahi tugas memimpin [[Bank Permata]], misalnya, kondisi bank hasil merger lima bank itu dalam keadaan bermasalah. Elvyn kemudian melakukan perubahan menyeluruh di semua lini. Hasilnya lebih kurang empat tahun ia di sana, Bank Permata tumbuh menjadi salah satu bank yang cukup dominan di Indonesia.
Hal yang sama dilakukannya saat dipercaya
Setelah menjadi CEO di BUMN Jamsostek tersebut, Elvyn kembali melakukan beberapa langkah inovasi dengan mengubah budaya kerja dengan menanamkan satu etos kerja yg disebut TOPAS. TOPAS adalah kependekan dari "Teamwork, Open mind, Passion, Action dan Sense". Elvyn juga juga memperbaiki proses bisnis dengan berorientasikan kepentingan peserta sebagai pelanggan. Pencapaian positif yang diperoleh pada setiap perusahaan yang dipimpinnya, tak lepas dari filosofi yg dianut Elvyn dalam bekerja. Dimanapun ia
Lebih lanjut Elvyn mengatakan tantangan dunia korporasi nasional adalah integritas dan inovasi. "Bagaimana meningkatkan integritas yang menjadi pegangan bagi semua unsur dalam perusahaan dan dirasakan oleh mitra kerjanya," kata elvyn. Kedua, meningkatkan kreatifitas untuk berinovasi, bukan melakukan pengulangan terhadap hal yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, imbuhnya. Sebagai CEO Jamsostek, Elvyn punya obsesi seluruh rakyat Indonesia mendapatkan jaminan sosial dan terpenuhinya kesejahteraan dasar melalui program Jamsostek.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/355687/dirut-jamsostek-terima-penghargaan-the-amazing-star "Dirut Jamsostek terima penghargaan The Amazing Star"]</ref>
|