Konferensi Meja Bundar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan aplikasi seluler |
|||
Baris 47:
'''Konferensi Meja Bundar''' adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di [[Den Haag]], Belanda, dari [[23 Agustus]] hingga [[2 November]] [[1949]] antara perwakilan [[Republik Indonesia]], [[Belanda]], dan BFO ([[Bijeenkomst voor Federaal Overleg]]), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.<ref>[http://www.info.dfat.gov.au/info/historical/HistDocs.nsf/2ecf3135305dccd7ca256b5d007c2afc/67375ddd8410a852ca256b7f000d5556?OpenDocument Critchley to Department of External Affairs] Australian Department of Foreign Affairs and Trade</ref> Sebelum konferensi ini, berlangsung tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia, yaitu [[Perjanjian Linggarjati]] (1947), [[Perjanjian Renville]] (1948), dan [[Perjanjian Roem-Royen]] (1949). Konferensi ini berakhir dengan kesediaan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada [[Republik Indonesia Serikat]].
=== Latar belakang ==
Usaha untuk meredam kemerdekaan [[Indonesia]] dengan [[Aksi Polisionil|jalan kekerasan]] berakhir dengan kegagalan. [[Belanda]] mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat [[perundingan Linggarjati]] dan [[perjanjian Renville]]. Pada 28 Januari 1949, [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] meloloskan resolusinya. Diserukan pula kelanjutan perundingan untuk menemukan penyelesaian damai antara dua pihak.
|