Luragung, Kuningan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Komentar : Tidak ada komentar »
==SEJAK ZAMAN DULU KUNINGAN DAERAH AGAMIS==▼
▲SEJAK ZAMAN DULU KUNINGAN DAERAH AGAMIS
Kalau kita cermati mengenai Sejarah Kuningan, bahwa sebenarnya Kuningan sejak dulu sepertinya sudah dikodratkan untuk mendapat predikat Daerah Agamis (berbasis agama). Hal ini kita lihat bahwa sejak munculnya nama “Kuningan” berdasarkan sumber sejarah “Carita Parahiyangan” - yang menceriterakan eksistensi Kuningan pertama kalinya, bahwa sebelumnya Sanjaya menguasai Kerajaan Galuh, dia harus mengalahkan dulu “Sang Wulan - Sang Tumanggal - dan Sang Pandawa” tiga tokoh penguasa di Kuningan (= Triumvirat), yaitu tiga tokoh pemegang kendali pemerintahan di Kuningan sebagaimana konsep “Tritangtu” dalam konsep pemerintahan tradisional suku Sunda Buhun. Sang Wulan, Tumanggal, dan Pandawa ini menjalankan pemerintahan menurut adat tradisi waktu itu, yang bertindak sebagai “sang rama”, “sang resi”, dan “sang ratu”. Sang Rama bertindak selaku pemegang (ketua) adat, Sang Resi selaku pemegang (ketua) kepercayaan/agama, dan Sang Ratu pemegang pemerintahan. Makanya Kerajaan Kuningan waktu dikendalikan tokoh “Triumvirat” ini berada dalam suasana yang gemah ripah lohjinawi, tata tentrem kerta raharja, karena masing-masing dijalankan oleh orang yang ahli di bidangnya. Tata aturan hukum/masalah adat selalu dijalankan adan ditaati, masalah kepercayaan / agama begitu juga pemerintahannya. Semuanya sejalan beriringan selangkah dan seirama.
Baris 39 ⟶ 38:
Pesantren Lengkong yang dipimpin Haji Hasan Maulani ini bahkan disebut-sebut sebagai cikal bakal berdirinya pesantren-pesantren lainnya di Kabupaten Kuningan. Tentu saja hal ini berkat kegiatan-kegiatan yang dilakukan Haji Hasan Maulani yang pada waktu itu secara intensif terus mengamalkan ilmu-ilmu agama yang dimilikinya.
==Tokoh Sejarah Kuningan==▼
▲Tokoh Sejarah Kuningan
Sampai saat ini masyarakat di Kuningan diantaranya kadang masih ada yang dibuat bingung oleh nama tokoh Pangeran Aria Kamuning, lalu Pangeran Adipati Kuningan, dan Pangeran Adipati Ewangga. Apakah mereka ini tokoh yang sama (satu tokoh dengan tiga nama), ataukah tokoh dengan orang yang berbeda (tiga nama pada tiga orang) ? Untuk mengungkap hal ini tentu saja perlu pembuktian sejarah yang mendalam. Diantaranya akan kita coba ungkap dalam media ini. Nantikan saja !
Komentar : Tidak ada komentar »
==Masuknya Islam ke Kuningan==▼
▲Masuknya Islam ke Kuningan
Berdasarkan keterangan berbagai sumber sejarah (terutama sumber sejarah Cirebon) diketahui bahwa masuknya Islam ke Kuningan terjadi pada tahun 1450. Pembawa ajaran Islam itu disebarkan pertama kali oleh Syekh Bayanullah, atau lebih dikenal dengan sebutan Syekh Maulana Akbar, jadi waktunya sebelum kedatangan Sunan Gunung Jati ke Luragung (Buni Haji) dan Winduherang - Kuningan (1460).
|