KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
IrfanJP517 (bicara | kontrib) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika |
||
Baris 13:
|operator = [[PT KAI Commuter Jabodetabek]] (KCJ)
|owner = [[PT Kereta Api|PT Kereta Api Indonesia]]
|ridership = 914.840 orang (puncak harian, 15 Juni 2015) <ref name="Jumlah Penumpang">{{cite news|url=http://news.detik.com/berita/2949404/akhir-juni-2015-30-unit-krl-tiba-di-pelabuhan-tanjung-priok|title=Jumlah Penumpang KRL 2014 Tembus Rekor 206 Juta Orang|author=Elisa Valenta Sari|publisher=CNN Indonesia|date=3 Februari 2015|accessdate=20 September 2015}}</ref> <br> 647.000 orang (rata-rata harian, Jan 2015) <br> 206 juta orang (2014)<ref name="Jumlah Penumpang"
|marks =
|vehicles =
Baris 34:
'''KA Commuter Jabodetabek''' (atau disebut juga '''KRL Commuter Line''', dulu dikenal sebagai '''KRL Jabotabek''') adalah jalur [[kereta rel listrik]] yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek, anak perusahaan dari [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (PT KAI)]]. KRL telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun [[1976]], hingga kini melayani rute komuter di wilayah [[DKI Jakarta]], [[Kota Depok]], [[Kota Bogor]], [[Kabupaten Bogor]], [[Kota Bekasi]], [[Kabupaten Lebak]], [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]].
== Sejarah ==
[[
Staats Spoorwegen, sebagai operator kereta api milik [[Hindia
Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan oleh ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (kini sebagai PTKA). Lokomotif yang telah digunakan sejak zaman Belanda dan dianggap sudah tidak layak jalan digantikan oleh rangkaian kereta listrik buatan [[Jepang]] sejak tahun 1976. Sejak tahun 2000, [[Pemerintah Indonesia]] rutin mendapatkan hibah rangkaian maupun pembelian kereta listrik dari Jepang, yang kemudian digunakan untuk menambah armada kereta listrik Jakarta.
Baris 42:
Pada tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daerah Operasional (DAOP) 1 Jabotabek, yang saat itu memiliki 37 rute kereta yang melayani wilayah Jakarta Raya. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL ekspress, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta, serta penempatan satuan keamanan pada tiap gerbong. Saat [[Stasiun Tanjung Priok]] diresmikan kembali setelah dilakukan renovasi total pada tahun 2009, jalur kereta listrik bertambah menjadi 6, walaupun belum sepenuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (''Commuter Electronic Ticketing'') dan perubahan sistem tarif kereta.<ref>{{cite web|url=http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|title=Sejarah Kereta Rel Listrik|publisher=PT KAI Commuter Jabodetabek|accessdate=20 September 2015}}</ref>
== Rute ==
Saat ini terdapat 6 rute utama KA Commuter Jabotabek yang ada. Dalam kolom daftar stasiun, stasiun transit dan terminus ditandai dengan huruf '''TEBAL KAPITAL'''; sedangkan stasiun nonaktif, direncanakan/tidak melayani KA Commuter Line ditandai dengan huruf bercetak ''miring'' dan tanda ←→ menandakan pergi-pulang (PP).
{| border=2 cellpadding=5 cellspacing=0 class="wikitable"
Baris 87:
|}
== Stasiun ==
=== Stasiun utama ===
Berikut ini adalah daftar stasiun terminus (staiun awal/akhir) utama maupun stasiun besar yang juga berfungsi sebagai stasiun transit dan stasiun kereta jarak jauh.
{| class="wikitable"
Baris 118:
|height="5px" bgcolor="gold"|
|-
|rowspan="2"| [[Stasiun Tanahabang|
|-
|height="5px" bgcolor="lawngreen"|
Baris 160:
|}
=== Elektrifikasi dan penambahan rute ===
Saat ini, jalur Green Line sedang diperpanjang sampai [[Stasiun Rangkasbitung]] dan direncanakan akan selesai pada tahun [[2016]]. Proses elektrifikasi ini juga meliputi pembangunan jalur ganda Maja-Citeras-Rangkasbitung, pembagunan tiang LAA dan pembangunan gardu listrik.
:'''Stasiun Maja''' → [[Stasiun Citeras|Citeras]] → '''Stasiun Rangkasbitung'''.
Baris 176:
:'''Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta''' → [[Stasiun Batuceper]] → [[Stasiun Duri]] → [[Stasiun Tanahabang]] → [[Stasiun Sudirman]] → [[Stasiun Manggarai]] → [[Stasiun Cawang]] → '''Bandar Udara Halim Perdanakusuma'''
== Tiket Elektronik dan Tarif ==
[[
'''''Multi Trip'' dan ''Single Trip'''''
Baris 196:
'''Kartu Prabayar (Kartu Bank)'''
Sejak 8 Desember 2013, kartu Flazz BCA sudah dapat digunakan di [[KA Commuter Jabodetabek|
'''Denda (suplisi) dan ''free out'''''
Pengguna dapat dikenakan denda (suplisi) jika melakukan perjalanan tanpa tiket (anak berumur 3 tahun ke atas/tinggi badan 90 cm wajib memiliki tiket <ref>[http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1311502/anak-bertinggi-badan-lebih-dari-90-cm-wajib-beli-tiket-krl Anak Bertinggi Badan Lebih dari 90 Cm Wajib Beli Tiket KRL]</ref>),
Pengguna Tiket Harian Berjaminan juga mendapatkan fasilitas ''free out'', fasilitas untuk dapat melakukan sekali ''tapping out'' pada stasiun yang sama dengan stasiun ''tapping in'' terhitung satu jam dari waktu transaksi pembelian THB di loket. Untuk pengguna tiket multritrip terhitung satu jam dari ''tapping in''. Per tanggal 16 Desember 2015 fasilitas ''free out'' ditiadakan. Setiap penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama akan dikenankan denda. Untuk pengguna KMT atau Kartu Prabayar Bank dikenakan pemotongan saldo sesuai tarif terendah. Untuk pengguna THB, tarif relasi perjalanan di dalam kartu akan hangus, tetapi ''refund'' kartu masih dapat dilakukan. <ref>[https://twitter.com/CommuterLine/status/675974028327264257 Fasilitas Free Out akan Ditiadakan], diakses 14 Desember 2015</ref>
Baris 211:
KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh [[Nippon Sharyo]] dan [[Kawasaki Heavy Industries|Kawasaki]], juga [[Hitachi, Ltd.]] (Jepang), BN-Holec (Belanda), ABB-[[Hyundai]]<nowiki/>y(Korea)ang bekerjasama dengan [[PT Inka|PT INKA]]. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Dipo KRL Depok atau Balai Yasa Manggarai. Beberapa rangkaian KRL non-AC tipe Rheostatik telah dikirim ke Stasiun [[Purwakarta]] untuk dibesituakan (afkir). Untuk KRL Rheostatik Stainless, steelHoBN-lec, dan Hitachi, tidak menutup kemungkinan bahwa KRL tersebut dapat direkondisi menjadi KRL AC, mengingat usia mereka lebih muda dari KRL eks Jepang, yaitu KRL Holec yang dibuat pada tahun [[1994]]-[[2000]] dan KRL Hitachi yang dibuat pada tahun [[1997]]. Kini, seluruh KRL ekonomi dikirim ke Purwakarta, kecuali beberapa KRL yang "beruntung" dan masih digunakan untuk keperluan logistik antar-dipo.
==== KRL BN-Holec (1994-2001) ====
[[Berkas:Holec-Manggarai.jpg|thumb|200px|KRL BN-Holec di [[Stasiun Manggarai]].]]
KRL BN-Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh Belgien Nederlandsch-[[Bombardier]] dan Holland Electric, bekerja sama dengan pabrik [[PT Inka|PT INKA]] Madiun. Unit ini dulunya sempat melayani KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL BN-Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (''overload''). Sehingga banyak KRL BN-Holec yang rusak dan mangkrak di Balai Yasa Manggarai, lalu dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]] dan [[Kereta api Sriwedari|Sriwedari]]), serta [[Padalarang]]-[[Cicalengka]] ([[Kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]]). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi di jalur Tangerang. Hampir seluruh KRL Holec telah dikirim ke Purwakarta untuk dirucat.
==== KRL Ekonomi Rheostatik (1976, 1978 dan 1983-1987) ====
[[
KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[Rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari [[Jepang]], untuk melayani kelas KRL Ekonomi. KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun [[1986]]-[[1987]] dulunya melayani KRL [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]] dan Pakuan Bisnis pada tahun [[1990-an|'90-an]]. Setelah KRL Hibah (KRL Tōei 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun [[1986]]-[[1987]], bodinya sudah ''stainless steel'' dan satu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.
Baris 232:
KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA, [[ABB]], dan [[Hyundai]], dirakit di PT INKA pada tahun [[1985]]-[[1992]] dibuat sebanyak 8 kereta (2 set) berteknologi VVVF-GTO (''Gate Turn Off'') dan disebut-sebut merupakan prototype kereta [[Kereta maglev|MagLev]] yang dikembangkan Hyundai untuk jalur [[Seoul]]-[[Pusan]]. KRL Hyundai ini sempat mangkrak dalam waktu yang lama, lalu beroperasi kembali dan kemudian pensiun. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur [[Surabaya]]-[[Mojokerto]] sebagai [[Kereta api Arek Surokerto|Arek Surokerto]].
== KRL AC ==
KRL AC adalah KRL dengan fasilitas [[pendingin ruangan|AC]], sehingga lebih nyaman dari KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun [[1990-an]], ketika diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama Jakarta Kota-Bogor. Saat ini, KRL AC di Jabodetabek sudah menjamur, kini semua KRL sudah dipasangi AC.
=== KRL eks-Hibah Toei ===
==== KRL eks [[Tōei seri 6000|Tōei 6000]] ====
[[Berkas:KRL Toei 6181F Cibogor.jpeg|thumb|254x254px|Toei 6181F]]
[[Berkas:6161CTA.jpg|thumb|278x278px|Toei 6161F]]
Baris 270:
|}
=== KRL Eks Tōkyū Corporation ===
[[Berkas:KAI Commuter Line train depart to Bogor from Tebet station.webm|thumb|Video KRL Tōkyū yang berangkat menuju Bogor dari Stasiun Tebet.]]
KRL eks [[Tokyu Corporation|Tōkyū Corporation]] (atau disebut Tokyu) mulai meramaikan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya KRL Tokyu 8000 dan 8500. KRL Tokyu 8000 dibuat pada tahun [[1970-an|1969]] dan KRL Tokyu 8500 dibuat pada tahun 1975 dan merupakan pengembangan dari Tokyu 8000. Khusus untuk unit bernomor depan 07''xx'' dan 08''xx'' (mis. 0715 dan 0815) adalah unit yang dibuat pada tahun [[1985]] ke atas.
Baris 278:
'''Daftar rangkaian:'''
==== KRL [[Tōkyū seri 8000|Tōkyū 8000]] ====
[[Berkas:8007F - CWG.jpg|thumb|250px|KRL Tokyu 8007F eks-Tōkyū Toyoko Line.]]
[[Berkas:EMU_Tokyu_8008_at_Bogor.jpg|thumb|240px|KRL Tokyu 8000 series di Bogor, Juni 2016]]
Baris 287:
Ketiganya menggunakan warna biru-kuning dan memiliki motif bunga berwarna ungu pada kereta khusus wanita. Kereta 8007 bertukar tempat dan bertukar plat nomor lama dengan 8039, sehingga kereta 8007 kini menggunakan nomor 8039, meskipun nomor yang tertera di plat nomor baru masih K1 1 05 08. Begitu pula sebaliknya kereta 8039 kini menggunakan nomor 8007, meskipun nomor yang tertera di plat nomor baru masih K1 1 08 09.
==== KRL eks [[Tōkyū seri 8500|Tōkyū 8500]] ====
[[Berkas:Jabodetabek 8500 Series - 8610F EMU.jpg|thumb|250px|KRL Tokyu 8610F eks-Tōkyū Denentoshi Line.]]
Baris 307:
* 8611F sudah tidak beroperasi.
=== KRL eks JR East ===
==== KRL eks [[JR East seri 103|JR East 103]] ====
[[
KRL eks [[East Japan Railway Company]] seri 103 didatangkan pada [[2004]]. KRL JR 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]]. Akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta per set.
Baris 325:
KRL ini dioperasikan 8 kereta, dengan menggabungkan KeYo E21F-E27F dan E20F-E22F, meskipun bisa saja susunan rangkaian berbeda dan sekarang hanya rangkaian E21F dan E22F yang beroperasi, sekarang kedua set tersebut digabung menjadi satu rangkaian. KRL ini memiliki beberapa skema warna. Skema pertama yang digunakan adalah warna asli Jepang, skema kedua adalah skema asli Jepang ditambah warna kuning di bagian jendela, skema ketiga adalah warna biru, skema keempat adalah skema warna putih, dan skema terakhir adalah skema seperti pada KRL milik PT KCJ yang berwarna merah-kuning.
==== KRL eks [[JR East seri 203|JR East 203]] ====
[[Berkas:203-66 BOO.jpg|thumb|250px|KRL JR 203]]
KRL eks East Japan Railway Company seri 203, tiba di [[Indonesia]] pada tanggal [[2 Agustus]] [[2011]]. Saat ini seluruh rangkaiannya sudah beroperasi.
Baris 336:
# MaTo 69/203-69F: 202-109 - 202-127 - 203-127 - 203-118 - 203-117 - 202-125 - 203-125 - 203-109 (202-126 dan 203-126 dilepas). Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 12 51 (202-109) sampai dengan K1 1 12 60 (203-109).
==== KRL eks [[JR East seri 205|JR East 205]] ====
[[Berkas:205-137.jpg|thumb|250px|KRL JR 205-137 memasuki [[Stasiun Manggarai]].]]
[[Berkas:Interior 204-8 rangkaian 205-123F.jpg|thumb|250px|Interior kereta 204-8 dengan 6 pintu milik rangkaian 205-123F. Rangkaian ini menjalani tes uji coba angkut penumpang pada tanggal 6 Februari 2014]]
Baris 368:
# HaE 23/205-142F: KuHa 204-142 - SaHa 204-40 - SaHa 204-12 - MoHa 204-385 - MoHa 205-385 - MoHa 204-384 - MoHa 205-384 - MoHa 204-383 - MoHa 205-383 - KuHa 205-142. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 121 (205-142) sampai K1 1 14 130 (204-142). Rangkaian ini merupakan set pertama yang memiliki 2 unit layar LCD pada seluruh kereta kecuali di kereta 6 pintu yang disebut "Commuter Information System" (CIS).
# HaE 24/205-143F: KuHa 204-143 - SaHa 204-47 - SaHa 204-41 - MoHa 204-277 - MoHa 205-277 - MoHa 204-387 - MoHa 205-387 - MoHa 204-386 - MoHa 205-388 - KuHa 205-143. Rangkaian ini menggunakan penomoran baru K1 1 14 31 (205-143) sampai dengan K1 1 14 40 (204-143).
# HaE 25/205-144F: KuHa 204-144 - SaHa 204-49 - SaHa 204-13 - MoHa 204-391 - MoHa 205-391 - MoHa 204-390 - MoHa 205-390 - MoHa 204-389 - MoHa 205-389 - KuHa 205-144. Rangkaian ini
Rangkaian tanpa 6 pintu, terdiri dari 10 kereta:
Baris 457:
<ref name="Hatenaki">[http://www.krfj.net/hatenaki/jre/205.html Daftar rangkaian JR seri 205 (Bahasa Jepang)]</ref>
=== KRL eks Tōyō Rapid ===
[[Berkas:Jabodetabek 1000 Series - 06F (1061F) EMU.jpg|thumb|250px|KRL Toyo Rapid 1061F di [[Stasiun Jakarta Kota]].]]
[[Berkas:EMU_Toyo_Rapid_1000_set_08F_at_Bogor,_Indonesia.jpg|thumb|250px|KRL Toyo Rapid 1081F di [[Bogor]], Indonesia, Juni 2016]]
==== KRL eks [[Tōyō Rapid seri 1000|Tōyō Rapid 1000]] ====
* KRL eks [[Tōyō Rapid seri 1000|Tōyō Rapid 1000]] (1061F, 1081F, 1091F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, namun hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
Baris 470:
Rangkaian 1091F tidak memiliki logo [[Tōyō Rapid seri 1000|Tōyō Rapid Railway]] di bagian depan atas kaca masinis sebelah kiri kereta.
=== KRL eks Tōkyō Metro ===
[[Berkas:05-05F DP.jpg|thumb|KRL TM 05-005F|248x248px]]
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 05|Tōkyō Metro 05]] ====
[[Berkas:TM_05-110F_at_Manggarai_Station.jpg|thumb|250px|KRL eks Tokyo Metro 05 set 110F di [[Stasiun Manggarai]], Maret 2016]]
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 05|Tōkyō Metro 05]]''' mulai tiba di Jakarta pada bulan [[Agustus]] [[2010]], diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. KRL ini adalah KRL dengan teknologi tercanggih di Jabodetabek saat ini. Total keseluruhan ada 8 rangkaian KRL TM 05 yang telah tiba di Indonesia.
Baris 493:
* Set 112F tidak memakai ornamen Kereta Khusus Wanita (KKW) di sampingnya.
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 5000|Tōkyō Metro 5000]] ====
[[
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 5000|Tōkyō Metro 5000]]''' (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F, 5819F/69F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, namun hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
Baris 505:
* Set 5809F memakai skema livery KCJ
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 6000|Tōkyō Metro 6000]] ====
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 6000|Tōkyō Metro 6000]]''', (6005F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, namun hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
[[Berkas:6134F.jpg|thumb|KRL TM 6134F|238x238px]]
Baris 526:
Tiap rangkaian Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior. Pertama, AC yang digunakan pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch awal (set 05F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch akhir (set 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) dimana AC pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch awal (sama seperti rangkaian TM 7000 - 7117F) berbeda dan umumnya tidak sedingin rangkaian Tōkyō Metro seri 6000 batch akhir, sama seperti rangkaian TM 7121F - 23F.
Pada rangkaian bernomor 6123F, 25F, 26F, 27F, 33F dan 34F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL Tōkyō Metro 7121F hingga 7123F, sementara rangkaian 6106F, 07F, 11F, dan 15F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Untuk 6105F, 12F, dan 13F mengalami refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan seperti biasanya.
Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F (kecuali kereta 6507), 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL JR 203 (disebabkan karena rangkaian tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro).
Baris 538:
Semua KRL Tokyo Metro 6000 bersistem kelistrikan Armature Chopper Control.
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000|Tōkyō Metro 7000]] ====
[[Berkas:7117LNA.jpg|thumb|250px|KRL TM 7117F memasuki [[Stasiun Lenteng Agung]]]]
KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000|Tōkyō Metro 7000]], (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, namun hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
Baris 552:
Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013 <ref>http://news.detik.com/read/2013/12/09/114115/2436228/10/krl-vs-tangki-di-bintaro-picu-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan</ref>. Akibat kecelakaan tersebut, kereta KuHa 7121 (K1 1 10 11) mengalami kerusakan berat pada struktur badan kereta, yang sebagian besar terbuat dari bahan alumunium alloy. Bagian kabin masinis penyok dan meleleh akibat benturan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar setelah kejadian.
=== KRL INKA ===
[[Berkas:KRLI.jpg|thumb|180px|KRL-I Prajayana]]
==== KRL-I Prajayana ====
KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk [[PT Inka|PT INKA]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRL-I yang digunakan. Pada masa pendesain, KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]]. KRL-I yang digunakan oleh PT KAI pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan 4 kereta. Terakhir, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRL-I sudah tidak beroperasi dan hanya dikandangkan di [[Balai Yasa Manggarai]].
==== KRL i9000 KfW - Bombardier ====
[[Berkas:Kfwi9000 at jng.jpg|thumb|180px|KRL KfW i9000 di [[Stasiun Depok]]]]
[[KRL i9000|KRL i9000 (KfW)]] mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan [[kereta api Gajah Wong]] pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap rangkaian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Mulai bulan Oktober 2015 KRL KfW dihentikan operasionalnya dan mulai dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Istilah KfW berasal dari nama bank milik Pemerintah [[Jerman]], yakni "''[[Kreditanstalt für Wiederaufbau]]''". Saat ini, KRL KfW telah beroperasi kembali. Namun, di lintas yang tidak terlalu padat dan sebagian KRL KfW masih disimpan di Dipo KRL Depok.
Baris 575:
KRL ini dioperasikan dengan 8 kereta, hasil dari penggabungan 2 rangkaian kereta, kecuali di rute feeder di mana KRL ini dioperasikan dengan 1 rangkaian saja.
==== New KRL Holec AC (Woojin, Korea) ====
[[Berkas:HolecACBOO.jpg|thumb|180px|KRL Holec AC]]
KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio [[1994]]-[[2001]].
Baris 584:
'''Susunan rangkaian'''
# TS1: K3 1 00 07 (TC1) ex KL3-2000208 - K3 1 97 12 (M1) ex KL3-97233 - K3 1 97 06 (M2) ex KL3-97231 - K3 1 97 13 (T1) ex KL3-97234 - K3 1 97 37 (T2) ex KL3-
# TS2: K3 1 97 11 - K3 1 97 08 - K3 1 97 10 - K3 1 97 07 - K3 1 96 16 - K3 1 96 11 - K3 1 96 01 - K3 1 98 06
# TS3: K3 1 99 08 - K3 1 98 05 - K3 1 99 05 - K3 1 96 03 - K3 1 97 02 - K3 1 97 14 - K3 1 96 09 - K3 1 01 03
== Insiden ==
[[Berkas:Passenger waiting at Juanda Station.JPG|thumb|120px|Seorang penumpang menunggu KRL di [[Stasiun Juanda]]. Pada September 2015. Di stasiun inilah terjadi [[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]] yang melibatkan 2 set KRL JR 205.]]
* 2 November 1993, KRL Ekonomi Rheostatik Stainless bertabrakan dengan KRL Ekonomi Rheostatik Mild Steel di Ratujaya, Depok. Akibatnya, 17 orang tewas dan 2 kereta dari masing-masing rangkaian hancur dan tidak bisa dipakai lagi. Sementara sisa 2 kereta lainnya dari masing-masing rangkaian digabung menjadi satu.
* 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) anjlok dan menabrak peron di [[Stasiun Cilebut]], menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta hanya sampai [[Stasiun Bojong Gede]]. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 05-007F dengan rangkaian yang anjlok adalah gerbong ketiga bernomor rangkaian 05-307.<ref>http://charleskkb.blogspot.com/2011/11/renungan-kecelakaan-ka-ratujaya-2.html</ref>
* 9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 1131 (Maja-Tanah Abang) [[Kecelakaan kereta api Bintaro 2013|menabrak truk tangki]] [[Pertamina]] hingga meledak dan terbakar. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 7121F.<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki</ref>
* 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi '''[[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]]''' yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di [[Stasiun Juanda]]. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. Empat puluh dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.<ref>[http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/23/173025/krl-tabrak-krl-di-stasiun-juanda-korban-berjatuhan MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan]</ref><ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/23/083703254/ini-42-korban-luka-kecelakaan-krl-di-stasiun-juanda Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda]</ref> Kejadian ini mengakibatkan sang [[masinis]] KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], Jakarta Pusat.<ref>[http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/24/173360/humas-kcj-masinis-gustian-luka-parah MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah]</ref>
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:KRL_Jabotabek_Lines.svg|Peta rute KCJ.
Baris 653:
{{KA Commuter Jabodetabek}}
}}
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
|