Rachmatullah Ading Affandie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-sepakbola +sepak bola) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 51:
Pada tahun 1951-1954, RAF juga pernah menjadi komentator sepak bola di RRI Jakarta dan Bandung. RAF merupakan tokoh yang besar jasanya dalam mengembangkan pamor Persib. Tahun 1954-1955, RAF menjadi Ketua komisi teknik di Persib. Pemain Persib terkenal yang pernah menjadi asuhannya diantaranya Rukman, Komar, Rukma dan Parhim. Pada tahun 1998, buku Biografi berjudul ''RAF : Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong'', diterbitkan oleh Geger Sunten. Demikian pula perjalanan RAF menunaikan ibadah haji, dibukukan oleh Geger Sunten, judulnya ''Akina Puri ka Tanah Suci''. Karya-karya RAF, baik yang berbahasa Sunda maupun Indonesia umumnya tidak lepas dari napas daerah (Sunda) yang islami.
''Inohong di Bojong Rangkong'' yang merupakan sinetron komedi satir, tetap memiliki pulasan islami serta seni Sunda. Konsep seni yang Islami sejak lama sudah digunakan RAF. Pada tahun 1963, RAF merintis kasidah modern yaitu ''Lingga Binangkit''. Sepuluh tahun kemudian ''Lingga Binangkit'' mengembangkan diri menjadi grup lainnya yaitu ''Patria''. Ciri lainnya yang melekat yang ditulis RAF yaitu satirnya yang pedas
Menurut RAF, “Pangarang profesional ''kudu bisa nulis iraha wae''. Teu kudu ngadagoan “mood” mun rék nulis téh. Teu beda jeung wartawan, nulis téh lain lantaran keur daék,
== Referensi ==
|