Kauman, Widodaren, Ngawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ardhanareswara (bicara | kontrib)
Ardhanareswara (bicara | kontrib)
Baris 48:
 
*Luas tentatif pengukuran foto udara pada tempat yang terinterpretasi sebagai objek permukiman, dengan satuan ha.
http://desakaumanku.blogspot.co.id/
 
==Sejarah ==
Baris 62 ⟶ 61:
 
===Transportasi===
[[Berkas:GeoCam 2015 10 25 08 39 52.jpg|jmpl|Calon Jalan Tol Surabaya Solo]]
Karena berada di tengah pulau Jawa, praktis transportasi air sangat jarang ditemui di desa ini. Transportasi air hanya berupa penyeberangan lokal di Bengawan Solo, biasanya lintas Grenteng-Ingasbathok.
Transportasi darat menjadi penumpu kehidupan warga. jalan raya utama lintas tengah Pulau Jawa yang melintasi Desa Kauman. Jalan sepanjang hampir 2 km ini membelah Dusun Kauman menjadi dua. Jalan raya ini merupakan Ruas jalan nasional nomor 15.
Baris 83:
[[Berkas:GeoCam 2015 10 25 08 42 55.jpg|kiri|jmpl|Pembangunan embung untuk irigasi]]
Sebagian besar wilayah Kauman adalah areal pertanian lahan basah, dengan pengairan semi teknis. Karena tidak ada saluran irigasi yang mengairi areal persawahan. Sebagian besar petani menggunakan air tanah, yang dipompa dari sumur atau sungai untuk mengairi sawah.
[[Berkas:GeoCam 2015 10 25 08 31 37.jpg|jmpl|Pengeboran sumur dalam untuk irigasi]]
Biasanya digunakan mesin pompa diesel sebagai tenaganya. Namun pada tahun 2014, karena harga BBM naik, petani beralih menggunakan pompa listrik. Pompa tersebut menggunakan tegangan listrik dari PLN. Menjadikan area persawahan Kauman sangat unik, dimana terdapat tiang transmisi PLN tegangan menengah dan rendah terbentang di tengah area persawahan.
Komoditas pertanian yang biasa ditanam petani adalah padi. Dengan sistem irigasi yang ada, hasil produksi dapat dilakukan 3-4 kali masa panen. Sistem tanam terus-menerus padi tiap musim tanam sebenarnya kurang baik bagi kesuburan tanah. Oleh sebab itu, beberapa petani melakukan rotasi tanaman lain. Berupa palawija di musim kemarau. Atau menanam sayuran seperti cabai sebagai tanaman sela saat jeda antar musim tanam.