Orang Amori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Bangsa Amori''' atau '''Orang Amori''' ({{IPAc-en|ˈ|æ|m|ə|ˌ|r|aɪ|t|s}}; [[Bahasa Sumeria]] 𒈥𒌅 ''MAR.TU''; [[Bahasa Akkadia]] ''Tidnum'' atau ''Amurrūm''; [[Bahasa Mesir]] ''Amar''; [[Bahasa Ibrani]] אמורי ''ʼĔmōrī''; {{lang-grc|Ἀμορραῖοι}}) adalah sebuah bangsa penutur [[bahasa Semit]] kuno<ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/eb/article-9007224/Amorite|title=Amorite (people) |last1= |first1= |last2= |first2= |date= |work=Encyclopedia Britannica online |publisher=Encyclopedia Britannica Inc. |accessdate=30 November 2012}}</ref> dari [[Syam|Suriah]] yang juga mendiami wilayah-wilayah luas di [[Mesopotamia]] selatan sejak abad ke-21 SM sampai pada akhir abad ke-17 SM, tempat mereka mendirikan sejumlah [[negara kota]] ternama yang masih ada bekas-bekasnya sampai sekarang, teristimewa [[Babel]] yang tumbuh dari sebuah kota administratif kecil menjadi sebuah negara merdeka sekaligus sebuah kota besar. Kata ''Amurru'' dalam naskah-naskah Akkadia dan Sumeria merujuk pada bangsa ini, sekaligus pada dewa utama mereka.
 
== Asal-usul ==
Dalam naskah-naskah [[Sumeria]] terawal yang berisi keterangan mengenai bangsa Amori, sejak sekitar 2400 SM, yang dimaksud dengan tanah orang Amori ("tanah orang ''Mar.tu''") bukanlah [[Mesopotamia]] melainkan wilayah-wilayah di sebelah barat [[Sungai Efrat]], termasuk [[Kanaan]] dan wilayah yang kelak menjadi Suriah menjelang abad ke-3 SM, yang pada masa itu dikenal sebagai ''Tanah Orang Amurru'', dan kemudian sebagai [[Aram]] dan [[Eber-Nari]].
 
Baris 8:
Peninggalan tertulis bangsa Amori yang ada saat ini adalah yang ditulis dalam salah satu dialek bahasa Akkadia pada lempeng-lempeng tanah liat yang ditemukan di [[Mari, Syria|Mari]] berasal dari 1800&ndash;1750 SM. Karena bahasa itu memperlihatkan bentuk-bentuk, kosa kata, dan susunan khas [[Rumpun bahasa Semit barat laut|Semit barat laut]], maka [[Bahasa Amori]] pun diyakini merupakan cabang barat laut dari [[Rumpun bahasa Kanaan]]. Sumber utama dari pengetahuan akan bahasa Amori yang benar-benar terbatas ini adalah nama-nama orang yang tidak khas Akkadia, yang dipertahankan dalam naskah-naskah itu. Bahasa Akkadia yang dituturkan penduduk pribumi di negara-negara, kota-kota dan satuan-satuan masyarakat berpemerintahan di Mesopotamia ([[Akkad]], [[Asyur]], [[Babilonia]], [[Isin]], [[Kisy]], [[Larsa]], [[Ur]], [[Nippur]], [[Uruk]], [[Eridu]], [[Adab (kota)|Adab]], [[Aksyak]], [[Esynunna]], [[Nuzi]], [[Ekallatum]], dan lain-lain) berasal dari [[Rumpun bahasa Semit timur]], sama seperti [[bahasa Ebla]] di kawasan utara [[Levant]].
 
== Sejarah ==
Dalam naskah-naskah ber[[bahasa Sumeria]] terawal, semua negeri di seberang Sungai Efrat, termasuk kawasan Levant sekarang ini, dikenal sebagai "tanah {{smallcaps|mar.tu}} (orang Amori)". Kata ini muncul dalam ''[[Enmerkar dan Penguasa Aratta]]'', yang menggambarkan negeri itu di zaman [[Enmerkar]] sebagai salah satu di antara negeri-negeri yang dihuni oleh orang-orang berbahasa lain. Naskah lain yang dikenal sebagai ''Lugalbanda dan burung Anzud'' meriwayatkan bahwa pada tahun ke-50 pemerintahan Enmerkar, orang-orang Martu muncul di [[Sumer]] dan [[Akkad]] (Mesopotamia selatan), sehingga perlu dibangun sebuah tembok untuk melindungi [[Uruk]].
 
Baris 20:
Seiring runtuhnya tata pemerintahan terpusat Wangsa Ketiga, daerah-daerah bagian seperti Asyur di utara dan negara-negara kota di selatan seperti Isin, Larsa dan Esynunna, kembali memerdekakan diri. Hal yang sama juga terjadi di wilayah-wilayah Mesopotamia selatan yang dihuni orang Amori. Di tempat lain, bala tentara [[Elam]] dari Iran selatan menyerang dan memperlemah kekaisaran itu, menjadikannya rentan terhadap serangan.
 
Sejumlah besar kepala suku Amori di Mesopotamia selatan lekas-lekas memanfaatkan kejatuhan kekaisaran itu untuk merampas kekuasaan bagi diri mereka sendiri. Tidak ada invasi orang Amori atas Mesopotamia selatan, akan tetapi orang Amori berhasil mendapatkan kekuasaan di banyak tempat, khususnya pada masa pemerintahan raja terakhir Kekaisaran Sumeria Baru, [[Ibbi-Sin]]. Pemimpin-pemimpin dengan nama khas Amori memegang kekuasaan di banyak tempat, menggeser posisi para pemimpin pribumi Akkadia, termasuk di Isin, Esynunna dan Larsa. [[Babel]], yang sampai saat itu masih kecil, dan dari segi politik serta militer tidaklah berarti, ditingkatkan statusnya menjadi sebuah negara kota kecil yang merdeka di bawah pimpinan [[Sumu-abum]] pada 1894 SM.
 
Bangsa Elam akhirnya menjarah kota Ur sekitar 2004 SM. Beberapa waktu kemudian, [[Kekaisaran Asiria Lama]] (sekitar 2050-1750 SM) muncul sebagai kekuatan utama di Mesopotamia tepat sebelum tampilnya Raja orang Amori, [[Hammurabi]], sebagai penguasa di Babel. Wangsa monarki Asyur yang baru ini didirikan jelang 2050 SM; raja-raja wangsa ini menghalau upaya-upaya orang Amori untuk menerobos masuk, dan mungkin pula melawan pengaruh mereka di selatan dipimpin [[Erisyum I]], [[Ilu-syuma]] dan [[Sargon I]]. Sekalipun demikian bahkan Asyur sekalipun pada akhirnya harus menerima kenyataan bahwa tahta kekuasaannya telah diduduki oleh seorang Amori pada 1809 SM: Dua pemimpin terakhir di zaman Kekaisaran Asiria Lama, [[Syamsyi-Adad I]] dan [[Isyme-Dagan]], adalah orang-orang Amori dari [[Terqa]] (kawasan timur laut Suriah sekarang ini).
Baris 26:
Ada berbagai pendapat seputar negeri asal orang Amori.<ref>Alfred Haldar, ''Who Were the Amorites'' (Leiden: E. J. Brill, 1971), hal. 7</ref> Salah satu pendapat ekstrim menyatakan bahwa {{smallcaps|kur mar.tu}}/''māt amurrim'' meliputi seluruh wilayah yang terletak di antara [[Sungai Efrat]] dan [[Laut Mediterania]], termasuk [[Semenanjung Arab]]. Pendapat ekstrim lainnya menyatakan bahwa “tanah air” orang Amori hanya sebatas wilayah tertentu di Suriah utara (Jebel Bishri). Oleh karena bahasa Amori termasuk dalam [[rumpun bahasa Kanaan]], salah satu cabang dari rumpun bahasa Semit barat laut, berlainan dengan [[rumpun bahasa Semit selatan]] yang terdapat di Semenanjung Arab, maka mereka pun biasanya dianggap sebagai penduduk asli wilayah sekitar Suriah dan [[Transyordania]].
 
=== Pengaruh terhadap Mesopotamia ===
Bangkitnya kerajaan-kerajaan orang Amori di Mesopotamia memberi dampak yang mendalam dan tahan lama di bidang politik, sosial, dan ekonomi, khususnya di Mesopotamia selatan.
 
Baris 37:
Babel, yang mula-mula adalah sebuah negara kecil saat didirikan pada 1894 SM, selama satu periode singkat menjadi kekuatan besar di dunia kuno di masa pemerintahan [[Hammurabi]] pada paruh pertama abad ke-18 SM, dan sejak periode inilah kawasan selatan Mesopotamia dikenal sebagai Babilonia, kawasan utara sudah sejak lama menjadi Asiria.
 
=== Kemerosotan bangsa Amori ===
Era kekuasaan orang Amori di Mesopotamia utara berakhir dengan kekalahan dan pengusiran orang Amori beserta warga Babel yang diperhamba orang Amori dari Asiria oleh [[Puzur-Sin]] dan Raja [[Adasi]] antara 1740 dan 1735 SM. Jauh di selatan, kekuasaan orang Amori berakhir dengan tampilnya [[Dinasti Tanah Laut]] sekitar 1730 SM. Orang Amori terus bertahan di [[Babel]] yang kembali menjadi negara yang kecil dan lemah sampai dengan penjarahan Babel oleh [[Bangsa Het|orang Het]] (sekitar 1595 SM) yang mengakhiri keberadaan orang Amori, dan menghadirkan suku-suku bangsa baru —teristimewa [[bangsa Kass]]— pada posisi yang terkemuka di kawasan selatan Mesopotamia. Sejak abad ke-15 SM sampai seterusnya, istilah ''Amurru'' lazim digunakan untuk menyebut daerah yang membentang dari utara Kanaan sampai sejauh [[Kadesh|Kadesy]] di tepi [[Sungai Orontes]] di Suriah utara.
 
Baris 43:
 
 
=== Negara-negara kota orang Amori ===
{{col-begin}}
{{col-break}}
Di Levant:
* [[Kerajaan Amurru]]
* [[Yamhad]]
* [[Qatna]]
* [[Ebla#Kerajaan ketiga|Wangsa Ketiga Ebla]]
{{col-break}}
Di Mesopotamia:
* [[Dinasti Babilonia Pertama|Wangsa Pertama Babilonia]]
* [[Mari, Suriah#Wangsa Lim|Wangsa Lim di Mari]]
* [[Apum]]
* [[Kurda]]
* [[Andarig]]
* [[Tell Taban|Ṭābetu]]
{{col-end}}
 
== Bangsa Amori dalam Alkitab ==
[[FileBerkas:Gustave Doré - Destruction of the Army of the Amorites.jpg|thumb|right|220px|''Penghancuran Bala Tentara Amori'' karya [[Gustave Doré]].]]
Kata Amori digunakan dalam [[Alkitab]] merujuk pada para pendaki dari dataran tinggi yang mendiami tanah [[Kanaan]], yang dalam [[Kitab Kejadian|Kejadian]] 10:16 disebut sebagai keturunan [[Kanaan (tokoh Alkitab)|Kanaan]] bin [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]]. Mereka digambarkan sebagai orang-orang perkasa berbadan besar "yang tingginya seperti tinggi pohon aras," (Amos 2:9) yang mendiami tanah di sebelah timur dan sebelah barat [[Sungai Yordan]]. Tinggi badan dan kekuatan orang Amori yang digambarkan dalam Amos 2:9 telah membuat beberapa cendekiawan Kristen, termasuk Orville J. Nave, yang menulis buku klasik ''[[Nave's Topical Bible]]'', menjuluki orang Amori sebagai "raksasa."<ref>[http://www.biblestudytools.com/concordances/naves-topical-bible/amorites.html Nave's Topical Bible: Amorites], Nave, Orville J., Retrieved:2013-03-14</ref>
 
Baris 71:
Lima raja orang Amori pertama-tama dikalahkan dalam pembantaian besar-besaran oleh [[Yosua]] (Yosua 10:10). Selanjutnya lebih banyak lagi raja-raja orang Amori yang dikalahkan di dekat mata air [[Meiron|Merom]] oleh Yosua (Yosua 11:7-8). Diriwayatkan pula bahwa pada masa hidup [[Samuel]], ada damai di antara mereka dan orang Israel (1 Samuel 7:14). Orang [[Gibeon]] disebut sebagai keturunan mereka, yakni segolongan orang Amori yang mengikat perjanjian dengan orang Ibrani; kelak ketika Saul melanggar perjanjian itu dan membunuh beberapa orang Gibeon, Tuhan menjatuhkan bencana kelaparan ke atas Israel.
 
== Hipotesis Indo-Eropa ==
Anggapan bahwa orang Amori adalah bangsa pengembara yang berbadan tinggi dan beringas, telah mengakibatkan munculnya suatu teori yang anakronistis di kalangan para penulis rasis pada abad ke-19, yang menyatakan bahwa orang Amori adalah suku pejuang "[[Ras Arya|Arya]]" yang suatu ketika pernah memperhamba bangsa Israel. Hal ini dimungkinkan karena bukti-bukti yang ada cocok dengan model-model migrasi bangsa Indo-Europa ''yang mutakhir saat itu''. Teori ini dicetuskan oleh [[Felix von Luschan]] yang kelak melepaskannya.<ref>[https://books.google.com/books?id=Q668ALjXZW8C&lpg=PP1&dq=Jews%20and%20Race%3A%20Writings%20on%20Identity%20and%20Difference&pg=PA88#v=onepage&q=Felix%20von%20Luschan%20amorites%20abandoned&f=false "Are the Jews a Race?" oleh Sigmund Feist] dalam "Jews and Race: Writings on Identity and Difference, 1880-1940", disunting oleh Mitchell Bryan Hart, UPNE, 2011, hal.88</ref>
 
Baris 78:
Pada kenyataannya tak dapat dipungkiri bahwa orang Amori secara ekslusif menuturkan [[bahasa Semit]], menganut [[Agama Semit Kuno|kepercayaan Semit]] yang ada di [[Timur Dekat]], jelas-jelas memiliki nama diri yang khas Semit, dan diyakini berasal-usul dari negeri-negeri yang terletak tepat di sebelah barat Mesopotamia, yakni kawasan [[Levant]] (sekarang [[Suriah]]), sehingga mereka pun dianggap salah satu dari [[Semit|suku-suku bangsa Semit]].<ref>Who Were the Amorites?, oleh Alfred Haldar, 1971, Brill Archive</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=NffLn98SoIQC&lpg=PA867&dq=amorites%20semitic&pg=PA867#v=onepage&q&f=false Semitic Studies, Jilid 1], oleh Alan Kaye, Otto Harrassowitz Verlag, 1991, hal.867</ref><ref>[https://books.google.com/books?id=SMzgBLT87MkC&lpg=PA452&dq=amorites%20semitic&pg=PA361#v=onepage&q&f=false The Semitic Languages], oleh Stefan Weninger, Walter de Gruyter, 23 Dec 2011, hal.361</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Baris 87:
* G. Roux, ''Ancient Iraq'', London, 1980.
 
== Pranala luar ==
* [http://jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=1422&letter=A Bangsa Amori] dalam ''Jewish Encyclopedia''
 
{{Ancient Mesopotamia}}
 
[[CategoryKategori:Kanaan]]
[[CategoryKategori:Bangsa kuno]]