Haji Misbach: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda) |
|||
Baris 26:
Lain halnya dengan di Surakarta, kala itu belum ada pengaruh sekuat Dahlan dan Muhammadiyah. Ini karena di Surakarta sudah ada sekolah [[agama]] modern pertama di [[Jawa]], [[Madrasah]] Mamba'ul Ulum yang didirikan patih [[R. Adipati Sosrodiningrat]] ([[1906]]) dan [[Sarekat Islam]] (SI) pun sudah lebih dulu berkiprah sebagai wadah aktivis pergerakan Islam. Di Surakarta, pegawai keagamaan yang progresif, [[kiai]], guru-guru [[Al-Quran]], dan para pedagang [[batik]] mempunyai forum yang berwibawa, [[Medan Moeslimin]]. Di situlah pendapat mereka yang kerap berbeda satu sama lain tersalur. Kelompok ini menyebut diri "kaum muda Islam".
Dalam pergerakan Islam Surakarta dan Yogya terdapat perbedaan mencolok. Di Yogya, gerakan Islam tidak hanya reformis, tapi juga modernis. Tetapi di Surakarta, gerakan kaum muda Islam semua bersifat modernis tetapi tidak semua reformis. Kegiatan keislaman di Surakarta banyak dipengaruhi kiai yang [[progresif]] dalam metode penyampaian tapi [[ortodoks]] secara isi dakwahnya, seperti [[Kiai Arfah]] dan KH [[Muhammad Adnan]]. Sampai suatu ketika ortodoksi yang cenderung menghindar [[ijtihad]] itu terpecah pada tahun [[1918]].
=== Perseteruan antar golongan Islam di Surakarta ===
|