Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arialvahry (bicara | kontrib) Tag: Suntingan aplikasi seluler |
|||
Baris 405:
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan [[sastra]], baik sastra (berbahasa) [[Indonesia]] maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra (Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair [[Iwan Nurdaya-Djafar]] yang baru kembali ke Lampung setelah selesai kuliah di [[Bandung]] sekitar 1980-an mengaku kepenyairan di Lampung masih sepi. Dia baru menjumpai [[Isbedy Stiawan ZS]], [[A.M. Zulqornain]], [[Sugandhi Putra]], [[Djuhardi Basri]], [[Naim Emel Prahana]] dan beberapa nama lainnya.
Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti [[Iswadi Pratama]], [[Budi P. Hatees]], [[Panji Utama]], [[Udo Z. Karzi]], [[Ahmad Yulden Erwin]], [[Christian Heru Cahyo]], [[Oyos Saroso HN|Oyos Saroso H.N]]., dan lain-lain. Menyusul kemudian [[Ari Pahala Hutabarat]], [[Budi Elpiji]], [[Rifian A. Chepy]], [[Dahta Gautama]] dkk. Kini ada [[Dina Oktaviani]], [[Alex R. Nainggolan]], [[Jimmy Maruli Alfian]], [[Y. Wibowo]], [[Inggit Putria Marga]], [[Nersalya Renata]] dan [[Lupita Lukman]]. Selain itu ada cerpenis [[Dyah Merta]] dan [[M. Arman AZ.]].
''[[Leksikon Seniman Lampung]]'' (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36 penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal dan majalah seantero negeri.
Baris 481:
Memasukuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan langgaran pemerintah daerah. Yang menarik, pada awal dekade 2000-an (2002) hingga 2011 terbit media mili NGO yang jauh lebih independen dengan isi dan perwajahan yang bagus. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung. Sayangnya media ini mati seiring berhentinya program dari lembaga donor.
Pada 2012 di Lampung mulai bermunculan media online. Antara laiin adalah inilampung dan beberapa media onlne yang dikembangkan pemilik media cetak. Pada akhir 2013 lahir lagi media online [http://www.teraslampung.com http://www.teraslampung.com]. Teraslampung.com dikembangkan oleh
== Lihat pula ==
|