Intisari gandum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
{{merge to|Gandum|date=September 2013}}
'''Gandum''' adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat sebagai sumber pangan pengganti beras. Gandum biasanya digunakan untuk pembuatan tepung terigu. Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk opal dengan panjang 6–8
== Intisari / Lembaga Gandum (Wheat Germ) ==
Baris 6 ⟶ 8:
Intisari/lembaga gandum merupakan embrio dalam tanaman gandum. Persentase mencapai 2,5-3% dari biji gandum utuh. Warnanya coklat keemasan dan berbentuk serpihan. Namun sayangnya, pada produksi tepung terigu, intisari gandum dihilangkan pada saat proses pemurnian biji gandum. Hal ini dikarenakan kandungan minyak nabati yang tinggi pada intisari gandum sehingga pembuangannya akan mencegah tepung agar tidak mudah teroksidasi, tengik dan awet saat disimpan.
Agar bisa dikonsumsi, intisari gandum biasanya tersedia dalam bentuk bubuk kasar yang dapat ditambahkan pada makanan seperti oatmeal, sereal sarapan, mufin, pancake, sebagai taburan dalam yoghurt, atau sebagai bahan baku suplemen untuk kesehatan kulit. Gambar 1. Kernel gandum (Sumber: Wheat Foods Council, dengan modifikasi)
== Kandungan Zat Gizi dan manfaatnya bagi kesehatan ==
Sebagai embrio (cikal bakal) tanaman gandum, disinilah tersimpan berbagai zat gizi yang ia perlukan untuk tumbuh. Oleh karena itu, intisari gandum merupakan bagian yang kaya akan berbagai zat gizi dengan berbagai manfaatnya bagi kesehatan.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa intisari gandum tinggi akan serat pangan, protein, vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, magnesium, tembaga, fosfor, seng, mangan dan selenium. Selain itu, bagian ini juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin E, zat besi dan asam lemak essensial. Dengan kandungan natrium yang rendah dan tidak mengandung kolesterol semakin memperkuat intisari gandum sebagai bagian yang paling bergizi dari biji gandum.
Baris 20 ⟶ 18:
== Serat pangan ==
Dari sisi kesehatan, kandungan serat pada intisari gandum bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna, sehingga konsumsi serat yang cukup dapat mengurangi
Intisari gandum (dalam 100 gram) memiliki nilai estimasi indeks glikemiks (kemampuan makanan dalam meningkatkan gula darah) yang tergolong rendah yaitu 21. Sementara fullness factor gandum memiliki tingkat mengenyangkan yang tergolong sedang yaitu 2,4 skala 4. Hal ini diduga disebabkan karena serat dapat mempertebal kerapatan dan ketebalan campuran makanan salam saluran pencernaan yang selanjutnya memperlambat lewatnnya makanan pada saluran pencernaan dan menghambat pergerakan enzim. Dengan demikian proses perncernaan menjadi lambat dan respon gula darah juga rendah.
Di sisi lain, serat pangan berserat tinggi juga meningkatkan pelebaran lambung yang berkaitan dengan peningkatan rasa kenyang. Sementara serat yang terfermentasi di dalam juga mendorong peningkatan produksi hormon di dalam usus seperti glucagon-like peptide 1 yang berkaitan dengan sinyal lapar kenyang (Rimbawan & Albiner 2004). Sehingga pangan yang berserat tinggi bisa bersifat slow release energy dan dapat menunda rasa lapar.
== Vitamin B kompleks ==
Vitamin B kompleks yang terdapat dalam intisari gandum seperti B1, B2, B3, B6 serta asam folat berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan menjadi energi, perkembangan otak, kesehatan jantung dan hati.
== Asam lemak essensial ==
Kandungan asam lemak tak jenuh essesnsial seperti omega 3 dan 6 juga ditemukan pada intisari gandum. Sebagai lemak baik, Omega 3 dapat membantu mendukung fungsi sistem syaraf dan perkembangan otak serta dapat mengurangi rasa gelisah dan meningkatkan mood.
== Mineral ==
Baris 35 ⟶ 33:
== Vitamin E ==
Vitamin E merupakan antioksidan dalam memperkuat sistem ketahanan tubuh agar tetap fit. Selain itu, vitamin E dapat melawan proses penuaan khususnya pada kulit dan rambut.
== Sumber ==
|