Cekibar jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19:
}}
 
'''Cecak terbang''' atau '''cekibar''' adalah sejenis [[reptil]] yang termasuk ke dalam suku (familia) '''[[Agamidae]]'''. [[Kadal]] lain yang masih sesuku adalah [[bunglon]] dan [[soa-soa]] (''[[Hydrosaurus]]'' spp.). Cecak terbang sesungguhnya tidak termasuk kerabat dekat [[cecak]] seperti halnya [[tokek]] (suku Gekkonidae).
 
== Cekibar Kampung ==
'''Cekibar kampung''' adalah jenis cecak terbang yang kerap dijumpai di [[Jawa]]. Kadal ini dikenal dengan nama ilmiah ''Draco volans'' Linnaeus, 1758. Nama lokalnya di antaranya adalah ''cekibar'' ([[Betawi]]), ''hap-hap'' ([[bahasa Sunda|Sunda]]), dan ''celeret gombel'' atau ''klarap'' ([[bahasa Jawa|Jawa]]). Dalam bahasa Inggris disebut ''gliding lizards'' atau ''flying dragon''.
 
Hewan ini menyebar mulai dari [[Thailand]] dan [[Semenanjung Malaya]] di barat; Kepulauan [[Filipina]] di utara; [[Sumatra]], [[Mentawai]], [[Riau]], [[Natuna]], [[Borneo]], [[Jawa]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]], hingga [[Maluku]] di timur dan SD 09
Baris 29:
Kadal yang berukuran agak kecil, panjang total hingga 200 mm. ''Patagium'' (‘sayap’) berupa perpanjangan enam pasang tulang rusuk yang diliputi kulit. Sisi atas ''patagium'' dengan warna kuning hingga jingga, berbercak hitam. Sisi bawah abu-abu kekuningan, dengan totol-totol hitam.
 
Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan berkerinyut seperti kakek-kakek; dengan kantung dagu berwarna kuning (jantan) atau biru cerah (betina), dan sepasang sibir kulit di kiri kanan leher. Rigi mahkota kecil, terletak di sisi belakang kepala. Mata khas kadal agamid, dengan pelupuk tebal menonjol.
 
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna coklat sampai kehitaman atau keabu-abuan, warna bisa berubah menjadi lebih gelap atau lebih terang bila merasa terganggu. Sepanjang vertebra (tulang belakang) terdapat pola bercak-bercak hitam yang teratur letaknya: mulai dari ubun-ubun, belakang kepala, tengkuk, kemudian membesar dan berubah menjadi pola hitam kecoklatan setengah lingkaran di tiga titik di punggung (''dorsum'') dan satu di pangkal ekor. Pola warna semacam ini merupakan samaran yang baik di pepagan pohon.