James Hal Cone: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 32:
== Pemikiran ==
=== Allah ===
James Cone menyinggung soal [[realitas Allah]].<ref name="Cone">{{en}} James H. Cone. ''The Cross and the Lynching Tree''. 2006. USA: Harvard Divinity Buletin. Hal. 47-55.</ref> Ia menyatakan bahwa Allah tidaklah dimiliki oleh manusia, tetapi Allah yang memiliki manusia. Allah bukan milik orang kulit putih tetapi Allah milik semua orang.<ref name="Cone"/> Dikatakan juga bahwa [[Injil]] itu adalah Injil yang membebaskan, Injil itu adalah pesan Tuhan, untuk mengetahui Injil itu tidak hanya melalui pengetahuan saja, tapitetapi harus juga melalui iman, sehingga Injil berisi soal pesan pembebasan yang dilakukan Tuhan di dunia.<ref name="Cone"/>
Realita yang terjadi menurut Cone merupakan penyimpangan yang besar, bahwa Allah hanya dimiliki orang oknum tertentu saja, mereka adalah kelompok yang membuat diri mereka menjadi superior dalam sistem, mereka adalah orang kulit putih. <ref name="Cone"/> Allah ada untuk orang kulit putih, teologi yang perkembang adalah teologi dari kaca mata kulit putih, Allah hanya dimiliki oleh orang kulit putih.<ref name="Cone"/> Kepemilikan Allah pada orang kulit putih, hal yang tidak benar, berdampak kepada perlakukan sosial yang ada di tengah masyarakat. Contoh yang sangat jelas adalah superioritas orang kulit putih. <ref name="Cone"/>
 
Baris 55:
 
Cone mengangkat kejadian kelam masa lalu yang terjadi di Amerika yang dialami oleh orang kulit hitam yaitu hukuman gantung di bawah pohon [[(lynching)]]. <ref name="Cone"/> Hukuman gantung yang dialami oleh orang kulit hitam adalah bentuk dari ketidakadilan. <ref name="Cone"/> Orang Kulit hitam dengan kesalahannya akan layak dihukum mati dengan digantung bahkan digantung di depan publik untuk dilihat oleh orang-orang kulit hitam dan oleh orang-orang kulit putih.<ref name="Cone"/> Hal ini dilakukan oleh orang kulit putih untuk menunjukan keunggulan mereka pada saat itu kepada orang-orang kulit hitam.<ref name="Cone"/>
Cone menghubungkan orang-orang kulit hitam yang mendapat perlakuan tidak adil dengan salib kristus.<ref name="Cone"/> Menurutnya banyak orang percaya bahwa Kristus yang disalib itu mati untuk menebus manusia dari dosa, dan penderitaan manusia digantikan oleh Kristus, tapitetapi kenyataannya tetap ada diskriminasi.<ref name="Cone"/>
Banyak kristen mendefinisikan bahwa keselamatan itu merupakan “anugerah murahan”, karena keselamatan itu berasal dari kematian Yesus dan akhirnya mereka menjadi pietis (pietis yang dangkal), dan akhirnya mereka menganggap bahwa kristus mati hanya untuk orang kulit putih, sehingga terjadi pembedaan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam.<ref name="Cone"/> Cone menggambarkan Yesus sebagai orang kulit hitam. Orang kulit hitam yang digantung layaknya Yesus yang disalib.<ref name="Cone"/> Ia dihina dan dianggap kotor, ia dipertontonkan di tengah publik dan direndahkan. Itulah Yesus dan orang kulit hitam yang sama-sama menderita.<ref name="Cone"/>