Kim Dae-jung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
Tahun 1971, ia mendapat ancaman teror. Operasi intelijen dimatangkan mengingat Park Chung-hee nyaris terkalahkan saat perebutan kursi presiden pada pemilu tahun itu. Jalan lapang yang tinggal selangkah pun hilang karena ditelikung oleh Park Chung-hee dan Kim Jong-pil lewat sebuah kecelakaan mobil di jalan raya. Kakinya sedikit pincang dan menjadi terlalu sedikit berekspresi. Ia akan dihabisi oleh saingan politiknya.
Kejadian tersebut bukan membentuk langkah mundur, tetapi justru semakin bersemangat. Ia bahkan menjadi seorang yang keras mengecam pemerintahan militer, sehingga teror pun semakin kuat terhadap dirinya. Tahun [[1973]], saat berada
Semakin lantang bersuara, semakin kuat ia mendapatkan teror. Gara-gara menandatangani deklarasi Perjuangan Mengembalikan Demokrasi Nasional, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara ([[1976]]) atas tuduhan menggalang aktivis anti-pemerintah. Dua tahun ia meringkuk di penjara.
Baris 26:
Proses internalisasi (pembatinan) nilai-nilai moral berjalan mulus seiring dengan seringnya menyaksikan teladan nyata kedua orang tua yang tanpa henti mempraktekkan "prinsip demokrasi" dalam keluarga dan menumbuhkan semangat pengampunan. Semangat cinta demokrasi, kebenaran, dan keadilan itu pula yang menjadikan rakyat Korea Selatan tak pernah bosan menyaksikan kiprah politisi yang dijuluki Indongcho (''Si Rambut Teki'') yang tahan banting.
Meskipun pada pemilu presiden 1971, [[1987]], dan [[1992]], ia gagal merebut kursi [[presiden]] sepanjang karier politiknya selama 43 tahun. Pesona dan kharismanya tetap memancar kuat. Ia pun kemudian menang dalam pemilu presiden [[Desember]] [[1997]] saat mengalahkan [[Lee Hoi-chang]] dari Partai Besar Nasional dan [[Rhee In-je]] dari Partai Rakyat Baru. Berakhirnya kekuasaan Presiden Kim Young-sam selintas menandakan pupusnya dominasi militer yang runtuh akibat krisis moneter.
== Krisis Ekonomi Tahun 1997 ==
|