K'tut Tantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erdityantono (bicara | kontrib)
mengubah referensi
Erdityantono (bicara | kontrib)
Baris 46:
Beberapa bulan berselang, dengan mengendarai mobil yang dibelinya di Batavia, ia tiba di Surga Terakhir yang diimpikannya. Ia bersumpah baru akan turun dari mobil hanay ketika mobilnya kehabisan bensin. Dan di sanalah ia berjanji aman tinggal. Mobilnya berhenti persis di depan sebuah istana raja yang ia sangka sebuah pura.
 
Hati-hati ia masuki istana itu. Perempuan itu akhirnya disambut oleh sang raja dan seperti sebuah dongeng, ia diangkat menjadi anaknya yang keempat. Dan ia dinamai: K’tut Tantri. <ref>Rachmat, Zen (2008). Revolusi di Surga yang Tersisa. Diakses tanggal 1 Juli 2016.</ref>
 
=== Masa Perjuangan ===
Baris 65:
Dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden pelbagai kantor berita dan media massa luar negeri, ia dipilih olehpemerintah untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan dan betapa dustanya propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta sama sekali tak didukung rakyatnya. Dari sanalah julukan Surabaya Sue lahir.
 
Kesetiaannya yang tanpa karat membuat Ktut dipilih pergi ke Singapura dan Asutralia untuk melakukan kampanye menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa dan paspor, dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang Inggris yang frustasi, Ktut berhasil lolos dari blokade kapal laut Belanda. Dari Singapura ia pergi ke Australia untuk menggalang dana, melakukan propaganda agar (rakyat) Australia memboikot Belanda. Selama di sana ia berhasil menggalang sebuah demonstrasi mahasiswa di perwakilan pemerintahan Belanda di Australia. <ref>Rachmat, Zen (2008). Revolusi di Surga yang Tersisa. Diakses tanggal 1 Juli 2016.</ref>
 
== Bacaan tambahan ==