Superpli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: sekular → sekuler using AWB
Baris 13:
* Superpli dengan lengan tanpa jahitan, kini sering dikenakan oleh organis, karena nyaman dipakai bilamana menggerak-gerakkan lengan
* Superpli tanpa jahitan samping, persis seperti [[dalmatik]] modern
* Sejenis superpli berupa mantel berbentuk lonceng, memiliki satu lubang untuk meloloskan kepala, lengan dibiarkan terjulur keluar dari tepi bawah.
 
Dua bentuk Superpli yang pertama muncul paling awal; dan meskipun dilarang oleh sinode di sana-sini (misalnya dalam sinode di kota [[Liège]] ''sekitar'' tahun 1287), dua bentuk tersebut masih dipergunakan di berbagai tempat sampai sekarang. Dua yang terakhir hanya muncul seusai [[Abad Pertengahan]]: yang pertama dari keduanya muncul di [[Jerman]] Selatan, yang kedua teristimewa muncul di [[Venesia]], di mana berbagai lukisan dari zaman itu merekam penggunaannya. Meskipun demikian, ditetapkan bahwa hanya klerus rendahan yang boleh mengenakan bentuk-bentuk lain Superpli tersebut. Sebagian bentuk-bentuk tersebut timbul akibat pengaruh mode sekularsekuler, khususnya karena alasan kenyamanan.
 
Kurang tersedia informasi mengenai sejarah Superpli. Dari namanya, sebagaimana yang juga dikemukakan oleh Guillaume Durand dan Gerland, diketahui bahwa Superpli awalnya dikenakan di atas busana yang terbuat dari bulu binatang yang dikenakan dalam gedung gereja dan dalam ibadah untuk melindungi si pemakai dari hawa dingin. Beberapa sarjana melacak penggunaan Superpli hingga abad ke-5, dengan mengemukakan bukti bahwa busana tersebut dikenakan oleh dua orang klerus pendamping Uskup Maximian seperti yang tergambar dalam mosaik Gereja St. Vitalis di [[Ravenna]]; akan tetapi dalam kasus ini sulit dibedakan antara Superpli dengan [[dalmatik]]. Dalam segala kemungkinannya Superpli tidaklah lebih dari perluasan alba liturgis biasa, terkait dengan keperluan untuk mengenakannya di atas pakaian bulu yang tebal. Dokumen-dokumen tertua yang menyebut-nyebut Superpli berasal dari abad ke-11: dalam salah satu kanon dari sinode Coyaca di [[Spanyol]] (tahun 1050); dan dalam salah satu ketetapan Raja ''Edward the Confessor''. [[Roma]] baru mengnal Superpli pada awal abad ke-12. Jadi sangat mungkin bahwa Superpli berasal dari luar Roma, dan baru kelak diimpor untuk digunakan di Roma. Awalnya Superpli hanyalah vestimentum seragam yang diperuntukkan bagi klerus rendahan, sedikit-demi sedikit - sejak abad ke-13 — menggeser posisi alba sebagai vestimentum yang dikenakan pada saat melaksanakan pelayanan sakramen-sakramen dan fungsi-fungsi imamat lainnya.