Sangkuni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 34:
== Peran di Hastinapura ==
[[
Baik dalam versi ''[[Mahabharata]]'' maupun versi [[wayang|pewayanagan]], Sangkuni merupakan penasihat utama [[Duryodana]], pemimpin para [[Korawa]]. Berbagai jenis tipu muslihat dan kelicikan ia jalankan demi menyingkirkan para [[Pandawa]].
Baris 46:
Setelah masa hukuman selama 13 tahun berakhir, para [[Pandawa]] kembali untuk mengambil kembali negeri mereka dari tangan [[Korawa]]. Namun pihak Korawa menolak mengembalikan [[Indraprastha]] dengan alasan bahwa penyamaran para Pandawa di [[Kerajaan Wirata]] telah terbongkar. Berbagai usaha damai diperjuangkan pihak Pandawa namun semuanya mengalami kegagalan. Perang pun menjadi pilihan selanjutnya.
[[Perang di Kurukshetra|Pertempuran besar di Kurukshetra]] antara pihak Pandawa melawan Korawa dengan sekutu masing-masing akhirnya meletus. Perang yang juga terkenal dengan sebutan [[Baratayuda]] ini berlangsung selama 18 hari, di mana Sengkuni tewas pada hari terakhir. Menurut versi ''[[Mahabharata]]'' bagian kedelapan atau ''[[Salyaparwa]]'', Sangkuni tewas di tangan [[Sadewa]], yang bungsu di antara lima Pandawa. Pertempuran mereka terjadi pada hari ke-18.
Kisah versi India sedikit berbeda dengan ''[[Kakawin Bharatayuddha]]'' yang ditulis pada zaman [[Kerajaan Kadiri]] tahun [[1157]]. Menurut naskah berbahasa [[bahasa Jawa Kuna|Jawa Kuna]] ini, Sangkuni bukan mati di tangan Seadewa, melainkan di tangan [[Bima]], Pandawa yang kedua. Sangkuni dikisahkan mati remuk oleh pukulan gada Bima. Bima kemudian memotong-motong tubuh Sengkuni menjadi beberapa bagian.
Baris 52:
Kisah tersebut dikembangkan lagi dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]]. Pada hari terakhir Baratayuda, Sangkuni bertempur melawan Bima. Kulitnya yang kebal karena pengaruh minyak tala bahkan sempat membuat Bima sulit mengalahkan Sengkuni. Penasihat Pandawa selain [[Kresna]], yaitu [[Semar]] muncul memberi tahu Bima bahwa kelemahan Sangkuni berada di bagian dubur, karena bagian tersebut dulunya pasti tidak terkena pengaruh minyak tala. Bima pun maju kembali. Sangkuni ditangkap dan disobek duburnya menggunakan Kuku Pancanaka yang tumbuh di ujung jari Bima. Ilmu kebal Sengkuni pun musnah. Dengan beringas, Bima menyobek dan menguliti Sangkuni tanpa ampun. Meskipun demikian, Sangkuni hanya sekarat tetapi tidak mati.
Pada sore hari itu, Bima berhasil mengalahkan [[Duryodana]], pemimpin seratus Korawa. Dalam keadaan sekarat, Duryodana menyatakan bahwa dirinya bersedia mati jika ditemani pasangan hidupnya, yaitu istrinya yang bernama Dewi Banowati. Atas nasihat Kresna, Bima pun mengambil Sangkuni yang masih sekarat untuk diserahkan kepada Duryodana. Duryodana yang sudah kehilangan penglihatannya akibat luka parah segera menggigit leher Sangkuni yang dikiranya Banowati. Akibat gigitan itu, Sengkuni pun tewas seketika, begitu pula dengan Duryodana.
== Lihat pula ==
|