Cosmas Michael Angkur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 63:
Pada waktu peresmian gereja paroki di Hepuba, saat Natal 1977, Pater Michael diminta untuk pindah ke Jayapura dan menjadi Pastor [[Gereja Katedral Jayapura|Paroki Katedral Jayapura]]. Tugas ini dijalaninya tak terlalu lama, karena pada bulan September 1978 ia harus mengikuti kursus pastoral selama tujuh bulan di [[East Asian Pastoral Institute]] di [[Manila]], [[Filipina]].
 
== Pengabdian dalam Lembagalembaga Religiusreligius ==
Bakat kepemimpinan Pater Michael Angkur OFM sebenarnya sudah nampak sejak muda usia. Sewaktu berkarya di [[Papua]], ia pernah diangkat menjadi Pemimpin Resort Balim dan Pegunungan Bintang (1974-19771974–1977)., Tugasnyadengan adalahtugas mengkoordinasikan pelayanan pastoral dan persaudaraan para fransiskanFransiskan di sana.
 
Sekembalinya dari studi di EAPI Manila, tugas berat telah menantinya, sebagai Vikarius Ordo Fransiskan (1979-19821979–1982) untuk Vikariat Misi Fransiskan Indonesia, yang berkedudukan setaraf dengan Provinsial. Pada waktu itu, Ordo Fransiskan di Indonesia belum menjadi sebuah provinsi yang mandiri. Kemudian ia dipilih untuk menjadi Vikarius untuk masa bakti tiga tahun berikutnya (1982-19851982–1985).
 
Vikariat Misi Fransiskan Indonesia ditingkatkan statusnya menjadi provinsiProvinsi fransiskanFransiskan di Indonesia pada bulan November 1983, dengan nama Provinsi Santo Michael Malaekat Agung. Pater Michael kemudian ditunjuk oleh Pimpinan Ordo untuk menjadi Provinsial pertama, dengan masa bakti 6 tahun (s.d. 19891983–1989). Selama memimpin Ordo Fransiskan di Indonesia, ia sempat menjadi Ketua MASI (Majelis Antar Serikat Imam), dan sekaligus menjadi Ketua MASRI (Majelis Antar Serikat Religius Indonesia). Ia juga terlibat sebagai anggota dalam kerjasama Keluarga Besar Fransiskan Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai Provinsial OFM, ia juga ditunjuk oleh Mgr. [[Leo Soekoto]], [[Yesuit|SJS.J.]], [[Uskup Agung Jakarta]] pada waktu itu, untuk menjadi anggota Dewan Imam dan anggota Kolegium Konsultor KAJ.
 
Merasa prihatin dengan situasi di [[Timor Timur]], maka atas nama Ordo Fransiskan Indonesia, pada tahun 1988, Pater Michael membuka komunitas OFM di Same atas permintaan [[Keuskupan Dili|Uskup Dioses Dili]]. Setahun kemudian ia membuka komunitas di Dotik dan Alas, yang kemudian berkembang ke Welaluha (Kiras). Ia ingin membawa misi [[Santo Fransiskus]] di tempat ini, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai". Dalam situasi konflik perjuangan kemerdekaan [[Timor Leste]], komunitas ini bertahan dalam situasi amat kritis bersama umatnya. Kini, komunitas telah diwarnai oleh putra-putra Timor Leste sendiri, dan telah semakin berkembang.
 
== Pengabdian dalam bidang kemasyarakatan ==