Agama asli Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan): menegaskan dasar konstitusi dan dasar negara
fix, kembalikan tag
Baris 1:
{{noref}}
'''Agama Asli Nusantara''' adalah [[agama]]-agama [[tradisional]] yang telah ada sebelum agama [[Islam]], [[Katolik|Kristen Katolik]], [[Kristen Protestan]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Konghucu]] masuk ke [[Nusantara]] ([[Indonesia]]). Mungkin banyak di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengetahui bahwa sebelum agama-agama "resmi" yakni sebelum agama yang diakui negara seperti Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha, kemudian kini Konghucu, masuk ke [[Nusantara]] atau [[Indonesia]], di setiap daerah telah ada agama-agama atau kepercayaan asli, seperti:
'''Agama Asli Nusantara''' adalah [[agama]]-agama [[tradisional]] yang telah ada sebelum agama [[Islam]], [[Katolik|Kristen Katolik]], [[Kristen Protestan]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Konghucu]] masuk ke [[Nusantara]] ([[Indonesia]]).
# ''[[Sunda Wiwitan]]'' yang dipeluk oleh [[orang Kanekes|masyarakat Sunda di Kanekes]], [[Lebak]], [[Banten]]
 
# ''Sunda Wiwitan aliran Madrais'', juga dikenal sebagai agama ''Cigugur'' (dan ada beberapa penamaan lain) di [[Cigugur, Kuningan]], [[Jawa Barat]]
<!-- (noref dan gaya bahasa kurang ensiklopedis, sembunyikan dahulu)
# ''[[Agama Buhun|Buhun]]'' di Jawa Barat
# ''Kejawen'' di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]
# ''Parmalim'', agama asli [[Batak]]
# ''Kaharingan'' di [[Kalimantan]]
# ''Tonaas Walian'' di [[Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]
# ''Tolottang'' di [[Sulawesi Selatan]]
# ''Aluk Todolo'' agama asli orang Toraja ([[Tana Toraja]], [[Toraja Utara]], dan [[Mamasa]])
# ''Wetu Telu'' di [[Lombok]]
# ''Naurus'' di [[Pulau Seram]], Provinsi [[Maluku]]
Berdasarkan konstitusi UUD 1945 dan dasar negara Pancasila menyebutkan salah satu sila yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa", dimana ini ditafsirkan secara resmi bahwa pengakuan terhadap mutlak adalah mutlak di Indonesia. Pihak yang tidak mengakui adanya Tuhan maka dianggap sebagai pihak yang melanggar konstitusi dan dasar negara. Inilah yang menjadi dasar pemikiran mengapa negara Republik Indonesia melakukan semacam degradasi terhadap agama-agama asli tersebut sebagai ajaran [[animisme]] atau hanya sebagai [[aliran kepercayaan]]. Pada umumnya mereka mempercayai adanya Tuhan tetapi hanya berorientasi kepada ciptaan yang tampak saja (lahiriyah).
 
Baris 16 ⟶ 8:
 
Di [[Indonesia]], aliran kepercayaan yang paling banyak penganutnya adalah [[Agama Buhun]]. Data yang terekam oleh peneliti [[Abdul Rozak]], penulis Teologi Kebatinan Sunda, menunjukkan jumlah pemeluk agama ini 100 ribu orang. Jika angka ini benar, Agama Buhun jelas salah satu aliran kepercayaan terbesar di Indonesia, yaitu 25 persen dari seluruh penghayat aliran kepercayaan. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003 mengungkapkan, dari '''245 aliran kepercayaan yang terdaftar''', sementara keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih.
-->
 
== Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan) ==
* [[Agama Hindu Bali|Agama Bali]] (lebih sering disebut sebagai Hindu Bali atau Hindu Dharma)