Pesarean Gunung Kawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) |
Okkisafire (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
| landlord =
| coordinates =
| start_date = [[Senin]] [[Pahing]], 1 Selo 1817 M
| completion_date =
| inauguration_date =
Baris 75:
Pada tahun 1932, Ta Kie Yam atau mpek Yam datang berziarah ke Pesarean Gunung Kawi, tetapi akhirnya tinggal menetap. Ia bersama dengan beberap temannya di [[Surabaya]] dan seorang dari [[Singapura]] kemudian membangun jalan dari pesarean hingga ke bawah berikut dengan gapura-gapuranya.<ref name=sej/>
===Pemekaran wilayah dan pencanangan tempat wisata===▼
Pesarean Gunung Kawi terus berkembang dan diwarnai oleh akulturasi budaya dan agama. Oleh sebab itu, pada tahun 1986, [[Ngajum, Malang|Kecamatan Ngajum]] dimekarkan sehingga diperoleh kecamatan baru yaitu [[Wonosari, Malang|Kecamatan Wonosari]]. Pada tahun 2002, pemerintah Kabupaten Malang mencanangkan [[[[Wonosari, Wonosari, Malang|Desa Wonosari]] sebagai "Desa Wisata Ritual Gunung Kawi".<ref name=home/>▼
==Wisata Gunung Kawi==
Di sepanjang jalan menuju pesarean terdapat penginapan berupa hotel, losmen, atau rumah penduduk. Selain itu, terdapat banyak rumah makan dan stan-stan penjual bunga dan jajanan lainnya.
===Gebyar Ritual 1 Suro===
Gebyar Ritual 1 Suro merupakan sebuah perayaan ritual yang dimulai semenjak tahun 2000. Pada acara ini, tumpeng-tumpeng di[[kirab]] dari gapura paling bawah (''stanplat'') hingga pesarean. Tumpeng-tumpeng diletakkan pada ''jolen'' atau wadah tumpeng yang dihias berbagai bentuk serta diiringi lagu dan nyanyian bernuansa tradisional Jawa, Islam, China, dan musik modern. Perayaan ditutup dengan pembakaran ''sangkala'' yang melambangkan keburukan manusia.<ref>{{cite web|url=http://gunungkawi.synthasite.com/acara.php|authors=|title=GEBYAR RITUAL 1 SURO|year=|location=|publisher=|date=|accessdate=1-8-2016}}</ref>
==Ziarah spiritual==
▲===Pemekaran wilayah dan pencanangan tempat wisata===
===Air janjam===
▲Pesarean Gunung Kawi terus berkembang dan diwarnai oleh akulturasi budaya dan agama. Oleh sebab itu, pada tahun 1986, [[Ngajum, Malang|Kecamatan Ngajum]] dimekarkan sehingga diperoleh kecamatan baru yaitu [[Wonosari, Malang|Kecamatan Wonosari]]. Pada tahun 2002, pemerintah Kabupaten Malang mencanangkan [[[[Wonosari, Wonosari, Malang|Desa Wonosari]] sebagai "Desa Wisata Ritual Gunung Kawi".<ref name=home/>
Air janjam merupakan nama yang digunakan untuk merujuk air yang ditampung pada dua buah guci tanah liat kuno peninggalan Eyang Djoego. Kedua guci tersebut semenjak dulu digunakan untuk menampung air yang digunakan untuk pengobatan.<ref name=miscel>{{cite web|url=http://gunungkawi.synthasite.com/miscellanous.php|authors=|title=Hal-Hal Unik di Area Wisata Ritual Gunung Kawi|year=|location=|publisher=|date=|accessdate=}}</ref>
===Pohon dewandaru===
Pohon dewandaru ditanam oleh Eyang Djoego untuk melambangkan keamanan pada daerah Wonosari. Para peziarah memiliki kepercayaan untuk menunggu gugurnya buah, daun, atau ranting pohon tersebut untuk digunakan sebagai jimat pemberi kekayaan.<ref name=miscel/>
==Lihat pula==
|