Heinrich Leven: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
Sekembalinya ke [[Jerman]], Leven ditugaskan di sebuah [[paroki]] di [[Stratum]], sebuah kota dekat tempat kelahirannya sampai pada awal 1920. Pada tahun 1919, ia mengajukan lamaran kepada Superior General SVD untuk dikirim ke Kepulauan Sunda Kecil, [[Indonesia]]. Saat itu, ia belum mengetahui secara persis seperti apa wilayah di sana. Pada [[23 Oktober]] [[1920]], ia bertolak dari [[Rotterdam]] dan tiba di [[Tanjung Priok]] pada [[20 November]] [[1920]]. Ia kemudian melanjutkan perjalan ke Flores dengan berlayar, dan tiba di [[Ende]] pada [[11 Desember]] [[1920]]. Selama di Ende, ia mempelajari [[bahasa Melayu]] di [[Ndona]]. Di pusat keuskupan Ndona, ia bertemu Mgr. [[Arnoldus Verstraelen]], S.V.D. yang sempat bermisi bersama di [[Togo]]. Oleh Verstraelen, ia ditugaskan dalam bidang pendidikan di sekolah, seraya menjadi sebagai pastor pendidik di [[Halilulik]], Timor sejak [[22 Juli]] [[1922]]. Tugas penting lain yang dia pegang adalah menjadi [[inspektur sekolah]] (penilik) untuk sekolah misi di Timor dengan surat resmi dari pemerintah. Hal ini dijalaninya selama lima tahun sampai [[Juli]] [[1927]]. Pasca kematian Pastor Yan van Cleef, Wakil Pro-vikaris dari Mgr. Verstraelen, ia dipindahkan dari Timor ke Ndona pada [[1 Agustus]] [[1927]] dan mengisi jabatan tersebut. Selama mengisi posisi tersebut, ia mengelola dan menyelenggarakan pendidikan di semua sekolah Katolik di Nusa Tenggara. Ia turut mengisi posisi Verstraelen selama kunjungan ke luar negeri. Selama masa ini, ia mengatur pelayanan misionaris yang tersebar di wilayah misi tersebut. Pasca kematian mendadak Mgr. Verstraelan pada 15 Maret 1932, Leven ditunjuk menjadi [[Administrator Apostolik]]. Selama mengisi kekosongan sebagai Administrator Apostolik, ia mampu mengorganisasi kegiatan harian Gereja.<ref name=gemor1>{{cite web|url=http://gemor2011.blogspot.co.id/2012/05/mgr-henrich-leven-svd.html}}</ref>
 
Hal tersebut dilakukannya sampai ia kemudian ditunjuk menjadi [[Vikaris Apostolik]] pada [[25 April]] [[1933]]. Ia diberi gelar Uskup Tituler [[Arca di Armenia]]. Sebelumnya, pemerintah Belanda sempat keberatan dengan penunjukkan ini karena Leven berkewarganegaraan Jerman, sehingga Pemerintah Belanda kemudian menawari Leven sebagai warga negara Belanda. Hal ini disetujuinya, sehingga proses kemudian dapat terus berlangsung. Ia ditahbiskan pada [[12 November]] [[1933]]. [[Keuskupan 's Hertogenbosch|Uskup 's Hertogenbosch]], [[Arnold Frans Diepen]] menjadi Uskup Konskerator, dengan Uskup Ko-konsekrator adalah [[Keuskupan Breda|Uskup Breda]], [[Pieter Adriaan Willem Hopmans]] dan [[Keuskupan Roermond|Uskup Roermond]], [[Jozef Hubert Willem Lemmens]].
 
Pada 3 Oktober 1934, Leven menjadi Uskup Ko-konsekrator bagi Mgr. [[Pieter Jan Willekens]], SJ[[Yesuit|S.J.]] sebagai Uskup Tituler Zorava ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Batavia (kini [[Keuskupan Agung Jakarta)|Vikaris (3Apostolik Oktober 1934)Batavia]].
 
Leven kemudian mendirikan serikat para suster [[Kongregasi Pengikut Yesus]] ([[bahasa Latin]]: ''Congregatio Imitationis Jesu''; CIJ) pada tanggal 25 Maret 1935 di Jopu, Ende, Flores.<ref>http://klikkosayu.blogspot.co.id/2008/02/congregatio-imitationis-jesu-cij.html</ref> Hal ini didasari atas kondisi saat itu bahwa para wanita diperlakukan sebagai barang yang bisa diperdagangkan untuk kepentingan [[feodal]] dan golongan atas. Berbagai penyakit baik fisik maupun psikis kemudian timbul akibat kondisi ini, namun juga tidak dapat dengan mudah mendapat penanganan, sehingga pada akhirnya kondisi masyarakat menjadi hidup dalam kemelaratan. Leven berharap melalui kongregasi ini martabat para wanita penderita serta kaum papa miskin dapat terangkat, sekaligus memberi pengajaran bagi mereka yang belum mengenal agama.<ref>http://kupang.tribunnews.com/2009/08/09/sr-franselin-cij-biarawati-juga-bisa-sekolah-tinggi</ref>
 
== Pengunduran diri dan meninggal dunia ==
Dalam dua bulan pada tahun 1951, Leven menjadi Uskup Penahbis Utama bagi tiga orang uskup di wilayah sekitar Vikariat Apostolik Ende, yakni pada 25 April 1951 bagi Mgr. [[Gabriel Wilhelmus Manek]], [[S.V.D.]] sebagai [[Keuskupan Larantuka|Vikaris Apostolik Larantuka]] bergelar Uskup Tituler Alinda, lalu bagi penerusnya, Mgr. [[Antoine Hubert Thijssen]], [[S.V.D.]] sebagai [[Kesukupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Endeh]] bergelar Uskup Tituler Nilopolis pada 3 Mei 1951, dan 10 hari kemudian bagi Mgr. [[Wilhelm van Bekkum]], [[S.V.D]] sebagai [[Keuskupan Ruteng|Vikaris Apostolik Ruteng]] bergelar Uskup Tituler Tigias. Pada 6 Agustus 1952, Leven juga menjadi Uskup Ko-konsekrator bagi Mgr. [[Frans Simons]], [[S.V.D.]] saat ditahbiskan menjadi [[Keuskupan Indore|Uskup Indore]], [[India]].<ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-heinrich-leven-svd.html</ref>
 
Beberapa lembaga pendidikan dinamai untuknya, termasuk SD-SMP-SMA Katolik Henricus Leven, yang terletak di [[Kabupaten Malinau]], [[Kalimantan Utara]].<ref>http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/4535CC39-7699-49A2-854F-D6AB9FF475F1</ref><ref>http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/F32A1833-8764-4CBB-AF2C-C35C2990B405</ref><ref>http://www.profilsekolah.com/smas-katolik-henricus-leven</ref>
 
<!--
 
Mengundurkan diri sebagai Vikaris Apostolik Isole della Piccola Sonda: 21 Juni 1950. Sebagai Vikaris Apostolik Emeritus Isole della Piccola Sonda, Mgr Heinrich Leven SVD tetap memangku gelar Uskup Tituler Arca in Armenia hingga wafatnya.
 
Wafat sebagai Vikaris Apostolik Emeritus Isole della Piccola Sonda: 31 Januari 1953 (42 tahun sebagai imam, 19 tahun sebagai uskup)
Uskup Pentahbis Utama bagi tiga uskup, yakni:
Mgr Gabriel Wilhelmus Manek SVD sebagai Uskup Tituler Alinda ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Larantuka (25 April 1951)
Mgr Antoine Hubert Thijssen SVD sebagai Uskup Tituler Nilopolis ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Endeh (kini Keuskupan Agung Ende) (3 Mei 1951)
Mgr Wilhelm van Bekkum SVD sebagai Uskup Tituler Tigias ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Ruteng (13 Mei 1951)
Uskup Pentahbis Pendamping bagi dua uskup, yakni:
Mgr Pieter Jan Willekens SJ sebagai Uskup Tituler Zorava ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Batavia (kini Keuskupan Agung Jakarta) (3 Oktober 1934)
Mgr Frans Simons SVD sebagai Uskup Indore, India (6 Agustus 1952)<ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/06/mgr-heinrich-leven-svd.html</ref>-->
 
<!---->
 
<!--http://www.profilsekolah.com/smas-katolik-henricus-leven-->
<!--After his theological studies in Sankt Gabriel, Vienna, he was a missionary in Togo from 1911-7. Arrived in Flores on 11-12-1920.1n 1927 he moved to Ndona to become a provicaris, or first assistant to Bishop Verstraelen. After the latter died, he was nominated to become the bishop's successor and in 1933 he became a Dutch citizen on being appointed the vicar apostolic of Ende. Founded the diocesan Sisters of the Imitation of Jesus (CIY) in 1933. He retired in 1951 when the Ende vicariate was divided into Den Pasar (Bali), Ruteng, I.arantuka and Ende. Retired to Steijl where he died on 31-1-1953.<ref>https://books.google.co.id/books?id=bc5gAAAAQBAJ&pg=PA419&lpg=PA419</ref>-->
<!--Pada tanggal 25 Maret 2015 kita turut bergembira bersama para Suster CIJ yang merayakan dasa windu Kongregasi Pengikut Yesus. Pada kesempatan ini kita mencatat kembali warisan rohani yang sangat berharga dari Bapa Pendiri tarekat CIJ, Mgr. Henricus Leven SVD. Warisan itu tercakup dalam tiga ungkapan iman yang telah dihayatinya dengan sungguh-sungguh dalam hidup dan tugas kegembalaannya, dan yang bisa menjadi sumber inspirasi, baik untuk para suster CIJ, maupun untuk kita sama saudara SVD.