Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
|death_place =
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|25px]] [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-PerjuanganP]]
|spouse = [[Iriana]]
|relations =
Baris 53:
}}
{{SegmenJokoWidodo}}
[[Insinyur|Ir.]] [[Haji|H.]] '''Joko Widodo''' ([[O Jawa]]: Jaka Widada, Jawa Latin: ''Jåkå Widådå'', [[Hanacaraka]]: {{jav|ꦗꦏꦮꦶꦢꦢ}}) atau yang lebih akrab disapa '''Jokowi''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|21|6|1961}}) adalah [[Daftar Presiden Indonesia|Presiden ke-7 Indonesia]] yang mulai menjabat sejak [[20 Oktober]] [[2014]]. Ia terpilih bersama [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Muhammad Jusuf Kalla]] dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|Pemilu Presiden 2014]]. Jokowi pernah menjabat [[Gubernur DKI Jakarta]] sejak [[15 Oktober]] [[2012]] sampai dengan [[16 Oktober]] [[2014]] didampingi [[Basuki Tjahaja Purnama]] sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota [[Kota Surakarta|Surakarta]] ([[Solo]]), sejak [[28 Juli]] [[2005]] sampai dengan [[1 Oktober]] [[2012]] didampingi [[F.X. Hadi Rudyatmo]] sebagai wakil wali kota.<ref>{{cite web|title=Diingatkan, Joko Widodo Urung Tampil - KPUD Diminta Fair|date=13 Mei 2005|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/13/slo06.htm|work=[[Suara Pembaruan]]|accessdate=Juni 2007}}</ref> Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIPPDI-P), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan [[Basuki Tjahaja Purnama]] (Ahok).<ref name="pemiludki">{{cite web|title=Naik Kopaja, Jokowi - Ahok Daftar Jadi Cagub DKI|date=19 Maret 2012|url=http://www.tempo.co/read/news/2012/03/19/228391263/Naik-Kopaja-Jokowi---Ahok--Daftar-Jadi-Cagub-DKI|work=[[Tempo (majalah)|Tempo]]|accessdate=29 Maret 2014}}</ref>
 
Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil,<ref name="digusur"/> tapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan [[Universitas Gajah Mada]]. Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha [[mebel]].<ref name="digusur"/> Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun [[2005]].<ref name="pilkadasolo1"/> Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota [[Surakarta]] menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.<ref name="princeton"/> Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012|Pilkada Jakarta 2012]]. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.<ref>{{cite news|first=Sudirman|last=Nasir|title=The thirst for positive 'deviant' leaders|date=18 Juli 2012|work=[[The Jakarta Post]]}}</ref>
Baris 81:
=== Wali Kota Surakarta ===
{{main|Karier Joko Widodo sebagai Wali Kota Surakarta}}
Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh [[PDIP|Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P) dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan [[Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2005|pemilihan tersebut]] dengan persentase suara sebesar 36,62%.<ref name="pilkadasolo1">{{cite web|title=Hasil Akhir, Jago PDIPPDI-P Unggul Pilkada di Solo dan Sukoharjo|date=28 Juni 2005|url=http://news.detik.com/read/2005/06/28/061803/391254/10/hasil-akhir-jago-pdip-unggul-pilkada-di-solo-dan-sukoharjo|work=Detik.com|accessdate=6 April 2014}}</ref> Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman pada masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.<ref name="princeton">{{cite web|title=Defusing a Volatile City, Igniting Reforms: Joko Widodo and Surakarta, Indonesia|url=https://www.princeton.edu/successfulsocieties/content/data/policy_note/PN_id199/Policy_Note_ID199.pdf|work=Princeton|accessdate=6 April 2014}}</ref> Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.<ref>Indrananto, Cahyadi (2012), ''[http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20307952&lokasi=lokal Pemimpin Daerah Sebagai Agen: Dramaturgi dalam Komunikasi Politik Walikota Solo Joko Widodo / Local Leaders as Agents: Dramaturgy on Political Communications of City Mayor Joko Widodo of Solo]'' ''(abstrak dan PDF lengkap)'', Tesis Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.</ref>
 
Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,<ref name="prambanansolotrans">[http://www.thejakartaglobe.com/archive/solo-and-yogyakarta-point-way-with-smart-public-transportation/ Solo and Yogyakarta Point Way With ‘Smart’ Public Transportation, diakses di The Jakarta Post]</ref> berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,<ref name="soloMICE"/> dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.<ref name="soloMICE">[http://www.thejakartapost.com/news/2009/02/26/surakarta-its-way-being-a-mice-city.html Surakarta, on its way to being a MICE City, diakses di situs The Jakarta Post]</ref> Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia".<ref name=undip>[http://eprints.undip.ac.id/38452/4/Bab_3.pdf _____. ''Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Solo dalam Pemindahan Pedagang Kaki Lima'']. Diakses dari librari eprint UNDIP pada 19 Maret 2014</ref> Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia [[Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2010|terpilih lagi]] sebagai Wali Kota Surakarta dengan suara melebihi 90%.<ref name="pilkadasolo2">{{cite web|first=Amril|last=Amarullah|title=PDIPPDI-P Menang Telak di Pilkada Solo
|date=4 Mei 2010|url=http://us.politik.news.viva.co.id/news/read/148652-pdip_menang_di_pilkada_solo|work=VIVA.co.id|accessdate=6 April 2014}}</ref> Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.<ref name="pemiludki"/>
 
Baris 90:
{{See also|Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012}}
==== Pilkada 2012 putaran I ====
Jokowi diminta secara pribadi oleh [[Jusuf Kalla]] untuk mencalonkan diri sebagai [[Gubernur DKI Jakarta]]<ref>[http://www.gatra.com/nasional/1-nasional/15890-jk-ternyata-yang-minta-jokowi-ke-jakarta- JK Ternyata Yang Minta Jokowi ke Jakarta di Gatra.com]</ref> pada Pilgub DKI tahun 2012. Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sementara itu Prabowo Subianto juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi sebagai calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan Calon Gubernur.<ref>[http://www.rmol.co/news.php?id=57737 ''Dibenarkan, Prabowo Subianto Lobi Megawati untuk Dukung Jokowi''.] diakses dari situs berita RMOL pada 23 Oktober 2013</ref> Pada saat itu, PDI Perjuangan hampir memilih untuk mendukung Fauzi Bowo dan Jokowi sendiri hampir menolak dicalonkan.<ref>[http://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/03/12/pdi-p-dukung-foke-jadi-gubernur-dki ''PDI P Dukung Foke Jadi Gubernur DKI''.] Diakses dari situs berita Tribun News Pada tanggal 23 Oktober 2013</ref> Sebagai wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/17/04174081/Basuki.Bangga.Dicalonkan.Oleh.PDIP.dan.Gerindra ''Basuki Bangga Dicalonkan Oleh PDIPPDI-P dan Gerindra'' diakses dari Kompas.com]</ref>
 
Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon pertama yang diperkuat oleh Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan memenangkan pilkada dalam 1 putaran.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/01/14452150/LSI.Satu.atau.Dua.Putaran.Foke-Nara.Menang ''LSI : Satu atau Dua Putaran, Foke-Nara Menang'' diakses dari situs Kompas]</ref> Selain itu, PKS yang meraup lebih dari 42 persen suara untuk [[Adang Daradjatun]] di [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2007|pilkada 2007]] juga mengusung [[Hidayat Nur Wahid]] yang sudah dikenal rakyat sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009. Dibandingkan dengan partai lainnya, PDIPPDI-P dan Gerindra hanya mendapat masing-masing hanya 11 dan 6 kursi dari total 94 kursi, jika dibandingkan dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk Hidayat Nur Wahid.<ref>[http://fokus.news.viva.co.id/news/read/297660-6-pasang-calon-berebut-kursi-dki-1 6 Pasang Calon Berebut Kursi DKI 1 6 Pasang Calon Berebut Kursi DKI 1]</ref> Namun LP3ES sudah memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan bertemu di putaran dua.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/03/18321776/Survei.LP3ES.Foke-Nara.dan.Jokowi-Ahok.Bertemu.di.Putaran.Kedua ''Survei LP3ES, Foke-Nara dan Jokowi-Ahok Bertemu di Putaran Kedua'', diakses dari situs Kompas]</ref>
 
Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua.<ref>[http://www.pemilunews.com/index.php/2012-02-10-09-39-59/2012-02-10-12-31-35/dki-jakarta/1238-jokowi-ahok-menang-di-real-count-versi-panwaslu-dki Jokowi-Ahok Menang di Real Count Versi Panwaslu DKI]</ref> Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi [[Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, 2012|pemilukada DKI 2012]] karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Wali Kota Solo 2010<ref>[http://www.antaranews.com/berita/321106/hidayat-isyaratkan-dukung-jokowi ''Hidayat isyaratkan dukung Jokowi'', diakses dari situs Antara News]</ref> serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.<ref>[http://www.theindonesiatoday.com/news/politic-news/politic-photo/item/610-faisal-basri-supporters-move-to-jokowi,-survey-reveals.html ''Faisal Basri Supporters Move to Jokowi, Survey Reveals'', diakses dari situs Indonesia Today]</ref>
Baris 107:
Menjelang putaran kedua, berbagai survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain 36,74% melawan 29,47% oleh SSSG,<ref>[http://metro.news.viva.co.id/news/read/351424-survei--pilkada-dki--cuma-8--pilih-berdasar-agama ''Survei: Pilkada DKI, Cuma 8% Pilih Berdasar Agama'', diakses dari situs Vivanews]</ref> 72,48% melawan 27,52% oleh INES,<ref>[http://www.jpnn.com/read/2012/09/14/139748/Survey-INES,-Jokowi-Menang-Putaran-Kedua- ''Survey INES, Jokowi Menangi Putaran Kedua'', diakses dari situs JPNN]</ref> 45,13% melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer,<ref>[http://www.solopos.com/2012/09/13/pilkada-dki-survei-indo-barometer-sebut-jokowi-ahok-bakal-unggul-di-putaran-ii-328363 ''PILKADA DKI: Survei Indo Barometer Sebut Jokowi-Ahok Bakal Unggul di Putaran II'', diakses dari situs Solopos]</ref> dan 45,6% melawan 44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/16/14041454/Survei.LSI-Tempo.Dukungan.Foke-Jokowi.Seimbang ''Survei LSI-Tempo: Dukungan Foke-Jokowi Seimbang'', diakses dari situs Kompas]</ref>
 
Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, [[Fauzi Bowo]] - [[Nachrowi Ramli]] mendapat 46,19%.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/20/20285279/LSI.Jokowi-Basuki.53.81.persen.Foke-Nara.46.19.persen ''LSI: Jokowi-Basuki 53,81 persen, Foke-Nara 46,19 persen'', diakses dari situs Kompas]</ref> Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer 54.24% melawan 45.76%,<ref>[http://www.antaranews.com/en/news/84606/jokowi-ahok-win-in-quick-counts ''Jokowi-Ahok win in quick counts'', diakses dari situs AntaraNews]</ref> dan lima stasiun TV.<ref>[http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=133490 ''Quick Count Lima TV Sama, Jokowi-Ahok Jawara'', diakses dari situs JPNN]</ref> Perkiraan sementara oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02% melawan 45,98%,<ref>[http://jakarta.tribunnews.com/2012/09/25/real-count-pdip-tempatkan-jokowi-pemenang-pilkada-dki ''Real Count PDIPPDI-P Tempatkan Jokowi Pemenang Pilkada DKI'', diakses dari situs TribunNews]</ref> Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%.<ref>[http://pilkada.tempo.co/konten-berita/pilkada_dki/2012/09/20/430810/Real-Count-Cyrus-Network-Jokowi-5472-Persen ''Real Count Cyrus Network: Jokowi 54,72 Persen'', diakses dari situs Tempo]</ref> Dan akhirnya pada [[29 September]] [[2012]], KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan [[Fauzi Bowo]] - [[Prijanto]].<ref>[http://jakarta.tribunnews.com/2012/09/29/kpud-jokowi-basuki-gubernur-dan-wakil-gubernur-dki-terpilih ''KPUD: Jokowi-Basuki Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Terpilih'', diakses dari situs TribunNews]</ref><ref>[http://www.kpujakarta.go.id/view/detail/199/PENGUMUMAN-REKAPITULASI-PENGHITUNGAN-SUARA-PUTARAN-KEDUA ''Pengumuman resmi KPUD Jakarta mengenai hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta Putaran 2'', diakses dari situs KPUD Jakarta]</ref>
 
Sebelum dan sesudah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia berjanji bahwa ia akan menambah 1000 unit bus Transjakarta, lalu ia bisa dihubungi wartawan 24 jam, bahwa ia akan bekerja 1 jam di kantor dan sisanya tinjau pelayanan publik. Ia juga berkata bahwa dirinya tidak akan menggusur [[Pedagang kaki lima|Pedagang Kaki Lima]] (PKL), dan juga akan membangun kampung susun yang bukan apartemen; lalu ia akan memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan, memberikan penghargaan ke semua ketua RT dan RW, dan ia juga menjanjikan akan menambah ruang publik bagi remaja DKI.<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/10-janji-jokowi-benahi-dki-jakarta/tambah-ruang-publik-bagi-remaja-dki.html</ref> Pada saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, permasalahan mulai berdatangan, dan semenjak musim hujan melanda Jakarta dan masalah macet tidak usai, publik DKI mulai pesimis dan meragukan kemampuan Jokowi dalam mengatasi masalah ibukota.<ref>[http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/02/09/warga-jakarta-mulai-ragukan-kinerja-jokowi-atasi-banjir-dan-macet Warga Jakarta Mulai Ragukan Kinerja Jokowi Atasi Banjir dan Macet]</ref>
Baris 132:
=== Pencalonan awal ===
[[Berkas:Presiden Jokowi.jpg|thumb|right|280px|Jokowi.]]
Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.<ref name="popularitasmelejit">{{cite web|last=Lamb|first=Kate|title=Jokowi enters Indonesia's political race|date=14 March 2014|url=http://www.sbs.com.au/news/article/2014/03/14/jokowi-enters-indonesias-political-race|work=Special Broadcasting Service|accessdate=15 March 2014}}</ref> Akibatnya, Jokowi merajai survei-survei calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya,<ref name="hasilsurveijokowi">{{cite web|last=Waskita|first=Ferdinand|title=Jokowi Masih Merajai Survei Calon Presiden|date=31 October 2013|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2013/10/31/jokowi-masih-merajai-survei-calon-presiden|work=Tribun News|accessdate=15 March 2014}}</ref> sehingga muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden.<ref name="wacanacapres">{{cite web|last=Hasits|first=Muhammad|title=Muncul gerakan di Facebook memaksa Jokowi nyapres 2014|date=6 February 2014|url=http://www.merdeka.com/politik/muncul-gerakan-di-facebook-memaksa-jokowi-nyapres-2014.html|work=Merdeka.com|accessdate=15 March 2014}}</ref> Namun, selama berbulan-bulan wacana tersebut menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di [[PDIPPDI-P]] harus disetujui oleh Ketua Umum [[PDIPPDI-P]] [[Megawati Soekarnoputri]], dan ia menegaskan baru akan menentukan calon setelah [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|pemilihan umum legislatif]] pada bulan April.<ref name="megawati">{{cite web|last=Harahap|first=Riza|title=
PDIPPDI-P umumkan capres setelah Pemilu Legislatif|date=10 Januari 2014|url=http://www.antaranews.com/berita/413438/pdip-umumkan-capres-setelah-pemilu-legislatif|work=Antara|accessdate=15 March 2014}}</ref>
 
Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Megawati akhirnya menulis langsung surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden, dan Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju sebagai calon presiden [[Republik Indonesia]] dalam [[pemilihan umum presiden Indonesia 2014]].<ref name=jokowicapres>{{cite web|last=Kuwado|first=Fabian Januarius|title=Jokowi: Saya Siap Jadi Capres dari PDI-P|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/03/14/1453471/Jokowi.Saya.Siap.Jadi.Capres.dari.PDI-P|work=Kompas.com|accessdate=14 March 2014}}</ref> Ia juga mengungkapkan kesiapannya sembari mengucap "bismillah" dan mencium bendera merah putih di rumah [[Si Pitung]].<ref name=jokowicapres/> Selepas pengumuman ini, indeks [[IHSG]] melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64,<ref>{{cite web|last=Melani|first=Agustina|title=Efek Jokowi Beri Tenaga ke Rupiah dan Bursa Saham|date=14 March 2014|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2023020/efek-jokowi-beri-tenaga-ke-rupiah-dan-bursa-saham|work=Liputan6|accessdate=15 March 2014}}</ref> sementara nilai tukar [[rupiah]] terhadap [[dollar Amerika Serikat]] menguat hingga angka 11,386.<ref>{{cite web|last=RH|first=Priyambodo|date=14 March 2014|title=Rupiah gains on Jokowi factor|url=http://www.antaranews.com/en/news/93204/rupiah-gains-on-jokowi-factor|work=Antara|accessdate=15 March 2014}}</ref> Pencalonan Jokowi juga diperkirakan dapat mendongkrak suara PDIPPDI-P hingga 30% dalam pemilu legislatif.<ref>{{cite web|last=Dany Sutrisno|first=Elvan|date=14 March 2014|title=Charta Politika: Deklarasi Jokowi Sebelum Pileg, PDIPPDI-P Bisa Tembus 30%|url=http://news.detik.com/read/2014/03/03/111623/2513327/10/charta-politika-deklarasi-jokowi-sebelum-pileg-pdip-bisa-tembus-30|work=Detik|accessdate=15 March 2014}}</ref> Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIPPDI-P gagal mencapai 20%.<ref>{{cite web|last=Saragih|first=Bagus BT|date=9 April 2014|title=‘Jokowi effect’ falls flat: Analyst |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/09/jokowi-effect-falls-flat-analyst.html|work=The Jakarta Post|accessdate=12 April 2014}}</ref>
 
Lima hari setelah deklarasinya, pada tanggal [[19 Maret]] [[2014]] Joko Widodo digugat oleh Tim Advokasi Jakarta Baru di [[Pengadilan Negeri]] [[Jakarta Pusat]]. Ia dinilai melanggar [[hukum perdata]] karena meninggalkan jabatannya sebagai gubernur sebelum merealisasikan janji-janjinya untuk melaksanakan program kerakyatan.<ref>{{cite news|url=http://www.tempo.co/read/news/2014/03/19/231563625/Tim-Advokasi-Jakarta-Baru-Gugat-Jokowi-di-PN-Jakarta-Pusat|title=Tim Advokasi Jakarta Baru Gugat Jokowi di PN Jakarta Pusat|author=Amirullah|publisher=Tempo.co|accessdate= 5 April 2014}}</ref> Namun, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengkonfirmasi bahwa pencapresan Jokowi tidaklah melanggar hukum. Ia berhak maju dan akan dengan mudah mendapat izin dari Presiden tanpa harus mengundurkan diri karena sudah diatur dalam Undang Undang No 47 Tahun 2008 mengenai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Seorang kepala daerah yang hendak maju dalam Pemilihan Presiden harus mengajukan surat permintaan izin kepada Presiden dan Gamawan Fauzi tidak merasa memiliki alasan untuk menghalanginya.<ref>[http://www.bengkulutoday.com/gamawan-fauzi-di-pastikan-dapat-izin-dari-presiden-jokowi-tak-perlu-mengundurkan-diri-dari-jabatannya/ ''Gamawan Fauzi Dipastikan Dapat Izin dari Presiden, Jokowi Tidak Perlu Mengundurkan Diri''.] Diakses dari situs berita Bengkulu Today pada 9 April 2014</ref>