Ilyas Karim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jovan Kevin (bicara | kontrib) →Referensi: Penambahan pranala Tag: Suntingan aplikasi seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 15:
Setelah terlibat dalam pengibaran bendera merah putih pada proklamasi kemerdekaan, Ilyas kemudian menjadi tentara. Pada 1948, Ilyas dan sejumlah pemuda di Jakarta diundang ke [[Bandung]] oleh [[Kasman Singodimedjo]]. Di Bandung, dibentuk [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR). Kesatuan tentara ini kemudian berganti nama menjadi [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Siliwangi]]. Nama Siliwangi merupakan usul dari Ilyas.
Sebagai tentara, Ilyas pernah diterjunkan di sejumlah medan pertempuran di berbagai daerah, termasuk ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di [[Libanon]] dan [[Vietnam]]. Pada 1979, Ilyas pensiun dengan pangkat [[letnan kolonel]].
Sejak 1996, Ilyas menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Yayasan Pejuang Siliwangi Indonesia yang memiliki cabang di 14 provinsi, antara lain di Medan, Riau, Jambi, Palembang, Banten, dan Ambon. Jabatannya akan berakhir pada 2009. Yayasan itu sendiri bergerak di bidang sosial. Kegiatannya antara lain penyantunan anak yatim, pembangunan tempat ibadah, dan penyantunan orang jompo.<ref name="pengibarpertama"/>
== Kehidupan ==
Ilyas Karim menetap di [[Jakarta]] bersama keluarganya sejak 1936. Ayahnya dulu seorang [[camat]] di [[Matraman]]. Di zaman penjajahan [[Jepang]], ayahnya dibawa ke [[Tegal]] dan dieksekusi tentara Jepang. Sejak saat itu, Ilyas menjadi yatim.
Dua tahun setelah pensiun sebagai tentara, Ilyas diusir dari tempat tinggalnya di asrama tentara Siliwangi [[Lapangan Banteng]], [[Jakarta Pusat]].
|