Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 20:
|[[17 April]] [[2006]]
|Mimpi Buruk Sayuti
|Sayuti, seorang Office Boy baru di kantor OKTV mengalami hari pertama bekerja yang sangat tidak menyenangkan. Baru datang saja dia sudah merasa gerah dengan kelakuan Susi seorang Cleaning Service yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sayuti. Kebetulan Sayuti ditempatkan di Pantry HRD yang ‘dikuasai’ oleh Odah. Odah adalah seorang Office Girl yang sangat diktator, kerjanya memerintah OB-OB yang lain. Di pantry itu pula ada seorang OB lain bernama Ma’il. Ma’il adalah seorang OB asal betawi yang tajir, gagap teknologi tetapi punya HP. Di kantor HRD tersebut ada beberapa karyawan di antaranya adalah Pak Hendra yang pelit dan teliti, Gusti yang gayanya sok asik, dan Saschya yang cantik tapitetapi pelupa dan punya tertawa yang sangat khas. Selain itu ada pula pak Taka, Manager HRD yang sangat galak, suka memberi hukuman fisik pada karyawannya dan diam-diam menyukai Saschya, sekertarisnya. Pada saat hari pertama Sayuti bertugas di Pantry HRD, dia sudah diberikan berbagai tugas yang berat oleh Odah. Hampir semua tugas di Pantry HRD itu Sayuti yang mengerjakannya. Mulai dari mengangkat galon sampai Mengantarkan air minum ke tempat para karyawan HRD. Dan ketika mengerjakan tugas-tugas tersebutlah Sayuti menemui kesialan-kesialan yang beruntun dari mulai dikejar-kejar Susi sampai dihukum Pak Taka -manager HRD- akibat galon air yang jatuh menimpanya.
|-
|2
Baris 40:
|[[21 April]] 2006
|Susahnya Cari Pinjaman
|Odah sedang pusing mencari pinjaman untuk membayar kontrakan. Dia mencoba meminjam ke semua OB termasuk Ma’il dan Susi, tapitetapi semua gagal. Odah yang marah menyuruh Sayuti mengepel parkiran, Sayuti yang lugu mau saja disuruh mengepel parkiran sampai ketika ketahuan Taka, Sayuti dihukum push-up oleh Taka. Sementara itu Gusti juga sedang pusing karena ingin mengajak pacarnya dinner di ulang tahunnya, tapitetapi dia tidak punya uang. Maka Gusti membujuk Semua orang dikantor untuk meminjamkan dia uang. Tapi tidak berhasil pula. Odah yang sudah putus asa, mencoba meminjam ke Saschya. Saschya tidak meminjamkan uang, tapitetapi berjanji akan membantu meminjamkan uang ke Pak Taka. Pak Taka yang menguping pembicaraan mereka lalu langsung meminjam uang ke Pak Hendra untuk dipinjamkan kembali ke Odah dengan harapan mendapat perhatian dan simpati dari Saschya. Odah seperti mendapat durian runtuh ketika Pak Taka memberikan pinjaman kepada dia. Saking kagetnya Odah sampai pingsan sehingga semua orang heboh.
|-
|6
Baris 50:
|[[25 April]] 2006
|Bonus Tahunan
|Ada Isu kalau Bonus dari kantor akan keluar tahun ini. Semua orang mengharapkan bonus akan segera keluar, termasuk Odah yang berencana akan meminjam uang bonus para OB untuk merenovasi rumah. Kesalah pahaman terjadi ketika Ma’il mendengar percakapan para karyawan HRD tentang Bonus. Omongan Pak Hendra yang sedang bercanda dengan karyawan lain dianggap serius oleh Ma’il. Ma’il yang girang segera memberitahukan berita yang salah itu kepada para OB yang lain. Berita itu diperkuat dengan Memo dari Pak Taka kepada Pak Hendra tentang pemberian Bonus. Pak Hendra segera menyuruh Sayuti untuk memperbanyak memo dan menyebarkannya, tapitetapi Pak Hendra tidak melihat kalau kertas memo tersebut ada dua halaman, sehingga terjadi kesalahpahaman lagi, Karena sebenarnya bonus hanya akan diberikan apabila perusahaan untung lima kali tahun lalu, dan ternyata perusahaan tidak untung sampai lima kali pada tahun lalu.
|-
|8
Baris 60:
|[[27 April]] 2006
|Sayuti mulai Nakal
|Ma’il menantang Sayuti untuk taruhan kecil-kecilan ketika melihat Saschya datang dan menyela antrian absen.Sayuti awalnya tidak mau tapitetapi lama-lama dia mau juga. Pada awalnya Sayuti menang taruhan siapa yang paling dulu sampai pantry. Tapi Ma’il mengajak taruhan lagi tebak-tebakan cutex yang akan dipakai oleh Saschya besok. Sementara itu, Gusti sedang merayu Pak Hendra untuk meminjam uang di toilet, Tetapi Pak Hendra tidak mau meminjamkan dan malah masuk ke WC, Gusti yang kecewa juga ikut masuk ke WC dan tetap merayu Hendra. Hendra yang tetap tidak mau meminjamkan uang, menyarankan untuk meminjam ke Pak Taka. Ketika sedang membicarakan Pak Taka, Mereka tidak tahu bahwa Pak taka sudah masuk ke Toilet dan mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya Pak Taka menghukum Gusti Push Up 50 kali. Sayuti dan Ma’il masih berkompetisi untuk memenangkan taruhan, diam-diam mereka merayu Saschya untuk memakai warna cutex sesuai dengan apa yang mereka pertaruhkan. Ketika ketahuan Saschya, Pak Taka menghukum Ma’il dan Sayuti dengan cara jewer-jeweran.
|-
|10
Baris 70:
|[[1 Mei]] 2006
|Sayuti Di mana
|Sayuti disuruh mengambilkan HP Ma’il di mobil. Ketika akan menggunakan lift untuk naik, Sayuti bertemu dengan Susi yang ingin ikut Sayuti naik. Tiba-tiba lift yang mereka gunakan rusak dan macet di tengah-tengah. Sayuti dan Susi yang panik menggedor-gedor pintu lift, tapitetapi tidak ada yang mendengar. Ma’il kebingungan mencari Sayuti yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak, tidak ada orang yang melihat Sayuti, karena Sayuti tidak ada, terpaksa Ma’il yang mengerjakan seluruh tugas yang biasanya dilakukan Sayuti dari mulai mengantarkan air minum sampai mengambil galon. Tapi Ma’il masih terus mencari Sayuti sampai ke parkiran mobil,tetapi tetap tidak ketemu. Sementara itu Sayuti yang terjebak di dalam lift bersama Susi, menghabiskan waktu dengan mengobrol banyak hal dan bermain catur jawa sampai akhirnya lift bisa diperbaiki lagi.
|-
|12
|[[2 Mei]] 2006
|Titip Absen membawa bencana
|Pak Taka menegur Gusti yang telat datang ke kantor dan akan menghukum Gusti. Tapi Gusti beralasan bahwa sebenarnya dia sudah datang dari pagi, tapitetapi pergi ke Produksi terlebih dahulu. Pak Taka yang tidak percaya lalu mengecek kartu absen Gusti, dan ternyata di kartu absen tertera kalau Gusti memang datang pagi. Tetapi dibalik itu ternyata Gusti menitip diabsenkan kepada Susi. Susi yang takut ketahuan Pak Taka, menolak untuk mengabsenkan Gusti lagi. Gusti lalu menitip absen ke Sayuti, tapitetapi ketika Sayuti menolak, Odah mendengar dan malah menjadikan itu usaha untuk mendapatkan uang banyak. Odah lalu mendata orang-orang yang ingin menitip absen dan mau membayarnya. Tapi tanpa disangka ternyata usaha Odah ketahuan Pak Taka, dan Odah pun dihukum.
|-
|13
|[[3 Mei]] 2006
|Devide et Impera
|Odah sedang kesal dengan Sayuti yang terkesan tidak mau membantu Odah. Padahal saat itu Sayuti sedang sibuk membuat minuman untuk tamu Pak Taka.Tapi Odah yang sudah keburu sakit hati rupanya ingin membalas Sayuti dengan menyampaikan berita bohong ke Ma’il bahwa Sayuti mengadukan Ma’il sering main internet ke Saschya. Ma’il yang marah mencari Sayuti ke mana-mana di seluruh kantor tapitetapi tidak ketemu karena Sayuti sedang membeli makanan untuk para karyawan. Tahu bahwa Ma’il belum juga menemukan Sayuti, Odah kembali memanas-manasi Ma’il bahwa sayuti mengatakan bapaknya Ma’il kaya karena korupsi. Ma’il yang makin marah akhirnya bertemu dengan Sayuti dan langsung berantem. Semua orang yang ada di HRD heboh dan menyoraki Ma’il dan Sayuti. Setelah dipisahkan ternyata baru ketahuan bahwa biang keladi dari semuanya adalah Odah yang mengadu domba Ma’il dan Sayuti.
|-
|14
Baris 105:
|[[10 Mei]] 2006
|Surat Cinta Pak Taka
|Pak Taka ingin memberikan surat cinta untuk Saschya, tapitetapi ketika menerima telepon, surat itu jatuh dan dikira sampah oleh Ma’il. Ketika Pak Taka ingin meneruskan surat yang tadi, ternyata surat itu sudah hilang. Kesalah pahaman terjadi ketika Sayuti juga ingin menulis surat untuk Susi, dan yang Susi temukan ternyata surat dari Pak Taka. Susi mengira surat tersebut ditulis oleh Sayuti untuk dirinya. Susi pun ke geeran sendiri. Sementara itu, Pak Taka terus mencari-cari surat yang hilang tersebut sampai ke Pantry dan mencari Ma’il, Tapi tetap tidak ketemu.
|-
|19
Baris 115:
|[[12 Mei]] 2006
|Pak Hendra memang pelit
|Ma’il kena musibah jatuh dari tangga ketika sedang bekerja di ruang HRD. Esoknya Sayuti bekerja lebih keras karena Ma’il tidak masuk. Odah menugaskan Sayuti macam-macam tanpa melihat bahwa Sayuti sedang sakit. Para karyawan meminta rembers pengobatan kepada Pak Hendra tapitetapi tak ada satupun yang berhasil termasuk satu karyawan yang telah dibalut perban seluruh tubuhnya tapitetapi Pak Hendra saking pelitnya masih tidak percaya dan masih meminta bukti. Sayuti yang juga ingin rembers pengobatan ditanya nama dokternya oleh hendra. Ketika lewat Pantry, Karyawan berbalut perban itu disangka Ma’il oleh Susi lalu dibawa ke Pantry, ketika sudah ditanya-tanya tiba-tiba Ma’il yang Asli datang dengan memakai penyangga leher, Semua orang yang ada di Pantry bengong dan terheran-heran siapa sebenarnya karyawan berbalut perban tersebut. Pak Taka sedang sakit tangan karena keseringan gebrak meja, Saschya yang tahu memanggilkan tukang urut untuk Pak Taka. Pak Taka ingin mengajak Saschya makan malam sebagai rasa terimakasih, tapitetapi Saschya yang tidak ‘ngeh’ malah mengajak pacarnya ikut. Sayuti yang sudah ingat nama dokternya kembali mencoba meminta reimburst ke Hendra tapitetapi hendra masih tetap tidak mau memberi. Akhirnya ketika di Lift Sayuti masih bersin-bersin, Pak Hendra memberi tanda tangan reimburst karena Sayuti mengaku harus menunggu bulan depan untuk kembali lagi ke dokter sampai dia punya uang lagi.
|-
|21
Baris 172:
|Bintang Tamu : [[Fairus Faisal]] – Vira
 
Vira adalah mahasiswi magang yang akan ditempatkan di bagian produksi, tapitetapi untuk sementara akan dititipkan dahulu di bagian HRD. Gusti dan Hendra langsung terkesima melihat paras Vira yang cantik. Mereka pun berebut ingin mendapatkan perhatian dari Vira. Tapi ternyata bukan hanya Gusti dan Hendra saja, karena Ma’il pun diam-diam menyukai Vira. Seharian itu ada saja ulah mereka yang ingin mencoba mencari perhatian Vira. Gusti mencoba untuk mengajak Vira makan siang, namun karena Pak Hendra yang menyindir-nyindir terus akhirnya Gusti gagal mengajak Vira Makan siang. Vira akhirnya pergi makan siang sendiri di Pantry di mana dia bertemu dengan Odah dengan gaya “malak” yang khas.
|-
|32
|[[30 Mei]] 2006
|Ramalan Bintang bikin Meriang
|Saschya membacakan ramalan bintang beberapa orang di HRD, beberapa ada yang benar beberapa ada yang salah. Odah berubah sikap menjadi baik kepada Sayuti karena percaya bahwa Sayuti akan naik jabatan sesuai dengan ramalan bintang Saschya. Ma’il yang kebetulan datang ke HRD penasaran lalu mengambil majalah Saschya untuk dibaca di toilet, Lalu karena ramalan bintang Ma’il tidak bagus, Ma’il emosi dan merobek majalah punya Saschya. Tapi dia kaget setelah sadar bahwa Majalah itu punya Saschya. Saschya yang merasa majalahnya hilang mencari-cari sampai ke ruangan Pak Taka. Sementara Pak Hendra yang gengsi tidak mau dibacakan ramalannya ternyata menemukan majalah Saschya di bawah washtafel toilet. Diam-diam Pak Hendra membaca ramalan juga dan ketahuan Pak Taka. Karena majalahnya sobek, Saschya minta ganti ke Pak Hendra. Pak Hendra yang merasa tidak merobek majalah Saschya tidak terima dan tidak mau mengganti, tapitetapi karena ada Pak Taka, akhirnya Pak Hendra mengganti juga. Odah masih saja percaya ramalan bintang SAyuti, Odah tidak mengizinkan Sayuti bekerja terlalu cape, Odah malah menyuruh Sayuti tidur di Pantry.
|-
|33
Baris 214:
|Bintang Tamu : [[Tina Toon]] - (Tina-anak odah)
 
Ma’il dan Sayuti dikejutkan oleh seorang anak perempuan yang tiba-tiba masuk Pantry dan mencari mama nya yang katanya bos di kantor OKTV. Ma’il dan Sayuti menyangka bahwa anak itu adalah anak Ibu Cynthia (pemilik OKTV). Tina (Tina Toon) meminta makanan kepada Ma’il dan Sayuti karena dia belum sarapan. Sayuti akhirnya membuatkan Tina mie goreng, tapitetapi setelah makan mie goreng, Tina juga memakan nasi uduk sayuti yang dibelikan Susi. Ketika Gusti datang ke Pantry, Gusti ingin membujuk Tina agar Tina bilang ke mamanya bahwa Gusti selalu bekerja dengan baik. Tapi Tina malah minta dibelikan es krim dan makanan kepada Gusti. Bahkan Tina minta digendong Gusti naik tangga karena Tina takut naik lift. Hendra yang juga ingin mencari muka kepada bos, mengajak main Tina ke ruangan HRD. Tapi karena Tina bandel Hendra memelototi Tina hingga Tina menangis dan kabur. Maka Ma’il, Sayuti, Gusti dan Hendra sibuk mencari dan mengejar-ngejar Tina di kantor HRD.
|-
|40
Baris 228:
|Bintang Tamu : [[Wendy Armoko|Wendy Cagur]] - (Wendy-Cleaning Service)
 
HRD sedang mengadakan pembersihan, Semua kardus-kardus data diturunkan untuk dibereskan. Tapi Hendra hanya mengatur-ngatur saja dan tidak membantu membereskan, Gusti pun akhirnya protes ke Hendra. Tapi Hendra beralasan bahwa dirinya alergi debu dan tidak bisa bekerja. Saschya juga katanya alergi tapitetapi dia alergi bekerja. Lama-lama para karyawan kewalahan dan meminta Susi dan Sayuti saja yang membereskan ruangan HRD. Untuk menggantikan Susi di lantai dua, maka diperbantukan cleaning service dari lantai tiga. Sang cleaning service ini ternyata memiliki tingkah laku yang tidak menyenangkan, terutama karena dia adalah seorang sarjana, jadi dia merasa tidak cocok menjadi cleaning service. Semua orang di HRD tidak menyukai Wendi (Cleaning service) karena sombong dan tidak mau bekerja. Kecuali Saschya yang minta diajarin Wendi bagaimana cara bikin jadwal. Saschya mempromosikan kepada Pak Taka agar Wendi diangkat dari jabatan cleaning service. Akhirnya Pak Taka pun mengabulkan permintaan Saschya dengan mengangkat Wendi.
|-
|42
Baris 235:
|Bintang Tamu : [[Uut Permatasari]]
 
Di pagi hari depan lobby, Mail sedang mengarahkan Sayuti yang membawa beberapa tumpukan kardus, tiba-tiba Mail melihat seorang Office Girl (OG) yang diperankan oleh Uut Permatasari. Mail menggoda dan menemani Uut masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan Sayuti. Di pantry Mail bercerita kepada Mpok Odah bahwa ia melihat seorang OG baru di kantor tapitetapi ia lupa menanyakan namanya dan nomor teleponnya. Gusti pun mendengar kalau ada OG baru yang cantik. Ia bertemu dengan Uut di lorong pantry. Gusti mulai bertanya-tanya tapitetapi Uut hanya menjawab dengan singkat dan pergi masuk toilet. Gusti bertanya sama Mpok Odah siapa nama OG cantik itu. Mpok Odah kesal karena semua orang heboh menanyakannya, ia mengatakan pada Gusti bahwa ia sudah bertanya pada Pak Hendra dan tidak ada OG baru, itu mungkin OG yang dulu pernah bunuh diri karena ditolak cintanya jadi sekarang dia gentayangan. Gusti pergi dengan kesal tapitetapi tidak menyerah untuk mendekati Uut. Gusti bertemu lagi dengan Uut, dan mencari perhatian Uut, setelah Uut pergi Mail datang dan mengatakan bahwa OG yang cantik itu sudah menjadi incerannya. Ternyata Sayuti juga mengejar OG yang cantik itu, saat Uut keluar lift, Sayuti mengejarnya dan ingin mengatakan sesuatu tapitetapi grogi. Sayuti ragu tapitetapi akhirnya mendekati Uut dan membisikkan sesuatu. Di saat yang bersamaan Susi datang.
|-
|43
Baris 254:
|Bintang Tamu : [[Surya Saputra]]
 
Pagi-pagi di ruang pantry Mpok Odah sedang mencari barang miliknya yang hilang. Sampai Sayuti yang sedang makan di meja pantry ikut di geledah. Pada saat Sayuti keluar pantry ia bertemu dengan Mail yang baru keluar dari toilet. Sayuti cerita kalau Mpok Odah lagi marah-marah karena kehilangan sesuatu. Mail cuek aja karena tidak merasa di marahin sama Mpok Odah. Susi yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum dan mengatakan bahwa pasti yang dicari Mpok Odah adalah KTPnya karena Susi menemukannya di depan lift. Lalu Mail berusaha merebutnya dari tangan Susi untuk mengembalikannya tapitetapi Susi tidak mau, Susi ingin mengembalikannya sendiri karena Susi yang menemukannya. Terjadilah tarik menarik antara Susi dan Mail. Sayuti berusaha melerainya. Alhasil KTP Mpok Odah sobek, dan sobekannya jatuh dilantai. Mpok Odah geram, Sayuti dan Mail Kabur. Saat Mpok Odah mencari-cari Mail dan Sayuti, ia dikagetkan dengan kedatangan suaminya (Surya Saputra) yang ingin membuat surprise untuk ulang tahun perkawinannya. Mpok Odah mendadak berubah 180 derajat. Di dalam pantry ia membuatkan Surya minuman, juga untuk Sayuti dan Mail. Sayuti dan Mail terheran-heran melihat tingkah laku Mpok Odah. Pada saat Surya ingin ke toilet Mail dan Sayuti ingin ikut ke toilet juga karena takut dimarahin sama Mpok Odah. Terpaksa Mpok Odah menunggu di depan toilet agar Mail dan Sayuti tidak kabur. Surya bertanya kenapa Mama nunggu di depan toilet, Mpok Odah menjawab bahwa ia cemas, Surya pun balik menjawab. Pada saat makan siang Mpok Odah meminta tolong Sayuti untuk membelikan makanan buat suaminya dengan bahasa yang halus tidak seperti biasanya. Sayuti bertanya apakah nasinya satu atau satu setengah seperti yang biasa Mpok Odah pesan, Mpok Odah nyengir sambil menendang kaki Sayuti.
Di lain tempat, Pak Taka memanggil Saschya karena ingin memberikan sesuatu kepadanya. Saschya melihat ruangan Pak Taka yang berantakan dengan file-file yang bertumpukan mengatakan ingin membantunya. Tapi bukan membantu membereskannya melainkan membantu menelfon Gusti untuk meminta Gusti yang membereskannya. Pak Taka kemudian memdapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Saschya. Ia memberikan kotak kecil berwarna ungu yang berisi sebuah cincin. Saschya sangat senang dan terharu atas perbuatan Pak Taka. Ia mengatakan suka sekali dengan tempat cincinnya sambil mengembalikan cincinnya ke Pak Taka.
|-
Baris 260:
|[[19 Juni]] 2006
|Mail lagi senang mengikuti fitness
|Mail lagi senang mengikuti fitness. Ia sedang memamerkan badannya di depan Sayuti yang bingung melihat gerak gerik Mail yang aneh. Mail mengajak Sayuti untuk ikut fitness dan menjelaskan kalau ikut fitness bisa sauna, mandi uap dan angkat barbel. Sayuti dengan polos menanyakan apa artinya. Mail ingin memamerkan badannya kepada temen-temen OB yang lain, dengan gaya yang sok gagah ia mengatakan kalau di ruangan ini kok panas sekali, perlahan-lahan Mail mulai membuka bajunya dan memperlihatkan ototnya. Semua OB mengikuti gerak gerik Mail. Odah baru datang mencari Sayuti untuk pinjam uang, karena Sayuti tidak ada, akhirnya Mail yang meminjamkan uang kepada Odah. Padahal uang tersebut ingin digunakan untuk bayar fitness. Di lain tempat Gusti juga diajak fitness oleh Mail biar badannya bisa sekeren Mail. Gusti menganggap bentuk badannya sudah bagus, tapitetapi apa salahnya kalau ikutan fitness bareng Mail. Akhirnya Gusti jadi ikut-ikutan bergaya memamerkan ototnya. Tanpa disadari Gusti melangkah memasuki ruangan Pak Taka. Gustipun terkejut ketika ditegur Pak Taka. Langsung Gusti buru-buru merapikan pakaiannya. Selain Mail yang mengajak temen-temen OB untuk ikut fitness, Gusti juga mengajak Pak Hendra dan Saschya.
|-
|47
Baris 282:
|Bintang Tamu : [[Didi Kempot]]
 
OB kali ini bercerita tentang Sayuti yang sedang rindu ingin pulang ke Solo, Sayuti terlihat sedih di pantry kemudian Susi mencoba menghiburnya. Saat Susi ingin membuat teh untuk Sayuti, terdengar suara ada yang menyanyikan lagu Stasiun Balapan, Susi mengira Sayuti yang bernyanyi, ternyata bukan Sayuti, tetapi Didi Kempot penyanyi Solo yang tiba-tiba masuk ke ruang pantry ingin pinjam sebuah gelas. Sayuti diam terpana lalu Susi memberikan gelasnya. Didi dengan heran melihat Sayuti langsung pergi meninggalkan pantry. Susi ingin menolong Sayuti untuk mengobati rindunya kepada Solo. Ia mengajak Sayuti untuk mencari Mas Didi Kempot dan minta tanda tangannya. Sayuti tersenyum setuju. Susi dan Sayuti bertemu Mail di depan lift. Susi langsung menanyakan apakah Mail melihat Mas Didi di bawah. Mail menjawab iya ia melihatnya di toilet tehnik. Sayutipun langsung bergegas masuk ke dalam lift. Susi heran melihat Mail, kenapa Mas Didi bisa ada di toilet tehnik. Ternyata yang dimaksud Mail adalah Mas Didi yang kerja di bagian tehnik. Susi langsung teriak mengatakan bahwa bukan Mas Didi tehnik tapitetapi Mas Didi Kempot. Mas Didi Kempot yang sedang membaca Koran langsung berdiri melihat Susi, Susi tersentak kaget dan langsung lari menuju tangga mencari Sayuti. Susi bertemu lagi dengan Mas Didi di lobby, Susi meminta Mas Didi untuk menunggu sebentar karena ia akan memanggil Sayuti sebentar ke pantry. Mas Didi pun bersedia menunggu. Sayuti akhirnya bertemu dengan mas Didi di lobby, tetapi ia lupa membawa buku untuk meminta tanda tangannya, bergegaslah Sayuti kembali naik ke atas untuk mengambil buku. Di atas Sayuti bertemu dengan Saschya , Pak Hendra dan Gusti yang meminta Sayuti untuk membelikan makanan di depan. Sayuti pun tidak bisa menolaknya. Setelah lama menunggu, Mas Didi dipanggil untuk melaksanakan shooting. Susi berusaha untuk menahan Mas Didi tapitetapi gagal. Susi kesal tapitetapi tidak menyerah untuk mengobati rindu Sayuti akan kota Solo. Susi berharap bisa mempertemukan Sayuti dan Mas Didi Kempot setelah selesai shooting.
Selain meminta tanda tangan Mas Didi Kempot, Susi berusaha mencari pinjaman Handphone Kamera untuk foto Sayuti dengan Mas Didi Kempot. Susi mencoba pinjam handphonenya Mail, tapitetapi tidak diberikan. Usaha Susi tidak sampai di situ, ia mencoba keruang HRD untuk pinjam kamera digital punya Gusti, tetapi Gusti tetap mengatakan tidak, sampai akhirnya Pak Hendra yang memberikan pinjaman kamera digital ke Susi yang ternyata kamera itu milik Gusti yang dipinjamkan kepada Pak Hendra. Apakah Susi bisa mengobati hati Sayuti dan akhirnya bisa bertemu dengan Mas Didi Kempot?
|-
|51
Baris 290:
|Bintang Tamu : [[Tessy]]
 
Pak Hendra dan Gusti sedang absen, tiba-tiba Gusti melihat cewek di depan lift. Gusti mengajak Pak Hendra untuk berkenalan karena selama ini Pak Hendra belum punya pacar. Pak Hendra ragu tapitetapi akhirnya mau juga. Pak Hendra menegur cewek itu tapitetapi langsung kaget setelah melihatnya ternyata itu lelaki yang berpakaian seperti wanita. (Diperankan oleh Tessy) Akhirnya Tessy menggoda balik. Tessy datang ke ruang HRD untuk bertemu dengan Pak Taka. Pak Hendra langsung menunduk kepala pura-pura tidak melihat Tessy sedangkan Gusti kaget dan langsung ngumpet di bawah kolong meja. Saschya tetap santai bercermin dengan kaca ungunya. Tessy bertanya pada Saschya apakah Bos HRD ada. Saschya hanya diam, Tessy kesal dan menanyakannya sekali lagi. Saschya ikut kesal ia merasa kacanya ingin diambil. Karena kesal tidak bisa bertemu dengan Bos HRD, Tessy pergi ke Pantry dan bertemu dengan Sayuti. Sayuti menawarkan minuman tapitetapi Tessy menolak. Ia melihat ada jerawat di jidat Sayuti. Tessy ingin menolong Sayuti untuk memencet jerawatnya. Sayuti menolak tapitetapi Tessy memaksa. Pak Hendra, Gusti dan Mail mengintip dari luar pantry. Mail mengatakan ke Susi bahwa Sayuti lagi dianiaya. Susi ingin menolong Sayuti tapitetapi setelah melihat Tessy ia tidak berani. Akhirnya Gusti, Pak Hendra, Mail dan Susi bersama-sama menyerbu Tessy untuk menolong Sayuti. Tessy di bawa ke ruang Pak Taka. Pak Taka kaget kenapa tessy diperlakukan seperti itu. Pak Taka langsung melotot. Gusti dan Mail melepaskan Tessy. Ternyata Tessy adalah tetangga Pak Taka yang lagi shooting sinetron sebagai seorang wanita.
|-
|52
Baris 338:
|Bintang Tamu : [[Jojon]]
 
Pak Taka menginformasikan kepada semua karyawan HRD bahwa akan kedatangan tamu besar, pemilik OKTV yaitu Pak Jojon yang diperankan oleh Jojon sendiri. Pak Taka mengatakan bahwa Pak Jojon akan membicarakan kinerja HRD. Semua karyawan di minta untuk selalu rapih, sopan dan tertib selama Pak Jojon ada di sini. Sayuti menyiapkan kue untuk dibawa keruangan Pak Taka, tapitetapi kurang 2 buah. Sayuti menuduh Mail yang mengambilnya tapitetapi ia tidak mengaku, lalu Sayuti mengatakan kalau makan yang bukan haknya nanti akan sakit perut. Mail marah, dan merebut bakinya. Saat Mail mengantarkan kue dan minuman ke ruang Pak Taka, Pak Hendra langsung mengambilnya, tiba-tiba telp dimeja Pak Hendra bunyi, ia minta tolong Gusti untuk mengangkatnya tapitetapi Gusti tidak mau, akhirnya Pak Hendra mengangkat teleponnya, Gusti langsung mengambil baki dan masuk ke ruangan Pak Taka. Semua ingin cari perhatian sama Big Boss. Pak Hendra dan Gusti bertemu dengan Pak Jojon dan berebutan ingin di periksa hasil kerjaannya, semua mengerubuti Pak Jojon. Pak Jojon kesal dan berteriak, lalu pergi meninggalkan ruang HRD. Ia menuju pantry dan bertemu dengan Sayuti. Terjadi percakapan yang lucu antara Jojon dengan Sayuti. Sayuti dengan polos menceritakan bahwa tadi pagi semua orang ribut karena akan kedatangan tamu besar. Sayuti tidak tau kalau yang diajak bicara itu adalah Pak Jojon Pemilik OKTV.
|-
|60
Baris 373:
|Bintang Tamu : [[Kembar Srikandi]] (Rizke dan Rizka)
 
Suatu pagi, Gusti bertemu dengan seorang perempuan cantik di Lobby OKTV. Seperti biasa, jiwa playboy Gusti pun keluar. Dia mulai tebar pesona pada si perempuan cantik yang bernama Rizka ini. Rizke pun menjawab pertanyaan-pertanyaan Gusti dengan ramah. Namun, acara pendekatan Gusti ini terputus dengan datangnya Pak Taka. Gusti pun masuk ke ruang kerja. Tak berapa lama kemudian, Gusti kembali turun ke lobby dan mendapati Rizka masih di sana. Tapi, ternyata Rizka malah marah dan mengancam akan memanggil satpam ketika ditegur Gusti. Gusti pun bingung. Ternyata perempuan tersebut bukanlah Rizka, tapitetapi Rizke saudara kembarnya. Keduanya merupakan duet penyanyi Kembar Srikandi. Rizka sendiri, tanpa sepengetahuan Gusti, pergi ke toilet.
Sementara itu, Hendra si banci artis girang bukan kepalang bertemu dengan Rizke dari Kembar Srikandi. Kelakuan Hendra yang aneh dan berlebihan membuat Rizke ketakutan. Mail yang juga suka dengan Kembar Srikandi nasibnya tak seberuntung Hendra, dia selalu datang tepat setelah Kembar Srikandi pergi.
|-
Baris 448:
|Bintang Tamu : [[Reggy Lawalata]]
 
Nenek Mail, Saripah (Reggy Lawalata) datang ke OKTV. Saripah yang masih menganggap dirinya muda, menolak untuk dipanggil nenek dan ngotot untuk dipanggil dengan sebutan tante. Saripah bertemu dengan Sayuti yang dengan baik hati mengantarkannya ke pantry. Di pantry, Saripah bertemu dengan Odah, OB senior bagian HRD. Saripah yang mengira kalau Mail adalah bos besar, mulai menyuruh-nyuruh Odah. Odah yang kaget dimarahi Saripah, serta merta menuruti keinginan Saripah. Sayuti yang masih ada di pantry takjub melihat Odah menuruti keinginan seorang nenek. Sementara itu, Mail yang tidak tahu kalau neneknya datang berkunjung, menyebar gosip kalau Sayuti membawa pacarnya yang sudah nenek-nenek ke kantor. Karyawan di kantor HRD pun termakan gosip yang disebar Mail. Ketika Mail menuntut penjelasan dari Sayuti barulah dia tahu bahwa nenek-nenek yang dimaksud adalah neneknya sendiri. Setelah beberapa lama di pantry, akhirnya Saripah menyadari kalau cucunya bukanlah bos besar seperti yang ia sangka, tapitetapi hanya seorang OB. Saripah akhirnya juga ketakutan pada Odah yang galak. Odah sendiri kebingungan karena Nenek Mail tiba-tiba menghilang dari pantry. Karena merasa bersalah, Odah mematuhi perintah Mail untuk membuatkannya kopi. Odah tidak tahu kalu Saripah sudah diantar pulang oleh Sayuti.
|-
|75
Baris 478:
 
Odah tersinggung karena diejek gendut oleh Ike, seorang pegawai dari bagian keuangan. Odah yang mendendam, berjanji akan melabrak Ike tanpa melihat siapa dia. Hari itu, Ike Nurjanah datang ke OKTV untuk suatu acara. Sayuti yang tidak mengenal siapa Ike Nurjanah, mengira kalau dia adalah Ike yang mengejek Odah. Sayuti merasa kalau Ike tidak seburuk yang dikatakan Odah berusaha ‘menyelamatkan’ Ike dari amukan Odah. Jadilah setiap Odah mendekat, Sayuti menyuruh Ike Nurjanah bersembunyi. Ike Nurjanah ketakutan, begitu diberitahu kalau ada orang yang sebal padanya diOKTV. Susi mengira ketakutan Ike adalah karena sikap Odah yang norak kalau bertemu dengan artis terkenal. Susi pun membantu Sayuti menyembunyikan Ike dari Odah.
Sementara itu, Hendra dan Mail yang mengagumi Ike Nurjanah berusaha menangkap Ike untuk meminta tanda tangan. Kelakuan aneh kedua orang ini, membuat Ike mengira kalau mereka adalah anak buah Odah yang juga sebal padanya. Sayuti akhirnya menyadari kalau Ike yang ada bersamanya bukanlah Ike pegawai keuangan, tapitetapi Ike Nurjanah, penyanyi terkenal. Odah yang dikira sebal pada Ike Nurjanah, ternyata malah penggemarnya. Odah pun sudah menyiapkan buku tulis untuk meminta tanda tangan Ike Nurjanah. Tapi, malang tak dapat di tolak, yang menandatangani buku tulis itu malah Ike dari bagian keuangan.
|-
|79
Baris 493:
 
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya di mana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada di dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.
Sayuti yang tidak tahu kalau ada yang mencari, pergi ke ATM untuk mengambil uang yang akan dipinjam oleh Odah. Nunung yang memanggil Sayuti, tapitetapi Sayuti tidak mendengar. Akhirnya Nunung bertemu dengan Mail yang bersedia mengantarnya naik lift. Nunung yang tidak mengetahui di mana Sayuti berada masuk ke ruang HRD yang dikiranya pantry. Di sana dia bertemu dengan Gusti, Saschya, dan Hendra. Nunung pun diantar Saschya ke pantry untuk menemui Sayuti yang ternyata sudah kembali dari ATM. Tujuan Nunung datang ke OKTV adalah untuk mengembalikan uang yang dipinjamkan Sayuti kepadanya. Padahal sebelumnya Susi yang mengaku-aku sebagai pacar Sayuti sempat cemburu, karena ia mengira kalau Nunung adalah pacar Sayuti. Sementara itu, para karyawan HRD dimarahi oleh Pak Taka, karena tidak ada yang mengangkat teleponnya. Seusai dimarahi, para karyawan malah berebut mengangkat telepon setiap salah satu dari telepon mereka berdering.
|-
|81