Bahasa Osing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kolomonggo (bicara | kontrib) |
Kolomonggo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 32:
Bahasa Jawa Osing mempunyai banyak kesamaan dan memiliki kosakata Bahasa Jawa Kuna yang masih tertinggal. Namun di wilayah Banyuwangi sendiri terdapat variasi penggunaan dan kekunaan juga terlihat disitu. Varian yang dianggap Kunoan terdapat utamanya diwilayah "Giri" dan "Glagah", dimana bahasa Osing disana masih dianggap murni. Sedangkan Bahasa Jawa Osing di Kabupaten Jember telah banyak terpengaruh bahasa Jawa dan Madura. Serta pelafalan yang berbeda dengan Bahasa Jawa Osing di Banyuwangi.
===Gaya Penggunaan Bahasa===
Di kalangan masyarakat Osing, dikenal dua gaya bahasa yang satu sama lain ternyata tidak saling berhubungan. Yakni ''Cara Osing'' dan ''Cara Besiki''. ''Cara Osing'' adalah gaya bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, dan tidak mengenal bentuk Ngoko-Krama seperti layaknya Bahasa Jawa umumnya. Yang menjadi pembedanya adalah pronomina yang disesuaikan dengan kedudukan lawan bicara, misalnya :
* ''Siro wis madhyang?'' = kamu sudah makan?
* ''Riko wis madhyang?'' = anda sudah makan?
Sedangkan ''Cara Besiki''adalah bentuk "Jawa Halus" yang dianggap sebagai bentuk wicara ideal. akan tetapi penggunaannya tidak seperti halnya masyarakat Jawa, ''Cara Besiki'' ini hanya dipergunakan untuk kondisi-kondisi khusus yang bersifat keagamaan dan ritual, selain halnya untuk acara pertemuan menjelang perkawinan.
===Kosakata===
Kosakata Bahasa Jawa Osing berakar langsung dari bahasa Jawa Kuna, dimana banyak kata-kata kuna masih ditemukan disana, disamping itu, pengaruh [[Bahasa Bali]] juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini. Seperti kosakata ''sing'' (tidak) dan ''bojog'' (monyet).
Pengaruh [[Bahasa Inggris]] juga masuk kedalam bahasa ini melalui para tuan tanah yang pernah tinggal dikawasan tersebut, seperti dalam kata :
* ''Sulung'' dari kata ''so long'' namun bermakna ''duluan''
* ''Nagud'' dari kata '' no good'' bermakna ''jelek''
[[Bahasa Jawa]]
|