Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Minions Kevin Stuary Bob
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
|lokasi=[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]
|negara=[[Indonesia]]
|tipe=Publik/Militer
|waktu=UTC+7
|elevasi=15 [[meter|m]] (49 [[feet|f]])
Baris 19:
}}
 
'''Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II''' (kode [[IATA]]: '''PLM)''') adalah yang landas pacu aspal ukuran landas pacu 9.843ft dan 3.000m Dari [[bandar udara]] internasional yang melayani kota [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]] dan sekitarnya. Bandara ini terletak di wilayah KM.10 Kecamatan [[Sukarame, Palembang|Sukarame]]. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dioperasikan oleh [[Angkasa Pura|PT Angkasa Pura 2]]. Nama bandara ini diambil dari nama [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] ([[1767]]-[[1862]]), seorang [[Pahlawan Nasional Indonesia]] melawan VOC-Belanda yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam ([[1803]]-[[1819]]). Panjang landasan pacu (''run way'') Bandara [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] sehingga menjadi 13/31 berukuran {{convert|3571|x|45|m|0}}, lebar 45 meter di atas permukaan [[Beton]] sejak September 2014.
 
== Sejarah Singkat ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het neergestorte vliegtuig de Specht bij het vliegveld van Palembang Talang-Betoetoe Zuid-Sumatra TMnr 10010710.jpg|thumb|300px|left|Kecelakaan pesawat "De Specht" di lapangan terbang Talangbetutu tahun 1938.]]
Pada tanggal [[1 Januari]] [[1920]], karena suatu hal konsesi atas tanah perkebunan itu berpindah tangan kepada '''Palembang Maatschappij''' ('''Palembang MIJ''') atau '''NV Palembang Maskapai'''. Tahun itu terdapat kabar pionir penerbang bangsa [[Belanda]] dikepalai oleh [[Jan Pieterszoon Coen]] akan menerbangkan pesawat kecilnya [[Fokker]] dari [[Eropa]] ke wilayah [[Hindia Belanda]] dalam waktu 20 jam terbang. Maka Palembang MIJ yang memegang konsesi atas tanah itu, menyediakan sebidang lahan untuk diserahkan sebagai lapangan terbang pertama di [[Kota Palembang]].
 
Pada tanggal [[1 Januari]] [[1950]], bandara ini menjadi lapangan udara bersama baik untuk kegunaan [[sipil]] maupun [[militer]] status bandara ini menjadi '''Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II'''.
 
Pada tanggal [[1 Januari]] [[1970]], bandara ini resmi dikelola oleh Manajemen [[PT]] ([[Persero]]) Angkasa Pura II.
 
Pada saat Provinsi [[Sumatera Selatan]] resmi terpilih sebagai tuan rumah [[PON XVI]] tahun [[2004]], pemerintah berupaya untuk memperbesar kapasitas bandara sekaligus mengubah status bandara ini menjadi bandara internasional. Gedung terminal baru Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II akhirnya berhasil rampung dan diresmikan pada [[1 Januari]] [[1990]].