Oeripan Notohamidjojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Riwayat singkat: clean up, replaced: Akte → Akta using AWB
k Riwayat hidup: clean up, replaced: akte → akta using AWB
Baris 70:
Setelah tamat belajar dari Hollandsch Zendingschool, sekolah dasar tujuh tahun berbahasa pengantar Belanda, yang dipimpin oleh Nona E. Kuckel, pada tahun 1929 ia melanjutkan belajar ke Christelijke Hollands Inlandse Kweekschool di Solo, suatu sekolah pendidikan guru enam tahunan yang menyiapkan guru-guru untuk sekolah dasar. Meskipun maksud ayah sebenarnya supaya dengan menyekolahkan anak di Solo dapat diketahui rahasia metode penginjilan yang dilaksanakan oleh pendeta Zending Dr. Van Andel, tetapi sang anak menjelang pada suatu hari menghadap ayah dengan pemberitahuan bahwa pelajaran agama Kristen yang diterima dalam katekisasi amat menarik sehingga ia mohon perkenan ayah untuk dibaptiskan masuk Kristen. Hal ini baru kemudian sesudah usia 20 tahun dicapai, diizinkan oleh bapak Abdullahfatah dengan hati yang berat.
 
Pertobatan yang berdasarkan keyakinan penuh ini sangat berarti bagi hidup dan karya Dr. Notohamidjojo di kemudian hari. Setelah tamat dari Chr. H.I.K. pada tahun 1935, ia tanpa bekerja terlebih dulu sebagai guru di H.I.S. yang sebenarnya merupakan syarat minimum diperkenankan belajar 3 tahun di Bandung untuk memperoleh akteakta kepala sekolah dasar pada hoofdactecursus di sana. Kawan sekelas sejak di H.I.K. dan di kursus tersebut antara lain Bapak S. Subanu, M.A. yang kemudian mendampinginya sebagai wakil rektor.
 
Dari tahun 1938 sampai pecah perang ia bekerja di Solo sebagai guru sekolah dasar ‘Prins Bernhard School’, suatu sekolah latihan dari Chr.H.I.K. yang dipimpin oleh tuan H. Zweers. Pada sekolah tersebut bekerja pula Bapak S.M.A. Pasaribu yang kemudian ikut menyumbangkan gagasan dalam pendirian perguruan tinggi Kristen di Salatiga.