Hubungan Rusia dengan Turki: Perbedaan antara revisi

'''Hubungan Rusia dengan Turki''' ({{lang-ru|Российско–турецкие отношения}}, {{lang-tr|Rusya–Türkiye ilişkileri}}) adalah [[bilateralisme|hubungan bilateral]] antara [[Rusia|Federasi Rusia]] dan [[Turki|Republik Turki]] dan negara-negara pendahulu merekakeduanya.

Dari akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-20, hubungan antara [[Kesultanan Utsmaniyah]] dan [[Kekaisaran Rusia]] buruk karena kedua negara tersebut beberapa kali [[Peperangan Rusia-Turki|berperang]]. Namun, pada tahun 1920-an, [[Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia|Rusia]] yang saat itu dikuasai oelholeh kaum [[Bolshevik]] membantu [[Gerakan Nasional Turki]] selama [[Perang Kemerdekaan Turki]], sehingga pemerintah di [[Moskwa]] dan [[Ankara]] memiliki hubungan yang hangat. Pada tahun 1932, Republik Turki untuk pertama kalinya [[Sümerbank|meminjam uang dari luar negeri]], dan sumbernya berasal dari [[Uni Soviet]]. Rencana lima tahun pembangunan ekonomi dan industri Turki (1934–1938) didasarkan dari [[rencana lima tahun Uni Soviet]]; performa ekonomi Uni Soviet pada saat itu sangat baik meskipun [[Depresi Besar]] sedang membuat ekonomi negara-negara lainnya lesu. Hubungan antara Moskwa dan Ankara kembali memburuk setelah [[Joseph Stalin]] meminta pendirian pangkalan Soviet di [[Selat-Selat Turki]] setelah [[Konvensi Montreux Mengenai Rezim Selat|Konvensi Montreux]] pada tahun 1936, terutama saat [[Konferensi Potsdam]] pada tahun 1945. Turki bergabung dengan [[NATO]] pada tahun 1952 dan menjadi bagian dari persekutuan Barat melawan [[Pakta Warsawa]] selama [[Perang Dingin]], sehingga hubungan antara Turki dan Rusia sangat buruk pada saat itu.