Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: Azas → Asas (2) using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 48:
=== Tujuan ===
Tujuan dari Pondok Pesantren Darul Ulum adalah sebagai berikut :
# Membentuk kader muslim yang sejati. aktif dalam menjalankan ajaran islam dan konsekuen terhadap kesaksiannya.
# Menempatkan ilmu pengetahuan sebagai penegak agama dan negara. Seperti semboyan Pondok Pesantren Darul Ulum, maksudnya : Orang - orang yang mempunyai Ilmu pengetahuan selalu dalam sikapnya.
# Membentuk manusia - manusia yang akrab dan selalu mencintai Allah SWT. Lewat kesadaran bahwa hanya petunjuknya yang akan sanggup menciptakan kebaikan seperti sabda Rasulillah SAW :maksudnya barang siapa bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk allah SWT, maka akan menjauhkan dari kedamaian.
 
== Sejarah ==
 
=== Periode Klasik (1885-1937 M) ===
Pondok Pesantren Darul 'Ulum didirikan oleh [[KH. Tamim Irsyad|Kyai Haji Tamim Irsyad]] dibantu [[KH. Cholil|Kyai Haji Cholil]] sebagai mitra kerja dan sekaligus menantunya pada tahun 1885 M. Pondok Pesantren ini didirikan bermula dari kedatangan [[KH. Tamim Irsyad|Kyai Haji Tamim Irsyad]] dari [[Bangkalan]], [[Madura]] ke Desa [[Rejoso]]. Dia adalah murid [[KH. Cholil|Kyai Haji Cholil]] [[Bangkalan]]. Ketika Dia datang ke Jombang atas perintah dan amanat gurunya KH. Kholil Bangkalan untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat. Saat dia datang Peterongan, masih berupa hutan angker dan penduduknya banyak malakukan perbuatan jahiliyah [[KH. Tamim Irsyad|KH. Tamim]] harus berjuang dengan ilmu syari'at, thariqoh dan kanuragan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. awal mula dia mengajar di desa Pajaran. Lalu ditemukanlah Desa [[Rejoso]], tempat secara naluriah Keagamaan [[KH. Tamim Irsyad|KH. Tamim]] yang amat representatif sebagai lahan perjuangan menegakkan [[Islam]]. Dia dibantu oleh murid KH. Kolil Bangkalan lain yang bernama KH Djuraimi yang selanjutnya berganti nama KH. Kholil. KH. Tamim Irsyad mengajarkan Al Qur’an dan Feqih sedangkan KH. Kholil mengajarkan ilmu Tauhid dan Tasawuf. KH Kholil dinikahkan dengan putri KH Tamim yaitu Nyai Fatimah. Pada periode ini siswa yang ada sekitar 200 orang, dari Jombang Mojokerto, Surabaya dan Madura, beberapa orang dari jawatengah. KH Cholil sempat Jadzab sepeninggal teman sekaligus mertuanya KH Tamim Irsyad (1930) dia harus mengasuh pondok sendirian. Demi pengembangan dan kaderisasi tiga orang kader belajar di Makkah yaitu KH. Romly Tamim, KH Dahlan Kholil dan KH Ma’sum Kholil
 
=== Periode Pertengahan (1937-1958 M) ===
# Thareqat Qodhiriyah Wan Naqsabandiyah
# Huffadz (Penghafal) Al-Qur'an
 
=== Periode Baru fase Pertama (1958-1985 M) ===
* Bidang Struktur Organisasi
# Dewan Kyai :
# Dewan Guru :
# Dewan Harian :
# Dewan Keuangan :
 
* Bidang Pendidikan
# Dibukanya [[Universitas Darul 'Ulum]] pada tahun [[1965]].
 
* Bidang Sarana Fisik
# Pada [[1954]], dibuka Madrasah Mu'alimat Atas (sederajat SMA).
# Pada [[1960]], Ikappdar (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum) dibentuk.
# Pada [[1965]], mempunyai tanah milik di [[Jombang]], sebagai lokasi berdirinya [[Universitas Darul 'Ulum]].
# Tahun [[1959]]-[[1982]], telah disempurnakan fasilitas belajar, ibadah, maupun asrama tempat tinggal para santri.
 
=== Periode Baru fase Kedua (1985-1993 M) ===
* Perkembangan Kelembagaan
# Lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso).
# Lembaga [[Universitas Darul 'Ulum]].
# Lembaga Thareqat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah.
 
* Bidang Pendidikan
# Pada [[1988]], dibuka program Komputer.
# Pada [[1989]], dibuka [[SMK 1 Darul 'Ulum|SMEA Darul 'Ulum]].
# Pada [[1991]], dibuka [[Akademi Perawatan Darul 'Ulum]].
# Pada [[1992]], dibuka [[SMK 1 Darul 'Ulum|STM Darul 'Ulum]].
 
* Bidang Fisik Bangunan
# Pada [[1986]], dibangun gedung perkuliahan Fakultas Hukum dan Teknik di [[Jombang]], & gedung [[SMA Darul 'Ulum 1]] & [[Asrama Ibnu Siena]].
# Pada [[1987]], dibangun gedung Fakultas Tarbiyah di Jl. Rejoso, [[Peterongan]], & SMA Putri bersama dengan [[Asrama Raden Rahmat]].
# Pada [[1989]], dibangun gedung [[MAN Rejoso]] & [[MTsN Rejoso]] bersamaan [[Asrama Bani Tamim]] & [[Asrama Al-Ghozali]].
# Pada [[1990]], dibangun gedung Pertemuan [[Universitas Darul 'Ulum]] dengan kapasitas 2000 orang.
# Pada [[1992]], dibangun gedung [[Akademi Perawatan Darul 'Ulum]].
 
* Bidang Kepemimpinan
# Pertama : [[Nyai Hj. Fatimah]], istri [[KH. Cholil]].
# Kedua : [[KH. Romly Tamim]]
# Ketiga : [[KH. Umar Tamim]]<!--
Tebuireng dahulunya merupakan nama dari sebuah dusun kecil yang masuk wilayah Cukir, [[Kecamatan Diwek]], [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]]. Letaknya delapan kilometer di selatan kota Jombang, tepat berada di tepi jalan raya Jombang – Kediri. Menurut cerita masyarakat setempat, nama Tebuireng berasal dari “kebo ireng” (kerbau hitam).<ref>''[http://tebuireng.net/index.php?pilih=hal&id=4 Selayang Pandang Pesantren Tebuireng]'', Situs Pondok Pesantren Tebuireng. Diakses 9 Juni 2010.</ref> Versi lain menuturkan bahwa nama Tebuireng diambil dari nama punggawa kerajaan Majapahit yang masuk Islam dan kemudian tinggal di sekitar dusun tersebut.
Dusun Tebuireng sempat dikenal sebagai sarang perjudian, perampokan, pencurian, pelacuran dan perilaku negatif lainnya. Namun sejak kedatangan K.H. Hasyim Asy’ari dan santri-santrinya, secara bertahap pola kehidupan masyarakat dusun tersebut berubah semakin baik dan perilaku negatif masyarakat di Tebuireng pun terkikis habis. Awal mula kegiatan dakwah K.H. Hasyim Asy’ari dipusatkan di sebuah bangunan yang terdiri dari dua buah ruangan kecil dari anyam-anyaman bambu ([[bahasa Jawa|Jawa]]: ''gedek''), bekas sebuah warung yang luasnya kurang lebih 6 x 8 meter, yang dibelinya dari seorang dalang. Satu ruang digunakan untuk kegiatan pengajian, sementara yang lain sebagai tempat tinggal bersama istrinya, Nyai Khodijah.