Tekelet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Clean up, replaced: dekrit → dekret using AWB |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 10:
Setelah kehancuran [[Bait Suci Kedua|Bait Allah]] di [[Yerusalem]] oleh tentara Romawi pada abad pertama Masehi, penggunaan pewarna ''tekelet'' hanya untuk ''[[tzitzit]]''. Sebuah ''tzitzit'' dibuat dari empat utas uliran benang, yang harus sengaja dibuat demikian. Benang-benang tersebut kemudian dipintal dan dibiarkan menggantung, dan nampak menjadi delapan helai. Keempat helai benang tersebut dilewatkan sebuah lubang 25 sampai 50 mm jauhnya dari punca kain berujung empat. Dalam [[Yudaisme]] terdapat tiga pendapat mengenai berapa helai benang yang berwarna biru:
* 2 helai, menurut rabbi [[Rashi]], [[Tosafot|Tosafos]], Asher ben Jehiel (Rosh)
* 1 helai, menurut [[Raavad]]
* 1 setengah helai, menurut [[Rambam]]
Baris 77:
=== 1857 ===
Ahli zoologi Perancis, Henri de Lacaze -Duthiers, menemukan tiga jenis siput laut di [[Laut Tengah]] yang dapat menghasilkan zat pewarna, yaitu:
* ''Murex brandaris''
* ''[[Murex trunculus]]'' dan
Baris 86:
* ''[[murex brandaris]]''
* ''[[murex trunculus]]'', dan
* ''[[purpura lapillus]]''.<ref name=bromiley/>
Namun, belum ada yang diterima secara umum, meskipun satu [[spesies]] dari [[genus]] [[Murex]], ''[[Murex trunculus]]'', dikenal dengan nama modern ''[[Hexaplex trunculus]]'' dianggap sebagai yang paling mungkin menjadi sumber pewarna biru ''tekelet''.
|