Pelantikan Kaisar Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
[[Berkas:Taisho enthronement.jpg|thumb|left|''Takamikura'' yang digunakan untuk Pelantikan.]]
[[Berkas:1990 enthronement banzai banner 萬歳旛.svg|thumb|Spanduk [[sepuluh ribu tahun|Banzai]] yang digunakan pada saat upacara pelantikan.]]
Bagian kedua dari upacara tersebut, yang disebut "Sokui-Rei", adalah ritual pelantikan itu sendiri; upacara semacam itu terakhir kali diadakan pada 1990 untuk penguasa berdaulat saat ini, [[Akihito]]. Ritus kuno tersebut biasanya diadakan di [[Kyoto]], bekas ibukota Jepang, namun pada 1990an, Kaisar [[Akihito]] dilantik di [[Tokyo]]. Pelantikan 1990 merupakan upacara pelantikan pertama yang disorot televisi, dan memiliki [[Penjaga Kekaisaran (Jepang)#Penjaga Kekaisaran Agensi Polisi Nasional, 1947–sekarang|Penjaga Kekaisaran]] dengan seragam tradisional. Upacara tersebut diadakan di dalam ruangan, dengan mendirikan panggung yang ditempatkan di dalam kompleks [[Istana Kekaisaran Tokyo|Istana Kekaisaran]]. Satu-satunya bagian dari ritual tersebut adalah publik, dan regalia itu sendiri umumnya hanya dilihat oleh Kaisar dan beberapa pendeta [[Shinto]]. Sebuah catatan dalam majalah ''Time'' dari pelantikan ayah Kaisar Akihito, [[Hirohito]], pada 1928 menyebut beberapa penjelasan: Pertama mendatangkan upacara tiga jam dimana Kaisar baru secara ritual dikabarkan kepada leluhur-leluhurnya yang bahwa ia akan mengambil tahta. Yang berikutnya disusul oleh pelantikan itu sendiri, yang diadakan di sebuah tempat tertutup yang disebut ''Takamikura'', yang terdiri dari sebuah panggung kota besar yang diduduki tiga panggung
Kaisar baru ditempatkan di kursi tersebut, dimana setelah duduk, ''Kusanagi'', ''Yasakani no magatama'', [[Segel Penasehat Japan|segel pensejat]] dan [[Segel Negara Jepang|segel negara]] ditempatkan di sebelahnya. Sebuah [[skepter]] kayu sederhana dipersembahkan kepada Kaisar, yang dipegang oleh [[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]] yang berdiri di sebelahnya, mewakili rakyat Jepang. Kaisar ditawarkan membuat sebuah ceramah yang mengumumkan kenaikan tahtanya, menyebut orang-orang yang secara langsung atau melalui perantara membantunya dalam meraih seluruh aspirasinya. perdana Menteri membalasnya dengan sebuah ceramah yang menjanjikan kesetiaan dan devosi, disusul oleh "[[sepuluh ribu tahun|tiga sambutan Banzai]]" dari seluruh orang yang hadir. Waktu acara terakhir tersebut harus sinkron, sehingga orang-orang Jepang di seluruh dunia harus bergabung dalam penyambutan "Banzai" pada saat yang sama dengan yang ada di Kyoto atau di Tokyo.<ref name="time2"/>
|