Jack Lesmana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 20:
|website =
}}
'''Jack Lesmana''' ({{lahirmati|[[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]|18|10|1930|[[Jakarta]]|17|7|1988}}) adalah seorang tokoh [[jazz|musik jazz]] Indonesia.
== Biografi ==
Jack Lesmana terlahir dengan nama '''Jack Lemmers''' dari ayah seorang [[Suku Madura|Madura]] dan ibu yang berdarah campuran [[Jawa]] dan [[Belanda]]. Ia menggunakan nama "Lemmers", mengikuti nama ayahnya yang diadopsi oleh seorang [[Belanda]].
Ayah Jack adalah penggemar [[biola]], sementara ibunya pernah menjadi [[penyanyi]] dan penari dalam kelompok opera [[Miss Riboet]]. Pada usia 10 tahun Jack telah pandai bermain [[gitar]]. Dua tahun kemudian ia berkenalan dengan musik [[jazz]] dengan bermain dalam sebuah kelompok musik [[Dixieland]].
Baris 44:
Pada tahun [[1960-an]], sesuai dengan anjuran Presiden [[Soekarno]] tentang indonesianisasi nama-nama, Jack mengubah namanya menjadi ''Jack Lesmana''. Tak hanya itu, hubungan antara [[Soekarno|Bung Karno]] dan Jack Lesmana bahkan bisa disebut dekat. Apalagi pada saat itu [[Soekarno|Bung Karno]] tengah gencar-gencarnya mengganyang musik ngak-ngik-ngok yang dianggap produk Barat yang dekaden. Gerakan budaya yang digencarkan [[Soekarno|Bung Karno]] adalah menggiatkan [[musik]] yang dianggap mewakili tata krama budaya Timur yaitu irama lenso.<ref name="bio" />
Jack Lesmana pun menafsirkan dan memainkan irama lenso itu bersama kelompok yang dipimpinnya saat itu, yakni Orkes Irama. Kelompok yang juga didukung Mas Yos, pemilik perusahaan rekaman Irama Records ini, lalu merilis album [[Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso]] pada dasawarsa 60-an untuk mengimbangi derasnya budaya Barat yang diwakili musik [[rock and roll]] itu. Di album itu Orkes Irama mengiringi penyanyi top saat itu, seperti [[Bing Slamet]], [[Titiek Puspa]], [[Lilis Suryani]], serta [[Nien Lesmana]], adik kandung Mas Yos yang juga istri Jack Lesmana.<ref name="bio" />
Di [[Jakarta]], karier Jack rupanya semakin berkibar seiring dengan ramainya musik [[jazz]] memeriahkan tempat-tempat hiburan seperti kafe atau bar. Ia bergaul luas di kalangan komunitas [[jazz]]. Sahabatnya antara lain [[Mus Mualim]] dan dedengkot The Jazz Rider, [[Bill Saragih]].<ref name="rs" />
Baris 58:
Untuk memomulerkan musik [[jazz]], Jack Lesmana seolah tak berhenti berjuang. Dia banyak menghimpun [[pemusik]]-[[pemusik]] [[jazz]] dalam sebuah komunitas yang dibentuknya secara konstruktif. Pria ini antara lain menggagas pertunjukan [[jazz]] di lahan seni budaya prestisius yaitu [[Taman Ismail Marzuki]] pada era [[1970|70-an]]. Secara bersamaan pada tahun [[1969]]-[[1979]], Jack pun mengelola acara [[jazz]] bulanan di layar kaca [[TVRI]] bertajuk Nada dan Improvisasi yang menampil kan banyak pemusik [[jazz]] baik dari kalangan yang telah mapan maupun pemula.<ref name="bio" />
Saat itu di kediamannya di kawasan Tebet, [[Jakarta Selatan]], seolah padepokan untuk mengasah para pemusik [[jazz]]. Di situ mereka berdiskusi dan bermain [[jazz]], beberapa diantaranya seperti : [[Benny Likumahuwa]], [[Oele Pattiselanno]], [[Perry Pattiselanno]], [[Abadi Soesman]],
[[Candra Darusman]], [[Jeffrey Tahalele]] dan lain-lain. Jack Lesmana dengan disiplin yang tinggi menularkan ilmu jazznya. Ia memang merupakan sosok guru yang gigih.<ref name="bio" /> Pada awal [[1970|1970-an]] Jack pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan pada Yasmi Music School.<ref name="rs" />
|